Dapat Pendampingan Intensif, Omzet UMKM Perempuan Naik 40%

3 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Program pendampingan intensif yang dijalankan Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW) dalam kerangka program IDEAS (Enhancing Digital Economy for ASEAN Women MSMEs) terbukti tidak hanya meningkatkan keterampilan bisnis para peserta, tetapi juga mendorong transformasi mendalam pada diri perempuan pelaku UMKM.

Selain transformasi personal, peserta juga mencatat peningkatan kinerja usaha. PPSW melaporkan bahwa peserta mengalami kenaikan omzet rata-rata minimal 40 persen dibanding sebelum mengikuti program.

Perubahan tersebut terlihat dari meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan pengambilan keputusan, hingga kepemimpinan dalam menjalankan usaha mereka.

Dalam audiensi bersama Kementerian Koperasi dan UMKM di Gedung SMESCO, PPSW memaparkan bahwa dari 300 perempuan pelaku usaha mikro yang mengikuti program, sebanyak 98 persen dinyatakan lulus, dan seluruhnya telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain itu, 99 persen peserta berhasil memiliki akun bisnis di marketplace maupun media sosial, serta 98 persen mampu membuat konten promosi digital secara mandiri.

Namun, perubahan terbesar justru terjadi pada aspek non-teknis. Temuan tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) menunjukkan bahwa pendampingan intensif selama empat bulan pelatihan dan tiga bulan mentoring telah mendorong peserta untuk memandang usaha mereka bukan lagi sebagai kegiatan sampingan, melainkan sebagai identitas baru sebagai pengusaha perempuan.

“Pendekatan mentoring yang kami lakukan tidak hanya membekali peserta dengan keterampilan digital, tetapi juga menguatkan mentalitas kewirausahaan. Mereka semakin percaya diri, lebih mandiri dalam mengambil keputusan, dan mulai memimpin usahanya dengan visi yang lebih jelas,” ujar Fitriani Sunarto, Sekretaris Eksekutif PPSW.

Ikuti Expo di Luar Negeri

Perubahan ini didukung oleh faktor internal seperti ketekunan dan konsistensi, serta faktor eksternal seperti dukungan keluarga dan komunitas pendamping di tingkat lokal. Meski demikian, dukungan pemerintah di beberapa wilayah dinilai masih minim dan bersifat seremonial.

Ketua tim peneliti UGM dan konsultan program IDEAS Indonesia, Fani Pramuditya, menegaskan bahwa transformasi perempuan pelaku usaha terjadi karena metode pendampingan yang proaktif dan berkelanjutan.

“Pendampingan yang efektif bukan hanya memberikan materi pelatihan, tetapi harus menyertakan pemetaan usaha, perencanaan, monitoring, hingga penguatan jejaring. Ini yang membuat para pelaku usaha mampu mengembangkan diri,” jelasnya.

Peserta dengan performa terbaik bahkan akan diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti EXPO pada Agustus 2026 bersama perwakilan UMKM dari negara-negara ASEAN. Program IDEAS didukung ASEAN-Korea Cooperation Fund (AKCF), Sekretariat ASEAN, dan dikelola oleh Asia Pacific Women’s Information Network Centre (APWINC) dari Sookmyung Women’s University.

Di Indonesia, program dijalankan oleh tiga organisasi yaitu PPSW, ASPPUK, dan PERSEPSI, tersebar di tujuh kabupaten/kota di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Transformasi perempuan pelaku UMKM dalam program ini dinilai menjadi bukti bahwa dengan pendampingan intensif dan berkelanjutan, perempuan dapat menjadi pemimpin usaha yang tangguh dan mampu bersaing di era digital.

Realisasi KUR UMKM Sentuh Rp 238 Triliun

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman melaporkan, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UMKM hingga pertengahan November 2025 mencapai Rp 238 triliun.

Berdasarkan laporan yang diberikan Kementerian UMKM kepada Liputan6.com, realisasi KUR UMKM itu merupakan data terakhir per 15 November 2025. Bertambah sekitar Rp 10 triliun dari capaian per awal bulan ini sekitar Rp 228 triliun.

"Dari target yang sudah ditentukan Rp 286 triliun, Alhamdulillah sudah tersalurkan sebesar Rp 238 triliun. Jadi sekitar 83 persen dari target yang ditugaskan kepada saya," jelas Maman di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/11/2025).

Untuk pencaplokan debitur baru, ia melanjutkan, realisasinya telah menembus angka 96 persen, atau sekitar 2,25 juta debitur baru dibanding target sebanyak 2,34 juta debitur baru.

Sementara untuk debitur graduasi atau yang naik tingkat (semisal dari skala usaha mikro menjadi kecil), jumlahnya bahkan sudah melampaui target. Maman mengatakan, realisasinya tembus 112 persen, atau sebanyak 1,3 juta debitur dari target sekitar 1,2 juta debitur.

Di sisi lain, Kementerian UMKM pada 2025 ini juga mematok target, sekitar 60 persen dari target Rp 286 triliun penyaluran KUR bisa terealisasi untuk sektor produksi. Maman menyebut bahwa capaiannya sukses menorehkan sejarah baru.

"Nah ini yang pertama kali sepanjang sejarah program KUR berdiri, baru sekarang kita terrealisasi, yaitu di angka 60,7 persen. Ini kan dari tahun 2020-2024 enggak pernah sampai di 60 persen," bebernya.

"Alhamdulillah di 2025 kita 60,7 persen. Insya Allah di Desember akhir kita akan naik lagi di 61 persen," pungkas Maman Abdurrahman.

Seleksi UKM Pengelola Tambang

Menteri UMKM Maman Abdurrahman bakal segera menyeleksi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang berminat untuk mengelola tambang.

Setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 39 Tahun 2025, tentang perubahan kedua atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba.

Hanya saja, Maman menegaskan bahwa pelaku usaha mikro tidak bisa ikut mengurusi tambang. Lantaran adanya prasyarat ambang batas omzet minimum Rp 300 juta per tahun.

"Ingat ya jangan kita terjebak pada framing seakan-akan UMKM itu yang pedagang kelontong, yang mikro gitu. UMKM itu ada tiga kluster, usaha mikro, kecil, menengah," kata Maman beberapa waktu lalu.

"Nah, khusus untuk tambang ini diberikan kesempatan partisipasi sebesar-besarnya kepada usaha kecil dan menengah untuk bisa berusaha di sektor pertambangan. Dengan lahan maksimal 2.500 hektare," jelasnya.

Adapun syarat lainnya, status badan usaha dari UKM bersangkutan juga harus berasal di kabupaten/kota tempat lokasi pertambangan itu berada.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |