Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan menyebut distribusi bahan pokok pangan terganggu eskalasi aksi demo dalam sepekan terakhir. Dalam waktu dekat Kemendag juga akan memanggil distributor dan ritel moderen.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan mengatakan aksi demonstrasi sepekan terakhir cukup mengganggu distribusi pangan. Namun, dampaknya tidak terlalu signifikan.
"Demonstrasi yang 3 hari terakhir ini ya, pertama dari Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, tentu ada dampaknya sedikit terkait dengan pendistribusian, tapi tidak begitu signifikan," kata Iqbal, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Iqbal menuturkan, pekan ini Kemendag akan membahaa distribusi pangan, terutama soal beras ke ritel moderen. Nantinya pemasok dan ritel akan dipertemukan dalam satu forum.
Meski begitu, dia belum bicara banyak mengenai topik bahasan yang nantinya jadi perhatian. Walaupun distribusi beras memang menjadi sorotan masyarakat beberapa waktu belakangan terlepas dari eskalasi aksi demonstrasi.
"Besok atau lusa kami juga akan mengundang para semua pemasok dan mempertemukannya dengan retail moderen, utamanya beras," ucap Iqbal.
Tingkatkan Keamanan Pusat Belanja
Iqbal sepakat adanya peningkatan pengamanan di pusat perbelanjaan. Menurut dia, sudah menjadi tugas pemerintah untuk memastikan keamanan di titik-titik krusial.
"APPBI juga mengharapkan memaksimalkan aspek-aspek keamanan, terutamanya di pusat perbelanjaan dan kita setuju," katanya.
"Enggak hanya di pusat perbelanjaan, kan memang sudah tugasnya pemerintah untuk memastikan keamanan secara besar," sambungnya.
SPHP Tak Terganggu Demo
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani memastikan distribusi beras tidak terganggu eskalasi aksi demonstrasi. Bahkan, Bulog berhasil menjual 4 ton beras disela-sela car free day (CFD) Jakarta.
Seperti diketahui, aksi demo di berbagai titik di Jakarta sempat membuat ruas jalan arteri tersendat. Namun, hal ini diakui tidak berpengaruh pada proses distribusi beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
"Enggak (terganggu demo), kita sama-sama dengan keberadaan yang demo pun kemarin kami jualan di Car Free Day kan," kata Rizal, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Jual Banyak di CFD Jakarta
Dia menjelaskan, pada CFD itu Bulog membawa cukup banyak stok untuk dijual. Ada 5 ton beras SPHP yang dibawa dan dijual dalam kemasan 5 kilogram (kg).
Pada kesempatan itu, Bulog berhasil menjual sebanyak 4 ton beras SPHP. Sisanya, dibagikan kepada pengemudi ojek online (ojol) sebagai bentuk solidaritas.
"Alhamdulillah kita bawa 5 ton, laku 4 ton. Nah sisanya yang 1 ton saya bagikan ke teman-teman ojol supaya ada agak ada kedamaian (ditengah kabar demo)," tutur Rizal.