Upaya Dekarbonisasi dengan Audit Energi Bisa Hemat Hingga Rp 20 Miliar per Tahun

3 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Upaya dekarbonisasi di sektor industri dan bangunan terus menguat seiring target pengurangan emisi nasional. Konsorsium Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI), yang didukung pendanaan bilateral Indonesia - Jerman, melaporkan temuan signifikan dari pelaksanaan audit energi pada beberapa perusahaan industri serta studi  konsumsi energi pada bangunan perkotaan di Surabaya.

Temuan tersebut membuka peluang efisiensi energi yang dinilai mampu menekan biaya operasional hingga puluhan miliar rupiah serta memangkas ribuan ton emisi karbon per tahun.

Informasi tersebut disampaikan dalam agenda diskusi bertajuk “Mengupas Temuan Baru untuk Memperkaya Pemberitaan Dekarbonisasi Industri dan Bangunan” yang digelar pada Kamis, 27 November 2025, di Hotel Ashley Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.

Tim Energi Efisiensi & SML Specialist WRI Indonesia Caesar Boyo  memaparkan hasil pelaksanaan audit energi pada lima pabrik lintas subsektor, yakni tiga pabrik sepatu, satu pabrik apparel, dan satu pabrik pulp & paper. Berdasarkan hasil audit, total konsumsi energi kelima pabrik tersebut mencapai 431 juta kWh per tahun.

Melalui rekomendasi intervensi efisiensi energi, potensi penghematan energi tercatat sekitar 29 juta kWh per tahun, setara dengan penghematan biaya sebesar Rp13 miliar per tahun serta penurunan emisi karbon mendekati 24.000 ton CO₂ per tahun.

“Temuan kami menunjukkan banyak ruang efisiensi, mulai dari pendeteksian kebocoran pada sistem kompresor udara, perbaikan isolasi pipa untuk mengurangi heat loss, hingga pembaruan unit pendingin dan boiler. Bahkan banyak peluang efisiensi yang dapat dicapai dengan intervensi sederhana namun berdampak besar,” ujar Caesar, Kamis (27/11/2025).

Selain audit energi langsung di lapangan, SETI juga melakukan studi teknis pada delapan pabrik lain yang bergerak di subsektor foodware, apparel, food & beverage, serta iron & steel. Total konsumsi energi gabungan delapan pabrik tersebut mencapai 415 juta kWh per tahun.

Studi teknis menemukan potensi penghematan energi sebesar 20 juta kWh per tahun, penghematan biaya operasional sekitar Rp 11 miliar per tahun, serta potensi pengurangan emisi sekitar 31.000 - 35.000 ton CO₂ per tahun.

Jika dikalkulasi secara total, hasil audit dan studi pada 13 pabrik menunjukkan potensi penghematan energi sebesar 49 juta kWh per tahun, setara dengan pemenuhan kebutuhan listrik ribuan rumah tangga. Dari perspektif perdagangan minyak fosil, angka tersebut setara dengan pengurangan kebutuhan 9.000 barel minyak atau sekitar 10.000 ton bahan bakar berbasis fosil.

Caesar menjelaskan bahwa pelaksanaan audit energi mengacu pada standar internasional ISO 500002 dan ISO 500001:2018 yang mengatur tata kelola manajemen energi serta metodologi audit energi pada industri. Sementara kerangka regulasi nasional yang menjadi rujukan meliputi Permen ESDM Nomor 70/2009, Permen ESDM 33/2023, hingga Permen ESDM Nomor 8 terkait manajemen energi pada penyedia dan pengguna energi.

“Perusahaan yang mengonsumsi energi melebihi ambang batas tertentu kini wajib menerapkan manajemen energi, termasuk menunjuk energy manager internal serta merencanakan investasi retrofit yang mengarah pada low carbon technology,” jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |