Liputan6.com, Jakarta - Green & Smart Mobility JSC (GSM) atau Xanh SM siap memperkuat posisinya di Indonesia. Tak hanya di Jakarta, taksi listrik Vietnam tersebut bakal segera beroperasi di kota-kota lainnya.
Lewat mobil listrik VF e34, VinFast selaku produsen armada Xanh SM berkomitmen menciptakan ekosistem EV yang kuat hingga ke pelosok daerah.
"Green SM, atau taksi yang banyak dilihat di Jakarta, dua minggu lalu sudah berekspansi di Makassar. Minggu lalu berekspansi di Surabaya, dan akan disusul oleh kota-kota yang lain," ujar CEO VinFast Kariyanto Hardjosoemarto di Hanoi, Vietnam, dikutip Jumat (26/9/2025).
"Sehingga yang kami tekankan adalah ekosistem kendaraan listrik ini kami create, kami ciptakan karena kami melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Sehingga VinFast sangat serius untuk berkembang di Indonesia," tegasnya.
Kariyanto menyatakan, VinFast target menguasai pasar kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia dengan membangun ekosistem. Ditopang oleh pembangunan pabrik mobil listrik di Subang yang akan segera beroperasi.
"Pabrik nanti akan beroperasi di akhir tahun ini. Tanah di Subang itu kurang lebih 170 ha, masih fase pertama dan akan dikembangkan dengan kapasitas produksi terpasang kurang lebih 50.000 per tahun, dan produksi akan menyesuaikan dengan kebutuhan market," terang pria yang akrab disapa Kerry tersebut.
Pemain Baru Siap Menantang
Kerry mengatakan, VinFast sebenarnya merupakan pemain baru di dunia otomotif Indonesia. Lantaran secara brand baru diperkenalkan pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di April 2024, dan baru mengirim kendaraan pertama per Juli 2024.
"Jadi kalau sekarang kita bicara kiprah kita di dunia otomotif, khususnya EV market di Indonesia, VinFast baru berumur kurang lebih 13 bulan (di Indonesia). Tetapi kita memang ingin berkembang secara serius di Indonesia. Kami ingin jadi pemain utama, khususnya di EV market," imbuhnya.
"Jadi yang membuat kami berbeda dengan pemain lain, kita tidak hanya menjual produk saja, tetapi titik berat kita adalah kita bicara ekosistem. Karena electric vehicle merupakan barang baru di Indonesia," dia menekankan.
Sebar Tempat Cas di Seluruh Indonesia
Melalui entitas V-Green, VinFast pun telah membangun charging infrastructure di hampir seluruh wilayah Indonesia, terkecuali Maluku dan Papua.
Lewat pembangunan tempat isi ulang baterai tersebut, Kerry optimistis itu bakal turut mendorong pemakaian mobil listrik hingga ke pelosok Nusantara.
"Itu yang membuat kendaraan kami bisa dibeli orang sampai di level kabupaten/kotamadya. Yang tadinya orang (di sana) ingin beli mobil listrik, tetapi mereka takut charging-nya di mana, sekarang sudah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, bekerjasama dengan berbagai pihak," tuturnya.
Masih Terkonsentrasi di Jawa
Kendati begitu, Kerry tidak mau menampik jika penjualan mobil listrik saat ini masih lebih banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa. Meskipun ia yakin secara perlahan itu bakal terus berkembang ke wilayah lain di luar Pulau Jawa.
"Terus terang kalau dari sisi adoption saat ini masih terkonsentrasi di Jawa. Tapi kami melihat kalau infrastrukturnya sudah membaik, tersebar, di luar Jawa juga memiliki potensi untuk itu," ungkap dia.
"Jadi kami terus menjajaki potensi yang ada. Sehingga segera nanti tahun depan kami akan memiliki dealer misal di Sulawesi, Kalimantan, Sumatera. Jadi wilayah-wilayah tersebut coba kami cover, apalagi didukung oleh V-Green. Sehingga secara infrastruktur bisa kami kembangkan bersama dengan sister company," pungkasnya.