Rupiah-IHSG Kompak Anjlok Usai Menkeu Diganti, Airlangga Buka Suara

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara soal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), usai Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Airlangga meyakini kondisi tersebut hanya bersifat sementara saja.

"Ini kan temporary (sementara)," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Dia optimistis nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan IHSG akan kembali normal. Airlangga perlu melihat kondisi beberapa hari kedepan sembari menjaga fundamental agar perekonomian tetap stabil.

"Pertama fundamental kuat, berarti ini kan masalahnya sentimen. Jadi kalau masalah sentimen itu tentu kita lihat dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah tentu ini akan berbalik. Ini mirip pada saat Danantara di launch kan turun sebentar kemudian naik lagi," jelasnya.

Menurut dia, tidak ada kekhawatiran pergantian Menteri Keuangan dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Airlangga menyampaikan pergantian menteri Kabinet Merah Putih merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

"Saya rasa itu kan prerogatif pak presiden. Jadi tadi juga ditegaskan bahwa seluruhnya kan bekerja untuk merah putih. Jadi tidak ada kekhawatiran," ujar Airlangga.

IHSG di Zona Merah

Sebelumnya, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah pada perdagangan saham Selasa (9/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 1,78% ke posisi 7.628,60. Indeks LQ45 terpangkas 1,74% ke posisi 769,92. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.791,33 dan level terendah 7.619,71. Sebanyak 465 saham memerah sehingga menekan IHSG. 222 saham menguat dan 118 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.368.949 kali dengan volume perdagangan 39,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.465.

11 Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham menghijau. Sektor saham transportasi naik 0,72% dan catat kenaikan terbesar. Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 0,68%, sektor saham industri dan kesehatan masing-masing naik 0,11%.

Selain itu, sektor saham teknologi melemah 1,86% dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan terpangkas 1,73%, sektor saham infrastruktur merosot 1,36%. Lalu sektor saham basic susut 0,24%, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 0,29%, sektor saham properti melemah 0,94%.

Dalam riset Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG melemah di tengah pasar berhati-hati untuk melihat kedisiplinan fiskal ke depan. Hal ini setelah Presiden Prabowo Subianto menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan.

IHSG Hari Ini 9 September 2025 Masih Anjlok 1%, Begini Kata Analis

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan pada sesi kedua perdagangan saham Selasa (9/9/2025). Koreksi IHSG hari ini terjadi di tengah mayoritas sektor saham tertekan dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi 16.400.

Mengutip data RTI, Selasa, 9 September 2025 pukul 15.18 WIB, IHSG merosot 1,7% ke posisi 7.631. Indeks saham LQ45 merosot 1,7% ke posisi 770. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.791,33 dan level terendah 7.619,71. Sebanyak 508 saham melemah sehingga bebani IHSG. 189 saham menguat dan 107 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.115.597 kali dengan volume perdagangan 34,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 20,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.493.

Dari 11 sektor saham memerah, sektor saham industri dan consumer siklikal yang menguat. Sektor saham energi susut 1,3%, sektor saham basic melemah 0,98%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,63%.

Lalu sektor saham kesehatan merosot 0,34%, sektor saham keuangan merosot 1,88%, sektor saham properti terpangkas 1,48%, sektor saham teknologi susut 1,3% dan sektor saham infrastruktur tergelincir 1,8%.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |