Perjalanan UMKM Healthcare Mambucha, Tumbuh Semakin Pesat berkat Program Pengusaha Muda BRILian dari BRI

5 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta Pengalaman pribadi menjadi titik balik bagi Anita Hartono untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak remaja. Dari situ, ia mulai mendalami cara memperkuat imun tubuh sekaligus menyeimbangkan bakteri baik dalam tubuh.

Pencarian solusi tersebut akhirnya mempertemukannya dengan kombucha, minuman fermentasi teh yang kaya akan probiotik dan antioksidan. Awalnya, Anita hanya mengonsumsinya untuk kesehatan pribadi, namun minat itu berkembang menjadi bisnis dengan merek Mambucha. Kini, produk kombucha miliknya telah mengantongi sertifikasi BPOM dan Halal Indonesia.

Berawal dari Pengalaman Masalah Pencernaan

Selama 25 tahun, Anita mengonsumsi obat untuk masalah pencernaannya. Pada tahun 2021, seorang teman menyarankan agar ia mencoba kombucha dan mulai mengurangi ketergantungan pada obat. “Awalnya, aku coba-coba, dan ternyata hasilnya sangat berkhasiat, rasanya pun nikmat. Dari tahun itu juga, aku ingin banyak orang juga merasakan manfaat dari Kombucha,” ucap Anita.

Ia menjelaskan, kombucha merupakan minuman fermentasi tradisional yang sudah dikonsumsi lebih dari 2.000 tahun lalu. Dibuat dari larutan teh hijau dan teh hitam yang difermentasi dengan kultur bakteri dan ragi, kombucha kaya probiotik serta antioksidan yang bermanfaat untuk tubuh, kulit, hingga sistem pencernaan.

Bagi Anita, kualitas kombucha hanya dapat terjaga melalui proses produksi yang penuh integritas. “Setiap botol kombucha yang baik dimulai dari niat untuk menghadirkan kebaikan alami secara konsisten dan bertanggung jawab,” imbuhnya.

Prinsip inilah yang diterapkan dalam setiap produk Mambucha. Konsistensinya menjaga mutu membuat kepercayaan konsumen terus meningkat, sehingga permintaan pun bertambah pesat. Untuk menjawab kebutuhan pasar, kapasitas produksi diperluas, dan kini usahanya melibatkan lebih dari 40 tenaga kerja. Dalam sebulan, Mambucha mampu memproduksi hingga 8.000 liter kombucha yang didistribusikan ke berbagai kota di Indonesia.

Meski terbatas masa simpan hanya sekitar satu bulan sehingga belum bisa diekspor, Anita tidak berhenti berinovasi. Ia kini tengah mempersiapkan ekspansi melalui lini skincare alami berbasis fermentasi kombucha, ditujukan untuk merawat kulit sensitif, mengatasi iritasi, serta peradangan. Beberapa negara pun sudah ditargetkan sebagai tujuan ekspor, antara lain Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Jepang.

“Saat ini memang kami belum bisa ekspor kombucha karena masa simpannya yang hanya satu bulan. Tapi melalui skincare ini, kami melihat potensi yang lebih besar untuk menembus pasar internasional,” ujar Anita.

Program Pengusaha Muda BRILian dari BRI Beri Kesempatan Usaha Makin Tumbuh

Perjalanan Mambucha dari dapur rumah hingga memiliki rumah produksi tak lepas dari semangat belajar dan kolaborasi. Momentum penting hadir ketika Anita bergabung dengan program Pengusaha Muda BRILiaN (PMB) dari BRI.

Lewat program tersebut, Anita tak hanya mendapat mentor dan ilmu yang relevan, tetapi juga berhasil meraih penghargaan Best of the Best kategori Healthcare/Wellness tahun 2024. Program ini mempertemukannya dengan ekosistem pembinaan UMKM yang berfokus pada pengembangan kapasitas serta perluasan jaringan strategis.

“Saat itu, kondisi bisnis saya masih di usia tiga tahun. Saya ikut PMB bukan karena mengejar hadiah, tapi karena ingin belajar lebih banyak, mencari mentor, dan memperluas wawasan,” tutur Anita.

Salah satu pengalaman berkesan adalah sesi mentoring bersama praktisi bisnis dan investor. Menurut Anita, banyak UMKM terjebak dengan label 'kecil', termasuk dirinya. “Di PMB, kami didorong untuk bermimpi besar. Bahwa UMKM pun bisa menjadi bisnis yang mengubah dunia,” kenangnya.

Sejak saat itu, Anita semakin yakin untuk membawa Mambucha naik kelas, memperkuat fondasi bisnis, serta membuka peluang lebih luas.

Pada kesempatan berbeda, Corporate Secretary BRI Dhanny menegaskan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan UMKM Indonesia. Menurutnya, dukungan tidak hanya berupa pembiayaan, tetapi juga pelatihan, pendampingan, serta akses pasar melalui expo dan pameran.

“Kami ingin memastikan UMKM seperti Mambucha tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang dan bersaing di pasar nasional bahkan global,” ujar Dhanny.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |