Liputan6.com, Jakarta DANA dan Ant International resmi meluncurkan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025. Program ini bertujuan untuk memberdayakan pelaku UMKM perempuan dan perempuan penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Memasuki tahun ketiga, SisBerdaya & DisBerdaya 2025 mengusung tema "Memajukan Usaha dengan Teknologi", yang sejalan dengan visi memperkuat daya saing pelaku usaha kecil di era digital.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara mengatakan semangat dan kreativitas perempuan tangguhlah yang terus mendorong DANA untuk menyelenggarakan program SisBerdaya dan DisBerdaya menjadi lebih baik.
"Di tahun ketiga, program ini telah berkembang, bukan lagi sekadar inisiatif sosial, tapi telah tumbuh menjadi komunitas UMKM perempuan yang solid, mandiri, dan memiliki daya saing tinggi," kata Vince Iswara saat Konferensi Pers Peluncuran SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Vince menjelaskan bahwa tema "Memajukan Usaha dengan Teknologi" sejalan dengan fokus DANA yaitu menghadirkan teknologi keuangan yang aman dan inklusif.
"Kami terus berinovasi, mengadopsi teknologi seperti AI untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Oleh karena itu, kami juga memberikan pelatihan terkait AI untuk para peserta agar bisa ikut beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan merasakan manfaatnya bagi usaha," jelasnya.
Director of Communications DANA Indonesia, Olavina Harahap mengatakan bahwa DANA selalu mengusung semangat inklusivitas. Dalam program ini, bersama Ant International mendorong pelaku UMKM perempuan untuk memahami dan memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran, manajemen, hingga legalitas usaha.
"Kami ingin UMKM perempuan dan penyandang disabilitas juga bisa memanfaatkan teknologi, termasuk AI, untuk kemajuan usaha mereka. Oleh karena itu, kurikulum dalam program Sisberdaya dan Disberdaya 2025 mencakup pelatihan teknologi yang aplikatif—mulai dari perencanaan keuangan, operasional, hingga strategi digital marketing," kata Olavina.
Senior Director, Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines, Ant International, Wilson Siahaan mengatakan adopsi teknologi sudah menjadi keniscayaan. Hampir seluruh aspek kehidupan kita kini tersentuh oleh digitalisasi.
"Pemberdayaan UMKM melalui teknologi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan. Kami ingin memastikan UMKM perempuan juga mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang secara digital dan berkelanjutan," kata Wilson.