Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang diselenggarakan gabungan serikat pekerja Indonesia di area Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).
Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, seperti dikutip dari Antara, Kamis pekan ini.
"Bapak Presiden langsung merespons dan insyaallah besok beliau akan hadir besok dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional," kata Prasetyo usai acara silaturahmi dengan serikat pekerja di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.
Mensesneg menuturkan, Presiden Prabowo menganggap para pekerja atau buruh merupakan pilar ekonomi sehingga pemerintah, sektor swasta, industri, dan seluruh pemangku kebijakan harus bekerja sama dengan elemen buruh.
Dia menuturkan, seluruh pihak harus bersatu padu dan maju bersama-sama untuk mencari kesejahteraan. Jangan sampai ada salah satu pihak yang diuntungkan melebihi dari pihak lainnya.
"Tentunya tetap dalam kerangka-kerangka dan mekanisme yang berlaku dan bisa kita diskusikan semua, apabila ada yang sekiranya belum pas begitu," ujar dia.
Prasetyo menuturkan, seluruh pihak harus memahami bahwa keadaan geopolitik saat ini sedang tidak menentu.
Menurut ia, pihak swasta atau pengusaha harus saling mawas diri dan membuka seluas-luasnya komunikasi dengan buruh atau serikat pekerja.
Di sisi lain, Prasetyo meminta bahwa seluruh elemen serikat pekerja juga harus bersatu untuk meraih cita-cita pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal juga mengatakan Hari Buruh akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto.
“Hampir bisa dipastikan Presiden Prabowo akan hadir langsung dalam perayaan May Day, atau Hari Buruh Internasional 2025 pada 1 Mei nanti,” ujar Said, Kamis, 24 April 2025m seperti dikutip dari Antara.
“Beliau adalah presiden kedua setelah Soekarno yang bertemu dan hadir langsung dalam perayaan May Day, dengan Prabowo di tahun 2025, sedangkan Soekarno 1965 di Gelora Bung Karno (GBK),” dia menambahkan.
Adapun kehadiran presiden dalam perayaan Hari Buruh Internasional, menurut Said, merupakan hal yang lazim di berbagai negara.
“Perayaan May Day dihadiri oleh presiden atau perdana menteri (PM) adalah hal yang lazim, sebagai bentuk penghormatan dan pengakuan peran buruh di suatu negara dan bangsa,” tutur dia.
KSPI Angkat 6 Isu saat Hari Buruh
KSPI mengangkat enam isu utama yang menjadi tuntutan kaum buruh, yaitu penghapusan sistem alih daya (outsourcing), pengesahan RUU Pekerja Rumah Tangga, perlindungan buruh dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru, realisasi upah layak, pengesahan RUU Perampasan Aset, serta pembentukan satgas untuk mencegah PHK massal.
Said menuturkan, kemungkinan sebanyak 200 ribu orang buruh dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, dan Cilegon akan hadir dalam Hari Buruh Internasional di Lapangan Monas nanti.
Sementara, para buruh di setidaknya 30 provinsi juga akan melakukan peringatan yang sama di masing-masing daerah. Peringatan tersebut diisi dengan panggung orasi hingga aksi terkait perjuangan isu-isu buruh.
“Jumlah buruh yang terlibat di seluruh Indonesia adalah melebihi angka 1,2 juta orang, berdasarkan laporan dari daerah-daerah,” ujar Said.
Polisi Siapkan Rekayasa Lalin saat Hari Buruh di Jakarta, Hindari 9 Titik Ini
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas untuk mendukung pengamanan dalam peringatan Hari Buruh atau May Day yang akan berlangsung di Jakarta pada Kamis, 1 Mei 2025.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, mengatakan bahwa sekitar 200.000 buruh diperkirakan akan berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
"Kami lakukan berbagai upaya rekayasa arus lalu lintas, sehingga diharapkan aktivitas tanggal 1 Mei nanti bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan," kata Komarudin di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Lalu, terkait dengan rekayasa lalu lintas, nantinya akan dilakukan dan bersifat situasional. Karena, hal ini akan melihat kondisi di lokasi aksi.
Kemudian, untuk perjalanan buruh yang bakal datang dari luar Jakarta seperti dari Tangerang dan Banten bakal menggunakan Tol Kebun Jeruk.
“Kemudian, rombongan buruh itu bakal underpass masuk Tomang Harmoni dan masuk lapangan Banteng atau Monas,” ujarnya.
Sementara untuk roda dua disebutnya bakal menggunakan jalur Daan Mogot, Grogol, Gajah Mada, Harmoni lanjut ke Pasar Baru, lapangan Banteng hingga ke Monas.
Akses dari Bekasi
Selanjutnya, peserta dari Bekasi bakal menggunakan akses Tol Cawang dan masuk ke Cempaka Putih hingga akhirnya sampai di Monas. Sementara itu, motor bakal melalui Jalur Kalimalang.
"Inilah spot-spot ataupun titik yang nantinya dimungkinkan akan ada kepadatan termasuk ruas jalan Sudirman-Thamrin," sebutnya.
Komarudin juga mengimbau agar masyarakat bisa menghindari ruas jalan terkait dengan rangkaian acara May Day di Monas, Jakarta Pusat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Jakarta mungkin bisa menghindari ruas-ruas jalan yang tadi kami sebutkan, kami sampaikan sehingga aktivitas Jakarta seluruhnya bisa berjalan baik," pungkasnya.
Daftar 9 Titik yang Perlu Dihindari
Berikut sembilan wilayah Jakarta yang perlu dihindari selama rangkaian Hari Buruh:
1. Monas
2. Sudirman
3. Thamrin
4. Tomang
5. Harmoni
6. Rawamangun
7. Senen
8. Tugu Tani
9. DPR/MPR RI
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com