Liputan6.com, Jakarta Satu lagi bos perusahaan besar dipecat karena alasan asmara ilegal. Nestlé memecat CEO Laurent Freixe yang baru menjabat setahun setelah diketahui gagal mengungkapkan bukti tuduhan memiliki hubungan romantis dengan seorang bawahan.
Perusahaan makanan asal Swiss ini menyatakan bahwa Laurent Freixe langsung dihentikan dari jabatannya begitu hasil penyelidikan internal yang dipimpin oleh ketua dan direktur independen utama Nestlé keluar.
Melansir laman BBC, Selasa (2/9/2025), penyelidikan tersebut berawal dari laporan yang disampaikan melalui saluran pengaduan perusahaan.
Ketua Dewan Direksi Nestlé, Paul Bulcke , menyebut keputusan pemecatan sebagai langkah penting demi menjaga integritas perusahaan.
“Nilai-nilai dan tata kelola Nestlé merupakan fondasi yang kuat bagi perusahaan kami. Saya berterima kasih kepada Laurent atas pengabdiannya selama bertahun-tahun di Nestlé,” ujarnya.
Hubungan yang dipersoalkan terjadi dengan seorang karyawan di luar jajaran dewan eksekutif. Penyelidikan dimulai karena adanya indikasi konflik kepentingan.
Proses tersebut diungkapkan langsung Paul Bulcke dan Direktur Independen Pablo Isla, dengan dukungan penasihat hukum eksternal independen.
Menurut laporan Financial Times, kekhawatiran mengenai hubungan Laurent dengan seorang karyawan telah muncul sejak awal tahun.
Penyelidikan internal pertama sempat menyatakan klaim itu tidak berdasar. Namun, setelah muncul keluhan lanjutan, Nestlé kembali melakukan penyelidikan bersama penasihat hukum eksternal. Hasilnya, klaim tersebut pada akhirnya terbukti benar.
Seorang juru bicara Nestlé menyatakan, “Kami selalu bertindak sesuai dengan praktik terbaik tata kelola perusahaan,” kata dia.
"Penyelidikan eksternal dibuka tak lama setelah penyelidikan internal awal, dan keputusan hari ini menunjukkan bahwa kami menanggapi tuduhan dan penyelidikan dengan serius," tambah dia.