Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Gara-Gara Konsumsi Rumah Tangga Tersendat

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi 5,04 persen secara tahunan (YoY) pada kuartal III 2025. Ekonomi tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 5,12 persen, lantaran laju konsumsi rumah tangga tersendat. 

Konsumsi rumah tangga jadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Juli-September 2025, tetapi pertumbuhannya hanya 4,89 persen. 

Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto mengatakan, laju ekonomi di setiap triwulan ketiga memang lebih rendah dibandingkan periode lain. 

Hanya saja, ia meminta pemerintah lebih memperhatikan laku pertumbuhan komponennya, terutama dari sisi pengeluaran yakni konsumsi rumah tangga. 

"Laju konsumsi rumah tangga ini pertumbuhannya menurut saya sangat moderat, bahkan cenderung rendah, hanya 4,89 persen," kata Eko kepada Liputan6.com, Rabu (5/11/2025).

Padahal, ia menambahkan, jika pemerintah masih berkomitmen mengejar pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sesuai dengan target di APBN, laju konsumsi rumah tangga wajib naik. 

"Setidaknya setara dengan pertumbuhan ekonominya itu. Jadi misalkan 5,2 persen (pertumbuhan ekonominya), ya setidaknya didukung laju konsumsi rumah tangga 5,2 persen," ungkap dia. 

Catatan BPS

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2025 mencapai 5,04 persen secara tahunan atau year on year (YoY)

"Ekonomi Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto pada kuartal III-2025 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 6.060 triliun, kemudian atas harga konstan Rp 3.444 triliun," jelas Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 BPS, Rabu, 5 November 2025.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 bila dibandingkan dengan kuartal III-2024 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,04 persen," terang dia. 

Perbandingan dengan Triwulan II 2025

Jika dibandingkan kuartal II-2025 atau secara quarter to quarter (Q to Q) tumbuh sebesar 1,43 persen. Sementara, secara c to c perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen sepanjang periode Januari hingga September 2025.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2025 secara quarter to quarter (Q to Q) sejalan dengan pola musiman, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya yaitu pertumbuhan Q to Q selalu lebih rendah daripada kuartal II-2025," ujarnya.

Secara year on year, ekonomi kuartal III-2025 tumbuh 5,04 persen dibandingkan kuartal sama 2024. Pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal III-2024 yang tumbuh sebesar 4,95 persen.

Andil Besar Warga ke Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Berkat Budaya Gemar Belanja

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan III-2025 yang mencapai 5,04 persen secara tahunan (year on year) didorong dari aktivitas belanja masyarakat yang terus meningkat.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menjelaskan bahwa kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 53,14 persen. 

Angka ini tumbuh 4,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Artinya, konsumsi rumah tangga masih menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional, menegaskan daya beli masyarakat tetap kuat dan menjadi fondasi utama pertumbuhan

"Komponen pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB adalah konsumsi rumah tangga dengan kontribusi sebesar 53,14 persen pada triwulan III 2025," kata Edy Mahmud, dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2025 BPS, Rabu (5/11/2025).

Edy menyampaikan, jika dibandingkan triwulan II-2025 atau secara quarter to quarter (Q to Q) tumbuh sebesar 1,43 persen. Sementara, secara c to c perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen speanjang periode Januari hingga September 2025. 

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III-2025 secara quarter to quarter (Q to Q) sejalan dengan pola musiman, seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya yaitu pertubuhan Q to Q selalu lebih rendah daripada triwulan II-2025," ujarnya. 

Belanja dan Pariwisata Jadi Penggerak Aktivitas Ekonomi

BPS mencatat, kenaikan belanja masyarakat tampak jelas di berbagai sektor, terutama transportasi, komunikasi, restoran, dan hotel*l yang tumbuh hingga 6,41 persen. 

Peningkatan ini sejalan dengan naiknya mobilitas penduduk, konsumsi bahan bakar, serta jumlah penumpang moda transportasi seperti kereta dan kapal laut.

Kemudian, sektor restoran dan hotel juga mencatat pertumbuhan tinggi, yakni 6,32 persen, didorong oleh meningkatnya jumlah perjalanan wisatawan domestik. 

Dari sisi investasi, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memberikan kontribusi penting terhadap perekonomian, yakni 29,09 persen dari total PDB. 

Peningkatan ini didorong oleh subkomponen mesin dan perlengkapan yang tumbuh 17 persen serta kendaraan yang naik 6,24 persen.

"PMTB tumbuh positif didorong oleh sub komponen mesin dan perlengkapan yang tumbuh sebesar 17 persen, serta kendaraan yang tumbuh 6,24 persen,”  pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |