Kelas Menengah Bukan Lagi Sekadar Label Ekonomi

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah kelas menengah di Indonesia menyusut, semula berjumlah 57,3 juta menjadi 47,85 juta orang pada tahun 2024. Padahal, kelas menengah memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.

Adapun data BPS yang sama, kombinasi segmen 'kelas menengah' (middle class) dan segmen 'menuju ke kelas menengah' (aspiring middle class), mencakup 66,35 persen dari total populasi dan berkontribusi terhadap 81,49 persen konsumsi domestik Indonesia.

Senior Director of Strategy Hakuhudo International Indonesia dan Head of Sei-Katsu-Sha Lab, Rian Prabana, mengatakan makna kelas menengah jauh melampaui sekadar angka ekonomi. Dalam pandangannya, middle class adalah tolak ukur bagaimana bangsa ini berprogres secara sosial dan kultural.

Rian menjelaskan, ketika para pelaku industri dan pengembang ide berbicara tentang target pasar, istilah “middle class” hampir selalu muncul di meja diskusi.

Namun, ia menegaskan bahwa kelompok ini tidak bisa lagi dipandang sebagai label ekonomi yang kaku, melainkan sebagai entitas sosial yang dinamis dan mencerminkan semangat kemajuan Indonesia.

“Kalau kita ngomongin middle class, jelas mereka besar sekali. Kalau kita combine dengan aspiring middle class, jumlahnya sampai lebih dari 60 persen of total population. Dengan volume sebesar itu, kayaknya kita enggak bisa deh nyebut middle class hanya sebagai economic label,” ujar Rian dalam acara Hakuhodo International Indonesia melalui Sei-katsu-sha Lab menyingkap hasil studi terbaru berjudul "Navigating the In Between - Living as Indonesian Middle Class, di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Menurutnya, jika kelas menengah dan kelompok “aspiring middle class” digabungkan, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 60 persen populasi nasional. Dengan volume sebesar itu, wajar jika arah hidup, kebiasaan, dan aspirasi mereka menjadi gambaran nyata dari bagaimana bangsa ini bergerak maju.

Lebih jauh, Rian melihat kelas menengah sebagai representasi dari karakter Indonesia modern yakni berusaha naik kelas, mencari keseimbangan, dan tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |