Ragam Cara Perusahaan Tambang Tekan Emisi Gas Rumah Kaca

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Melalui anak perusahaannya, PT Multi Harapan Utama (MHU), MMSGI menunjukkan konsistensi dalam pengelolaan emisi gas rumah kaca (GRK). Pengukuran dilakukan untuk emisi langsung (Scope1) dan tidak langsung (Scope 2) di seluruh lini operasi dengan mengacu pada IPCC Guidelines for National Green House Gas Inventories (2006). 

Berbagai upaya pengurangan emisi juga dijalankan secara aktif, mulai dari upaya pengurangan konsumsi energi, revegetasi, rehabilitiasi daerah aliran sungai, hingga partisipasi dalam pembelian karbon kredit dalam perdagangan perdana IDX Carbon. 

Selama 2023, pengurangan emisi mencapai ~273k tonCO2e melalui upaya revegetasi, reklamasi, dan rehabilitasi DAS, pengurangan emisi dan pengurangan konsumsi energi menyumbang. MMSGI juga merupakan salah satu partisipan dalam perdagangan perdana IDX Carbon  dengan membeli 1.250 ton CO₂ eq dari proyek geothermal milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. 

Melalui inisiatif seperti implementasi Daily Consumption Monitoring (DCM) untuk hauler 777D/E, pengelolaan bahan bakar (refueling) yang lebih cermat serta pemanfaatan oli bekas, MHU berhasil menekan konsumsi energi sekaligus mengurangi emisi. MHU juga telah menerapkan ISO 50001:2018 Sistem Manajemen Energi yang berdampak pada pengurangan emisi. 

Atas upaya tersebut, MMS Group Indonesia (MMSGI) pun meraih penghargaan bergengsi dalam ajang The Best Corporate Transparency and Emission Reduction Award 2025

CEO MMSGI, Sendy Greti, menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah dorongan sekaligus tanggung jawab untuk terus berinovasi dalam perjalanan keberlanjutan perusahaan. 

“Penghargaan ini bukan hanya pengakuan, tapi juga pengingat bahwa keberlanjutan membutuhkan konsistensi dan keterbukaan. Kami percaya, masa depan hijau dibangun lewat kolaborasi, inovasi, dan keberanian untuk berubah,” tutup Sendy.

Multi Harapan Utama Sulap 16 Ha Lahan Bekas Tambang jadi Kawasan Konservasi

Multi Harapan Utama (MHU) semakin menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang tidak hanya fokus pada aspek bisnis tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

"Kami percaya bahwa pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan kepedulian terhadap lingkungan. Ke depan, MHU akan terus mengembangkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan untuk memberikan dampak positif yang lebih luas," ujar Direktur MHU, Faiz Firdaus Fauzan dikutip Kamis (27/2/2025).

Secara konsisten, MHU menerapkan berbagai strategi dalam pengelolaan lingkungan yang efektif dan efisien, di antaranya:

Pengelolaan Limbah yang Berkelanjutan

MHU bersama masyarakat Jembayan Tengah, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, mendirikan bank sampah “Bumi Etam Lestari” sebagai upaya menjaga lingkungan sekaligus menciptakan nilai ekonomi. Sampah rumah tangga dipilah dan diolah menjadi produk bernilai guna, seperti paving block dan pupuk kompos. Inisiatif ini menjadi contoh nyata ekonomi sirkular berbasis komunitas yang tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi.

Dalam transisi menuju energi berkelanjutan, MHU telah memasang panel surya di fasilitas operasionalnya, mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan menekan emisi hingga 28%. Dengan konsumsi listrik tahunan sekitar 1,4 juta kWh, MHU berhasil menurunkan emisi sebesar 317 ton CO₂ ekuivalen.

Ke depan, MHU berencana mengembangkan panel surya terapung di kolam pascatambang untuk semakin mengoptimalkan efisiensi energi ramah lingkungan.

Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan

MHU telah mereklamasi 16 hektare lahan bekas tambang menjadi Arboretum Busang, yang berfungsi sebagai kawasan konservasi, hutan pendidikan, penelitian, dan ekowisata.

Arboretum ini juga menjadi pusat pembibitan tanaman lokal serta habitat bagi spesies endemik Kalimantan, termasuk kukang yang terancam punah. Melalui program rehabilitasi ini, MHU memastikan keberlanjutan ekosistem sejalan dengan visi perusahaan, "Syncergy for the Future".

Multi Harapan Utama PUN meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER). Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa PROPER bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk terus meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan hidup serta menerapkan inovasi dalam pengelolaan lingkungan.

"Untuk mendorong berbagai inovasi dan kepemimpinan lingkungan (green leadership) dalam dunia usaha, pelaksanaan PROPER harus terus dikembangkan sejalan dengan kebijakan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan praktik terbaik yang diterapkan di dunia usaha. PROPER tidak hanya mendorong peningkatan kepatuhan perusahaan, tetapi juga diharapkan dapat menjadikan perusahaan-perusahaan Indonesia sebagai world-class company dalam pengelolaan lingkungan hidup," ujar Hanif Faisol.

Peringkat Hijau dalam PROPER menunjukkan bahwa MHU telah menjalankan kinerja lingkungan yang sangat baik dengan memenuhi sebagian besar ketentuan hukum yang berlaku serta melaksanakan berbagai inovasi dalam pengelolaan lingkungan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |