Ekonom Kritisi Pemilihan Ketua LPS Baru, Bukan soal Sosok Tapi Mekanisme

8 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat, mengkritisi pemilihan sosok Anggito Abimanyu, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan, untuk menduduki posisi Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

“Kejadian ini bukan hanya soal siapa yang terpilih, melainkan tentang bagaimana prosedur dijalankan dan apa pesan yang disampaikan kepada publik terkait komitmen transparansi,” kata Achmad dalam keterangannya, Jumat (26/9/2025).

Di satu sisi, tidak ada yang meragukan kapasitas Anggito. Ia dikenal sebagai ekonom senior dengan rekam jejak panjang di Kementerian Keuangan.

Namun, masalah utama terletak pada proses. Nama Anggito tidak ada dalam daftar awal calon DK LPS yang diseleksi panitia. Ia baru masuk belakangan setelah Presiden meminta penambahan calon.

Masalahnya bukan pada kapasitas pribadi Anggito, melainkan pada mekanisme. Dengan masuknya nama tambahan setelah seleksi berjalan, publik mendapat kesan bahwa pemerintah dan DPR menyimpang dari aturan yang berlaku.

“Hal ini bisa menjadi preseden buruk. Jika prosedur bisa dilompati hanya demi mengakomodasi satu nama, maka ke depan integritas seleksi pejabat publik akan diragukan,” ujarnya.

Menurut Achmad, seharusnya jika ingin memasukkan calon baru, proses seleksi diulang sejak awal agar semua kandidat termasuk Anggito mendapat kesempatan yang sama.

Anggito Abimanyu Pastikan Tak Rangkap Jabatan Usai Lolos jadi Ketua DK LPS

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu terpilih sebagai Ketua Dewan Komisioner (DK) Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Kepastian ini membuatnya harus melepas jabatan sebagai wakil menteri, karena aturan jelas melarang rangkap jabatan di posisi strategis pemerintahan.

"Ya intinya tidak boleh rangka jabatan jadi otomatis saya akan mengembalikan mandat jabatan wakil menteri kepada presiden," kata Anggito usai menghadiri Rapat Paripurna DPR ke-5 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 di kantor DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Anggito mengaku tidak mengetahui apakah posisinya di Kementerian Keuangan akan segera diisi oleh orang lain setelah ia menjadi ketua DK LPS. Menurut dia, yang terpenting adalah menjalani proses fit and proper test hingga akhirnya ditetapkan dalam rapat paripurna.

"Saya enggak tahu. Pokoknya saya diberikan tugas untuk menjadi calon, dan saya jalani fit and proper, dan alhamdulillah sudah diputuskan melalui rapat paripurna. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada pak presiden, kepada pak menteri keuangan, sudah memberi kesempatan saya untuk mengabdi di posisi seperti yang sekarang ini," jelasnya.

Amanah yang Harus Dijaga

Anggito menilai kepercayaan yang diberikan merupakan amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya demi kepentingan stabilitas sektor keuangan nasional. Sejalan dengan hal itu, ia optimistis koordinasi antaranggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap solid setelah dirinya resmi memimpin LPS.

"Secara organisasi KSSK itu memang sinergis ya, sekarang dengan hadirnya saya dan pak Purbaya, maupun pak Perry Warjiyo dan pak Mahendra kami mengenal cukup lama, jadi secara pribadi enggak ada masalah. Dan secara institusi semakin baik ya," ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |