Fasilitas Transportasi Publik Dirusak, Masyarakat Rugi

2 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Inisiatif Strategis Transportasi (Instran) menilai kerugian yang ditanggung masyarakat imbas rusaknya fasilitas transportasi publik. Menyusul, sejumlah halte dan akses stasiun yang dirusak massa pascademo dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Instran, Budi Susandi menegaskan pihaknya mengutuk keras tindakan perusakan fasilitas layanan transportasi. Halte transjakarta di sejumlah titik hingga akses stasiun MRT Jakarta turut jadi sasaran pengrusakan.

"Siapapun pelakunya, tindakan tersebut tidak dapat ditolerir karena mengganggu layanan publik itu sendiri. Masyarakat menjadi pihak yang dirugikan dengan rusaknya fasilitas layanan publik tersebut," tegas Budi dalam keterangan resmi, dikutip Senin (1/9/2025).

Sejumlah halte Transjakarta yang dibakar antara lain Halte Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Sentral Senen (Koridor 5), Polda Metro Jaya, Senayan Bank DKI, Bundaran Senayan, Gerbang Pemuda, dan Koja.

Pembakaran juga terjadi pada halte-halte biasa yang posisinya di kiri jalan terutama di sekitar Jl Sudirman dari samping Polda ke Bundaran Senayan di kedua sisi. Fasilitas lift yang ada di Halte Polda dan Senayan Bank DKI juga dibakar. 

Fasilitas Umum Adalah Representasi Kehadiran Negara untuk Publik

Selain itu terjadi juga perusakan atas akses stasiun MRT Istora Mandiri yang berada di kawasan Senayan dengan kerusakan seajumlah kaca pintu masuk dan coretan vandalisme. Pada Sabtu, 30 Agustus 2025, layanan TJ dihentikan, kecuali Koridor 3, 8, dan 10. Sedangkan operasional MRT Jakarta dibatasi hanya melayani rute dari Lebak Bulus hingga Blok M BCA. 

"Fasilitas umum adalah representasi kehadiran negara terhadap kebutuhan publik. Tanggung jawab untuk merawat dan menjaga fasilitas umum dilakukan bersama oleh semua pihak agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya," tuturnya.

Sikap Instan

Budi menuturkan ada 5 poin sikap Instran dapal merespons eskalasi massa setelah demo beberapa waktu terakhir. 

Pertama, Instran turut berduka cita yang medalam atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Makasar dan wilayah Indonesia lainnya.

Kedua, mendorong kepekaan semua pihak untuk dapat saling menyampaikan dan mendengarkan tuntutan demokrasi secara damai dan tertib. Sehingga tidak berdampak pada fasilitas umum, khususnya transportasi publik sebagai dasar mobilitas warga dan perekonomian. 

Mengutuk Pelaku Anarkis

Ketiga, mengutuk sekeras-kerasnya tindakan pembakaran dan perilaku anarkisme terhadap fasilitas angkutan umum di Jakarta juga fasilitas umum lainnya di seluruh Indonesia.

"(Keempat) meminta kepada semua pihak untuk tetap menjaga bersama fasilitas publik agar layanan publik tidak terganggu, baik pada pada saat ada aksi demo maupun pasca demo," ucapnya.

Kelima, meminta kepada Polri dan TNI untuk tetap menjaga fasilitas layanan publik saat ada aksi demo sehingga tidak ada perusakan maupun pembakaran fasilitas publik bersamaan dengan adanya aksi demo.

7 Halte Transjakarta Dirusak

Sebelumnya, Dua halte Transjakarta kembali dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab pada Sabtu pagi (30/8/2025). Peristiwa ini menimpa Halte Bundaran Senayan dan Halte Pemuda Pramuka. Dengan kejadian ini, total sudah tujuh halte menjadi korban pembakaran.

Diketahui, lima halte lebih dulu dibakar dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Jumat, 29 Agustus 2025, yaitu Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan BDKI, dan Halte Gerbang Pemuda.

"Hingga Sabtu pagi ada 7 halte yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT Transjakarta, Ayu Wardhani, dalam keterangan tertulis, diterima Sabtu (30/8/2025).

Ayu mengajak masyarakat untuk tidak merusak fasilitas umum. Dia berharap, masyarakat bersama-sama menjaga fasilitas publik agar manfaatnya tetap bisa dirasakan oleh banyak orang. “Transjakarta berterima kasih atas dukungan semua pihak,” ujar Ayu.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |