Prabowo Ajak Bill Gates Kerja Sama Filantropi di Danantara Trust Fund, Segini Target Dana Kelolaan

16 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani menuturkan, Danantara tengah membentuk Danantara Trust Fund. Danantara Trust Fund ini untuk memperluas kontribusi sosial di bidang pendidikan, sanitasi dan peningkatan tarif hidup masyarakat Indonesia.

Rosan mengatakan, target dana kelolaan di Danantara Trust Fund dapat mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,5 triliun dalam 5-6 tahun.

"Kalau kita lihat, memang kami sudah running number-nya, pada awal tahun kita memang akan taruh dulu USD 100 juta, dan kita sudah lihatnya mungkin dalam waktu lima sampai enam tahun ini, kita sudah bisa memberikan ke dalam Danantara Trust Fund ini sebesar USD 1 miliar,” tutur Rosan dalam laman Setkab, Rabu (7/5/2025).

Rosan menuturkan, kolaborasi ini telah mulai dibahas secara intensif dengan pihak Gates Foundation. Dalam rencana tersebut, Gates Foundation diharapkan turut berpartisipasi dalam mendukung pendanaan bersama di dalam Danantara Trust Fund.

“Kolaborasi itu sudah kita bicarakan dengan Gates Foundation kemarin, untuk mereka juga bersama-sama menaruh dana juga bersama-sama dengan kami, dan kita pun juga menawarkan membuka kolaborasi dengan kami di dalam Danantara Trust Fund ini,” kata dia.

Rosan menegaskan, tujuan besar dari inisiatif ini adalah menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat kegiatan filantropi di kawasan ASEAN. Ia pun mengajak para pengusaha dan filantropis internasional untuk berkontribusi.

“Jadi hal itu yang kita ingin dorong karena ini akan memberikan dampak yang sangat-sangat positif kepada kita semua,” kata dia.

Rosan menuturkan, Danantara akan mengoordinasikan program ini dengan berbagai BUMN yang telah memiliki program CSR masing-masing. Koordinasi dilakukan agar kegiatan sosial tersebut menjadi lebih terstruktur, berkelanjutan, dan selaras dengan program pemerintah.

“Kita ingin ini program CSR punya dampak atau impact yang besar, yang berkelanjutan dan berkesinambungan, bukan yang sifatnya hanya ad-hoc saja,” ujar dia.

Proses Pembentukan Kolaborasi

Saat ini, proses pembentukan kolaborasi ini tengah berlangsung. Rosan menuturkan, dua orang perwakilan dari Gates Foundation telah ditunjuk untuk melanjutkan diskusi teknis lebih lanjut.

“Harapannya ini kita mengikuti standar internasional, yang kita mau attract sebenarnya bukan hanya filantropis dari Indonesia saja, itu juga dari ASEAN, dari negara-negara lain. Yang paling penting juga adalah programnya ini kita akan lakukan secara terbuka, secara transparan, bisa dipantau oleh semua teman-teman media,” ujar Rosan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan pendiri Gates Foundation, Bill Gates, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 7 Mei 2025. Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh membahas penguatan kolaborasi di bidang filantropi, khususnya melalui pengembangan Danantara Trust Fund.

Bill Gates Incar Manufaktur Indonesia untuk Produksi Vaksin TBC

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pendiri Microsoft, Bill Gates saat ini tengah mengembangkan vaksin Tuberkolosis (TBC) melalui Gates Foundation.

Prabowo menyebut, Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji coba vaksin TBC yang dikembangkan Bill Gates.

"Beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, tapi Indonesia akan menjadi salah satu tempat yang akan diuji coba," kata Prabowo saat menerima kunjungan Bilk Gates di Istana Merdeka Jakarta, dikutip Kamis (7/5/2025).

Menyusul pengumuman tersebut, Direktur Gates Foundation untuk Asia Selatan dan Asia Tenggara, Hari Menon mengungkapkan yayasan tersebut memiliki minat untuk bermitra dengan manufaktur dalam negeri untuk memproduksi vaksin TBC di Indonesia.

"Jadi jika pengembangan (dan uji coba) vaksin (TBC) ini berhasil, kita tentu perlu mempertimbangkan kemitraan manufaktur di Indonesia, India, dan negara-negara lain,” ungkap Hari kepada media di Hutan Kota Plataran, Senayan, Jakarta, Kamis (7/5/2025),

Tahap Awal

"Namun, saat ini (pengembangan dan uji coba vaksin TBC) masih tahap awal. Jadi, saya belum punya informasi apakah vaksin ini akan berhasil atau tidak. Saya pun berharap vaksin ini berhasil karena kita memang membutuhkan vaksin yang lebih baik untuk Tuberkulosis," ia menambahkan.

Dalam kesempatan itu, Hari juga memuji kemampuan produsen alat kesehatan di Indonesia yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dan biaya yang terjangkau. 

Hari pun berharap perusahaan kesehatan lokal, salah satunya Bioparma dapat bermitra dengan Gates Foundation untuk pembuatan vaksin TBC.

"Mitra lokal seperti Bioparma akan sangat penting. Karena Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dengan biaya rendah,” imbuhnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |