Respons Pasar Negatif, Menkeu Purbaya Janji Tak Bikin Kebijakan Fiskal yang Aneh

6 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa berupaya menenangkan pasar keuangan yang masih merespons negatif, usai dirinya menggantikan Sri Mulyani. Purbaya berjanji tidak akan mengambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh.

"Yang jelas kita tidak akan ambil kebijakan fiskal yang aneh-aneh," kata Menteri Keuangan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (9/9/2025).

Dia mengaku alan memaksimalkan kebijakan fiskal yang sudah ada untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Purbaya menjelaskan sistem finansial untuk program-program pemerintah akan lebih cair dan tidak seketat sebelumnya.

"Jadi ke depan expect sistem finansial kita akan lebih liquid untuk membiayai pertumbuhan ekonomi dan program pemerintah akan berjalan cepat dibandingkan sebelumnya," ujarnya.

Purbaya percaya diri dapat memperbaiki pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto juga telah membuat strategi agar sistem finansial untuk mempercepat realisasi program pemerintah.

"Saya ekonom udah lama, jadi kita kira-kira ngerti lah gimana cara memperbaikinya. Dan kira-kira kelemahan yang terjadi sekarang apa. Dan Pak Presiden dan tim tadi beberapa menteri sudah setuju untuk menciptakan langkah-langkah supaya program pembangunannya cepat dan sistem finansialnya tidak ketat seperti sekarang. Artinya bisa tumbuh lebih cepat, sektor swastanya juga," jelas Purbaya.

Kebijakan Ekonomi

Purbaya menuturkan dirinya juga akan berdiskusi dengan Sri Mulyani terkait kebijakan-kebijakan ekonomi. Menurut dia, Sri Mulyani pun tak keberatan dengan hal tersebut.

"Tapi saya bilang ke Bu Sri Mulyani tadi, saya akan bertanya ke dia dari waktu-waktu dan dia bersedia. Bersedia ngajarin saya. Gitu kira-kira," ucap Purbaya.

Sebelumnya, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah pada perdagangan saham Selasa (9/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham memerah dan nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup anjlok 1,78% ke posisi 7.628,60. Indeks LQ45 terpangkas 1,74% ke posisi 769,92. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.791,33 dan level terendah 7.619,71. Sebanyak 465 saham memerah sehingga menekan IHSG. 222 saham menguat dan 118 saham diam di tempat.

Total Frekuensi Perdagangan

Total frekuensi perdagangan 2.368.949 kali dengan volume perdagangan 39,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 24,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.465.

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham menghijau. Sektor saham transportasi naik 0,72% dan catat kenaikan terbesar. Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 0,68%, sektor saham industri dan kesehatan masing-masing naik 0,11%.

Selain itu, sektor saham teknologi melemah 1,86% dan catat koreksi terbesar. Sektor saham keuangan terpangkas 1,73%, sektor saham infrastruktur merosot 1,36%. Lalu sektor saham basic susut 0,24%, sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 0,29%, sektor saham properti melemah 0,94%.

Dalam riset Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan, IHSG melemah di tengah pasar berhati-hati untuk melihat kedisiplinan fiskal ke depan. Hal ini setelah Presiden Prabowo Subianto menggantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |