Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan literasi pekerja terkait keberlanjutan, Pertamina meluncurkan program Jejak Keberlanjutan. Program tersebut menyasar pekerja agar saling mereplikasi program dekarbonisasi di seluruh wilayah operasional Pertamina di Indonesia.
Selain itu, program Jejak Keberlanjutan pun mendorong Perwira Pertamina untuk memiliki budaya dan pengetahuan terkait keberlanjutan, utamanya soal dekarbonisasi, sehingga proaktif memberi sumbangsih pada pengurangan emisi karbon bagi negara.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, dekarbonisasi menjadi strategi Pertamina sebagai perusahaan energi yang bertanggung jawab, yakni menjaga operasional bisnis dan ketahanan energi nasional dengan pengelolaan yang ramah lingkungan.
“Target dekarbonisasi Pertamina yang merupakan bagian dari aspek keberlanjutan, diharapkan bisa lebih cepat tercapai dengan dukungan Perwira Pekerja Pertamina," jelasnya.
"Karena itu, Program Jejak Keberlanjutan dapat menciptakan budaya sustainability dari Perwira, yang dimulai dari diri sendiri dan Unit Operasi masing-masing," imbuh Fadjar.
Berlangsung di Dua Tempat
Program Jejak Keberlanjutan Seri 1 berlangsung di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) II Dumai, Riau, dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 21 hingga 22 April 2025.
RU II Dumai merupakan salah satu unit operasi dengan program dekarbonisasi terbaik tahun 2024 yang telah berhasil menurunkan emisi karbon hingga 217.047 ton CO2 dari berbagai inisiatif seperti optimasi load boiler.
RU II Dumai juga tengah melakukan study terkait project flare to power, bekerjasama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE).
Sedangkan, PHR berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan pengurangan emisi hingga 24 kilo ton CO2 per tahun.
Vice President Sustainability Program, Rating, and Engagement Pertamina, A.A.A., Indira Pratyaksa mengungkapkan bahwa pada Program Jejak Keberlanjutan, Pertamina dapat memonitor realisasi dari berbagai inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan oleh Pertamina Group.
“Program Jejak Keberlanjutan ini akan meningkatkan aksi nyata, untuk mendukung tercapainya target Net Zero Emission Pemerintah Indonesia," ungkapnya.
"Sehingga, target dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina tidak hanya berdampak untuk perusahaan, juga memberi kontribusi bagi negara dan masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih dan harmonis,” jelas Indira.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2025, Pertamina menargetkan penurunan emisi karbon 1,6 juta metrik ton CO2. Target ini naik dibanding target dekarbonisasi tahun 2024 sebesar 1,09 juta metrik ton CO2. Hingga Januari 2025, Pertamina Group berhasil mengurangi emisi karbon 146.183 metrik ton CO2.
(*)