Mark Zuckerberg Bangun Sekolah Pribadi untuk Anak di Halaman Rumah, Segini Nilainya

20 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Bos Meta, Mark Zuckerberg kerap dijuluki “suami terbaik abad ini” oleh Luxurylaunches berkat berbagai gestur manisnya kepada sang istri, Priscilla Chan.

Namun, di balik julukan itu, ada banyak hal menarik tentang sosok yang memiliki landasan peluncuran senilai USD 300 juta atau sekitar Rp4,89 triliun (kurs estimasi Rp16.400/USD) dan kapal pesiar wingman seharga USD 30 juta (sekitar Rp488,67 miliar) tersebut.

Salah satunya adalah hunian mewahnya di kawasan elit Palo Alto yang menjadi tempat tinggal utama baginya dan keluarganya termasuk istrinya yang merupakan mantan dokter anak serta ketiga putri mereka: Maxima (lahir 2015), August (2017), serta Aurelia (2023).

Rumah yang mereka tempati mungkin terlihat seperti satu hunian besar, tetapi sebenarnya merupakan gabungan dari sedikitnya 11 properti yang dibeli Zuckerberg selama bertahun-tahun dengan total nilai fantastis, mencapai USD 110 juta (sekitar Rp1,79 triliun). Properti pertama berupa rumah seluas 5.600 kaki persegi yang berlokasi di Edgewood Drive  dibeli pada 2011.

Dari hampir selusin properti tersebut, pasangan di balik Inisiatif Chan Zuckerberg menggabungkan lima rumah menjadi kediaman utama mereka. Sementara itu, rumah-rumah lain di sekitarnya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan keluarga besar, termasuk satu yang difungsikan sebagai sekolah swasta.

Sekolah Menampung 14 Anak

Sekolah tersebut menampung sekitar 14 anak dengan enam staf dewasa, empat di antaranya adalah guru, meski penggunaannya melanggar aturan kota yang berlaku di kawasan tersebut. Kasus ini hanyalah satu dari sekian banyak situasi yang dihadapi Mark Zuckerberg, orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan mencapai USD 265 miliar (sekitar Rp4,316 kuadriliun).

Selama bertahun-tahun, catatan kota mencatat 56 izin yang berkaitan dengan properti tersebut. Izin-izin ini mencakup pembongkaran tiga rumah, renovasi besar pada rumah keempat, penimbunan kolam renang untuk dijadikan taman pusat, pembangunan ruang penyimpanan anggur, air mancur, wisma, halaman, rumah kolam renang, gudang penyimpanan yang terhubung dengan teralis, hingga lantai kolam renang yang dapat digeser, seperti dilaporkan The New York Times.

Di dalamnya juga terdapat patung Priscilla Chan setinggi 2,2 meter karya Daniel Arsham. Namun, karya seni yang dipesan khusus dari pematung ternama tersebut kini tersamarkan oleh keberadaan sekolah swasta di kompleks tersebut.

Kegiatan belajar juga berlangsung di rumah Zuckerberg. Ia mulai mengajarkan coding kepada putri sulungnya sejak usia 3 tahun, membantu anak-anaknya melafalkan doa dalam bahasa Mandarin sebelum tidur, dan lebih memilih menghabiskan malam dengan membaca buku daripada menatap layar.

Melampaui Bill Gates

Dalam hal keterlibatan sebagai ayah, ia bahkan disebut-sebut melampaui miliarder Bill Gates. Entah demi alasan keamanan atau sekadar cerminan gaya hidup miliarder sejati, anak-anaknya bersekolah di halaman belakang rumah mereka sendiri, di sebuah bangunan yang sepenuhnya didedikasikan untuk proses belajar.

Dengan latar belakang pendidikan Zuckerberg dan Chan, besar kemungkinan staf pengajarnya merupakan yang terbaik di bidangnya.

Kediaman mewah ini juga dianggap sebagai simbol kemewahan, dilengkapi kolam renang Hydrofloor yang bisa ditutup untuk keamanan atau acara pesta, lapangan pickleball, serta ruang bawah tanah seluas 7.000 kaki persegi yang oleh para tetangga dijuluki “gua kelelawar miliarder.” Semua itu hadir di samping beragam fasilitas lain yang telah disebutkan sebelumnya.

Namun, proses pembangunan yang berlangsung selama lebih dari satu dekade tak jarang membuat para tetangga kesal. Untuk meredakan ketegangan, taipan teknologi berusia 40 tahun ini pernah mengirimkan truk es krim ke pesta lingkungan dan meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut dengan memberikan keranjang hadiah berisi anggur bersoda, cokelat, dan donat Krispy Kreme.

Untungnya, paket hadiah itu juga berisi headphone peredam bising. Mungkin fasilitas ini justru lebih bermanfaat bagi Zuckerberg sendiri, yang dengan “utopia” pribadinya di Palo Alto tak lagi perlu repot mengantar anak-anak ke sekolah. Adapun minivan Porsche miliknya, satu-satunya mobil antipeluru di dunia jelas bukanlah kendaraan untuk antar-jemput sekolah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |