Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira menyoroti rekam jejak Ferry Juliantono, Menteri Koperasi yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto menggantikan Budi Arie Setiadi.
Menurut dia, Ferry Juliantono merupakan sosok dengan rekam jejak panjang sebagai aktivis dan kaya pengalaman. Eks Wakil Menteri Koperasi tersebut tumbuh sebagai aktivis sejak era 1980-an hingga reformasi, lalu dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Tani Indonesia.
"Perjalanan itu menegaskan komitmen beliau dalam memperjuangkan kepentingan rakyat kecil dan sektor pertanian," ujar Anggawira kepada Liputan6.com, Senin (8/9/2025).
Anggawira sendiri merupakan sosok yang terbilang punya kedekatan dengan Ferry Juliantono. Ia lantas membagikan pengalamannya sebagai juru bicara Komite Solidaritas untuk Ferry Juliantono, ketika aktivis tersebut diperiksa sebagai tersangka karena dianggap menyulitkan pemeriksaan kasus tindak pidana kejahatan terhadap ketertiban umum pada 2008 silam.
Usai menjadi aktivis, Ferry lalu terjun kepada dunia usaha. Ia pun mengatakan bahwa Ferry merupakan salah satu sosok pendiri Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batubara Indonesia (Aspebindo), kelompok pengusaha yang kini dikepalai oleh Anggawira.
"Transformasinya dari aktivis menjadi pengusaha, khususnya di sektor energi, semakin memperkaya perspektif kepemimpinan beliau," kata Anggawira.
Pengalaman Ferry Juliantono
Pengalaman Ferry Juliantono dilengkapi oleh posisinya yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (SI), salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia.
"Dengan rekam jejak tersebut, kami yakin Pak Ferry akan membawa energi baru dalam memimpin Kementerian Koperasi perpaduan sensitivitas aktivis, pengalaman organisasi tani, jejaring di Syarikat Islam," ungkap dia.
"Serta wawasan strategis sebagai pengusaha energi akan menjadi modal kuat untuk mempercepat akselerasi Koperasi Merah Putih sebagai instrumen pemerataan ekonomi dan pilar kemandirian bangsa," pungkas Anggawira.
Ferry Juliantono jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie, Begini Kondisi Kantor Kemenkop
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi telah melantik Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie Setiadi dalam reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin sore (8/9/2025).
Setelah pengumuman tersebut, Kantor Kementerian Koperasi (Kantor Kemenkop) yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan tampak sepi aktivitas. Lantaran jam kerja para pegawai di sana telah usai sejak pukul 16.00 WIB.
Namun, beberapa pegawai internal di Kemenkop tetap bersiaga. Meskipun belum ada kabar pasti apakah Ferry Juliantono bakal menyambangi tempat tersebut usai diambil sumpah di Istana Negara.
Begitu pun soal informasi terkait proses serah terima jabatan (sertijab) Menteri Koperasi yang belum ada kabar lanjutannya.
Kendati begitu, salah seorang penjaga keamanan di Gedung Kemenkop meyakini Ferry Juliantono bakal singgah ke tempat itu pada hari ini. Lantaran masih ada beberapa tamu yang menantinya.
"Ini masih ada beberapa mobil yang nungguin," ujarnya kepada Liputan6.com di Kantor Kemenkop, Senin (8/9/2025), sembari menunjuk beberapa kendaraan roda empat yang terparkir di halaman depan gedung.
Ferry Juliantono sebelumnya merupakan Wakil Menteri Koperasi, mendampingi Budi Arie Setiadi yang kemudian digantikan olehnya.
Profil Ferry Juliantono
Ferry Juliantono juga merupakan seorang Politikus Gerindra yang lahir di Jakarta pada 27 Juli 1967.
Dikutip dari berbagai sumber, pada 1993, Ferry Juliantono menempuh pendidikan S1 di Universitas Padjajaran Bandung (Unpad) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Lalu, Ia melanjutkan studi di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 2006 Program Pasca Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Studi Hubungan Internasional Kekhususan Ekonomi Politik Internasional.
Selain menjadi Politisi Gerindra, Selama ini Ferry lebih dikenal sebagai aktivis yang banyak menyuarakan kepentingan rakyat melalui aksi demonstrasi.
Salah satu risiko yang harus dihadapinya sebagai aktivis yaitu mendekam di penjara pada 2008 dan menjadi tahanan politik (Tapol). Penyebabnya karena dia memimpin aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat pemerintahan SBY.
Ferry banyak terlibat dalam organisasi petani, nelayan, buruh dan agraria. Sejak 2005 sampai sekarang, Ferry dipercaya menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia. Ia juga masih menjabat sebagai wakil direktur pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan) sampai sekarang.
Kemudian Ferry juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Dan kini Ia resmi ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih.