Liputan6.com, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melemah pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data dari laman resmi Logam Mulia, Jumat (15/8/2025), harga emas Antam turun Rp 24.000 menjadi Rp 1.909.000 per gram.
Sementara harga jual kembali (buyback) ditetapkan sebesar Rp 1.755.000 per gram. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, transaksi buyback akan dikenakan potongan pajak.
Untuk penjualan kembali emas batangan dengan nominal di atas Rp 10 juta, berlaku Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar:
- 1,5% bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- 3% bagi non-NPWP
- PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai penjualan.
Dikutip dari Antara, simak daftar harga emas Antam Hari Ini (15/8/2025):
- 0,5 gram: Rp1.004.500
- 1 gram: Rp1.909.000
- 2 gram: Rp3.758.000
- 3 gram: Rp5.612.000
- 5 gram: Rp9.320.000
- 10 gram: Rp18.585.000
- 25 gram: Rp46.337.000
- 50 gram: Rp92.595.000
- 100 gram: Rp185.112.000
- 250 gram: Rp462.515.000
- 500 gram: Rp924.820.000
- 1.000 gram: Rp1.849.600.000
Pajak Pembelian Emas
Berdasarkan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar:
- 0,45% bagi pemegang NPWP
- 0,9% bagi non-NPWP
- Setiap transaksi pembelian akan disertai bukti potong PPh 22.
Harga Emas Turun Akibat Data Ekonomi AS yang Kuat
Harga emas Dunia merosot pada perdagangan Kamis (14/8/2025) setelah rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari perkiraan serta penurunan klaim pengangguran mingguan.
Data ini mendorong penguatan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga memangkas peluang penurunan suku bunga besar oleh Federal Reserve (Fed) atau Bank Sentral AS pada September.
Mengutip CNBC, Jumat (15/8/2025), harga emas spot turun 0,5% menjadi USD 3.337,21 per ons pada pukul 13.50 ET (17.50 GMT). Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah 0,7% di USD 3.383,20 per ons.
Indeks dolar AS -indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS dengan mata uang utama lainnya- menguat 0,5% dari level terendah lebih dari dua minggu. Penguatan ini membuat emas menjadi kurang menarik bagi pembeli luar negeri.
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga naik dari posisi terendah satu minggu.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga produsen (PPI) naik 3,3% year-on-year pada Juli, melampaui perkiraan 2,5%.
Sementara itu, klaim pengangguran mingguan tercatat 224.000, lebih rendah dari perkiraan 228.000.
Data yang kuat ini memicu spekulasi bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebesar setengah poin, melainkan hanya seperempat poin pada September.
Melawan Inflasi atau Jaga Pertumbuhan Ekonomi?
Kepala analis Komoditas Saxo Bank Ole Hansen menjelaskan, harga emas diperdagangkan lebih rendah karena angka PPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga.
"Data ini juga memengaruhi perkiraan inflasi inti PCE bulan Juli, yang kemungkinan membuat The Fed lebih berhati-hati,” jelas dia.
Meski demikian, Hansen menegaskan, “Angka tersebut tidak mengubah pandangan bullish kami terhadap emas karena pada akhirnya The Fed harus memilih antara melawan inflasi atau menjaga pertumbuhan ekonomi.”
Pasar kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga seperempat poin pada September dan kembali menurunkannya pada Oktober, sejalan dengan pernyataan pejabat The Fed Mary Daly yang menolak ide pemangkasan 50 basis poin.