Liputan6.com, Jakarta Puncak Cartenz, yang juga dikenal sebagai Puncak Jaya atau Piramida Carstensz, adalah puncak tertinggi di Indonesia dengan ketinggian mencapai 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl). Terletak di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah, Puncak Cartenz ini berada di wilayah tiga kabupaten, yaitu Intan Jaya, Mimika, dan Puncak.
Puncak ini bukan hanya terkenal karena ketinggiannya, tetapi juga karena keberadaan gletser Carstensz, satu-satunya gletser tropis yang tersisa di Indonesia, meskipun sayangnya ukurannya terus menyusut akibat pemanasan global.
Mendaki Puncak Cartenz bukanlah hal yang mudah. Tantangan yang dihadapi pendaki sangat berat, terutama karena cuaca di puncak yang sangat tidak menentu. Cuaca dapat berubah drastis dalam waktu singkat, dengan hujan, salju, dan angin kencang yang tiba-tiba datang.
Oleh karena itu, mendaki puncak ini membutuhkan persiapan yang matang dan pengalaman yang cukup dalam mendaki gunung tinggi.
Biaya Pendakian Puncak Cartenz
Lantas, berapa perkiraan biaya untuk mendaki ke puncak tertinggi di Indonesia itu?
Ditulis ulang dari artikel Liputan6.com Regional, Tri Hardiyanto, seorang pendaki profesioanal saat dihubungi Liputan6.com pernah mengatakan, pendakian ke Cartenz tidak bisa dilakukan secara mandiri, dengan kata lain seorang pendaki harus menggunakan jasa operator pendakian untuk bisa ke Cartenz.
"Saya dan beberapa pendaki yang sudah pernah ke sana pasti menggunakan jasa operator perjalanan. Biaya mereka yang tetapkan, biaya itu biasanya sudah termasuk akomodasi, logistik, dan perizinan. Tiap operator beda-beda soal harga. Tapi yang pasti secara general, ekspedisi pendakian besar pasti menggunakan jasa operator. Di luar negeri seperti ini sudah biasa," kata Tri, ditulis Senin (3/3/2025).
Pendakian Puncak Cartenz dapat dilakukan melalui beberapa rute, salah satunya adalah dengan menggunakan helikopter menuju base camp di Lembah Kuning yang terletak pada ketinggian 4.250 mdpl.
Meskipun rute ini lebih cepat, tetap saja resiko pendakian cukup tinggi. Banyak kasus kematian pendaki yang disebabkan oleh cuaca buruk dan faktor lainnya, sehingga sangat penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum mencoba menaklukkan puncak ini.
Hal itu dibernakan Rahman, seorang pengelola Indonesia Expeditions, operator yang melayani pendakian ke Gunung Cartenz Pyramid. Kepada Liputan6.com, Rahman mengatakan, untuk bisa melakukan ekspedisi Cartenz tiap pendaki paling tidak harus menyediakan biaya sekitar Rp80 juta.
Nilai ini sudah termasuk transportasi darat di Kota Nabire, pesawat perintis Nabire – Sugapa (PP), porter, konsumsi, dan akomodasi selama ekspedisi berlangsung.
"Itu juga sudah termasuk perizinan pemerintah Intan Jaya dan masyarakat adat, sama hotel di Nabire Papua dan homestay di Suwanggama," katanya.