Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan suksesnya pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik tak lepas dari peran pemimpin negara terdahulu. Termasuk peran Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan, hilirisasi menjadi fokus setiap pemimpin negara sejak Presiden RI ke-1, Soekarno. Kemudian, proses hilirisasi pun digenjot pada masa Jokowi. Termasuk dalam bagian persiapan pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.
"Tadi disampaikan oleh Menteri ESDM sebagai Ketua Satgas Hilirisasi yang saya tunjuk bahwa program ini, proyek ini mulai empat tahun yang lalu. Dengan demikian kita lihat peran daripada Presiden Joko Widodo," kata Prabowo dalam Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam, IBC dan CBL, di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Terimakasih Juga ke China
Selain peran pemimpin negara, Prabowo juga mengatakan pabrik baterai kendaraan listrik ini bisa terwujud atas kerja sama dengan negara sahabat, yakni China.
"Sekarang hari ini ground breaking ini bukti keseriusan para pimpinan kita, dan kerjasama kita dengan mitra kita, dengan sahabat kita, kita bermitra dengan kawan-kawan kita, saudara-saudara kita dari Tiongkok, kita bisa bekerjasama dengan program yang menurut saya ini termasuk bisa dikatakan kolosal, bisa dikatakan terobosan luar biasa," urainya.
"Dari sini kita bisa menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan yang dicita-citakan seluruh dunia," imbuh Prabowo.
Swasembada Energi 6 Tahun Lagi
Kepala Negara ini menyampaikan, produksi baterai menjadi satu kunci menuju swasembada. Targetnya, Indonesia bisa dicapai dalam waktu paling lambat 6 tahun kedepan.
"Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi, dan hitungan saya tidak lama, tidak lama," kata dia.
"Lima tahun, paling lambat enam tahun, kita bisa swasembada energi, dan salah satu nanti jalan kita menuju swasembada energi adalah listrik, listrik dari tenaga surya, dan listrik dari tenaga surya kuncinya adalah baterai," tambah Prabowo Subianto.
Nilai Tambah Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan proyek ekosistem baterai mobil listrik senilai USD 5,9 miliar atau setara Rp 96,04 triliun. Investasi jumbo ini disebut bisa semakin memberikan nilai tambah yang lebih besar lagi ke ekonomi nasional.
Dia mengatakan peningkatan nilai tambah itu bisa meningkat sekitar 8 kali lipat. Angkanya dihitung mencapai USD 48 miliar atau setara Rp 781,3 triliun (asumsi kurs Rp 16.278).
"Jadi memang tadi saya katakan proyek ini proyek terobosan dan sebagaimana tadi dilaporkan dengan investasi 5,9-6 miliar dolar (AS) akan menghasilkan nilai, diperkirakan 48 miliar dolar, jadi 8 kali nilai tambahnya," kata Prabowo dalam Peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam, IBC dan CBL, di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
Bisa Dinikmati Semua Provinsi
Dia menjelaskan, angka tersebut bisa dinikmati tak hanya salah satu provinsi tempat proyek ini berjalan. Namun, wilayah lainnya juga disebut akan ikut menerima manfaatnya.
"Dengan nilai tambah yang sekian, tidak hanya Maluku Utara yang akan kita percepat pembangunannya, tapi provinsi-provinsi lain akan menikmatinya, seluruh bangsa akan menikmatinya," kata dia.
"Kita bertekad, saya katakan swasembada energi, dengan swasembada energi kita akan menghemat kurang lebih 58 miliar dolar (AS) per tahun. Menghemat dari subsidi bahan bakar dan listrik dan juga dari impor bahan bakar dari luar. Jadi saya sangat optimis 4-5 tahun lagi pembangunan akan malah lebih kita percepat lagi," sambung Kepala Negara.