Blibli PHK 270 Karyawan, Ini Penyebabnya

2 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), emiten pengelola e-commerce Blibli melaporkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 270 karyawan imbas penyesuaian organisasi.

Hal itu disampaikan perseroan dalam surat tanggapan permintaan penjelasan dalam  keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (5/11/2025).

Direktur PT Global Digital Niaga Tbk, Eric Winarta menuturkan, dengan penuh pertimbangan mendalan, pada Oktober 2025, perseroan perlu melakukan penyesuaian organisasi untuk memastikan perseroan dapat bergerak lebih efektif dan efisien. Hal ini dengan tujuan untuk membuka peluang pertumbuhan perseroan yang berkelanjutan serta menciptakan nilai jangka panjang bagi perseroan dan pemegang saham.

"Jumlah karyawan yang terdampak dalam rangka penyesuaian organisasi tersebut adalah sebanyaj 270 karyawan perseroan. Proses penyesuaian organisasi itu dimulai dan telah selesai pada Oktober 2025,” ujar Eric dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia mengatakan, penyesuaian organisasi yang dilaksanakan perseroan pada Oktober 2025 bersifat permanen dan tidak terdapat skema lain seperti pengolahan ke kontrak dan relokasi ke unit lain.

"Terhadap seluruh karyawan yang terdampak dalam rangka penyesuain organisasi pada Oktober 2025,  perseroan telah memberikan paket kompensasi yang sesuai atau bahkan lebih daripada yang telah diatur dalam ketentuan peraturan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia,” demikian seperti dikutip.

Ia mengatakan, penyesuaian organisasi yang dilakukan perseroan pada Oktober 2025 merupakan salah satu langkah efisiensi biaya operasional perseroan, selain daripada langkah-langkah efisiensi biaya lainnya yang telah dan akan diimplementasikan oleh perseroan.

Adapun perseroan mencatat rugi Rp 1,84 triliun hingga September 2025 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,87 triliun. Rugi ini terjadi di tengah pendapatan naik 25,61% menjadi Rp 15,23 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,13 triliun.

"Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan per 30 Septemebr 2025 yang telah dilaporkan dan dipublikasikan, komponen beban terbesar perseroan selain beban gaji yang menyebabkan kerugian adalah beban diskon, pemasaran serta beban operasional lainnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |