Pasokan Energi Green Data Center Singapura Ternyata dari Limbah Kelapa Sawit

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berinovasi dalam mengembangkan bisnis baru berupa pemanfaatan energi rendah karbon. Yaitu dengan mengolahan limbah kelapa sawit (POME) sebagai energi baru terbarukan (EBT) berbasis gas.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, dalam mengembakan bisnis baru ini PGN menjalin kemitraan, dengan Neutra DC Singapore Pte. Ltd. (NDSG), anak usaha PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) yang bergerak di sektor bisnis data center termasuk di Singapura, bagian dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

“Kolaborasi PGN dengan NDSG menunjukkan potensi besar bagi pengembangan penyaluran biomethane ke skala yang lebih luas, sekaligus membuka peluang terciptanya ekosistem energi bersih yang berkelanjutan dan mendukung target transisi energi nasional,” kata Rosa, Sabut (28/8/2025)

Sebagai cara cepat mengengembangkan EBT berbasis gas, biomethane dipandang sebagai solusi masa depan yang dapat menurunkan emisi karbon. Pengembangan biomethane menjadi bagian dari implementasi salah satu strategi PGN, yaitu jalan keluar.

Melalui strategi ini, PGN berfokus menjajaki bisnis rendah karbon dengan mengoptimalkan aset, sumber daya, serta sinergi bersama Subholding Pertamina lainnya.

Energi Terbarukan Berbasis Gas

Dalam kerja sama ini, PGN akan memasok biomethane sebagai bentuk pemanfaatan energi terbarukan berbasis gas untuk mendukung operasional green data center yang akan dikelola oleh NDSG.

PGN menargetkan penyaluran biomethane ke pelanggan di wilayah Jawa bagian Barat dengan memanfaatkan infrastruktur eksisting mulai tahun 2027. Melalui pemanfaatan biomethane, PGN mengajak seluruh mitra terkait untuk berkontribusi pada pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060. PGN meyakini kolaborasi ini dapat menjadi langkah strategis bersama dalam menghadirkan nilai berkelanjutan melalui pemanfaatan energi hijau.

CEO NDSG Sendang Praptomo menjelaskan, pasokan energi terbarukan merupakan faktor krusial untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing dalam pengembangan bisnis pusat data di Singapura.

Pasokan Gas Industri Normal 100%, Ini Sumbernya

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjamin pemenuhan kebutuhan gas bumi pelanggan industri dengan normal, dengan pasokan 100 persen. Perusahaan melakukan penguatan pasokan dari berbagai sumber sehingga tidak ada pemberlakuan pembatasan.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, mengatakan, penguatan pasokan gas ini berasal dari tambahan pasokan termasuk gas swap Natuna dan optimalisasi pasokan gas dan LNG.

“Dengan kondisi penyaluran gas yang sudah normal, kami dapat semakin fokus mendukung kegiatan operasional pelanggan serta menjaga kontribusi gas bumi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Fajriyah, Rabu (27/8/2025).

Fajriyah melanjutkan, PGN pun menjalin kerja sama berbagai pemangku kepentingan terkait.Sinergi tersebut menjadi landasan penting bagi PGN untuk memastikan keandalan pasokan dan pelayanan energi bersih bagi seluruh sektor pelanggan, terutama industri.

Ke depan, PGN terus memperkuat infrastruktur dan layanan agar pasokan energi ramah lingkungan dapat terdistribusi dengan andal dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan komitmen PGN dalam mendukung transisi energi nasional serta pencapaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

PGN juga menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi para pelanggan atas pengertian, komunikasi yang baik, koordinasi cepat, serta loyalitas dan kerja sama selama proses stabilisasi.

“PGN senantiasa berkomitmen mengupayakan pemenuhan kebutuhan energi gas bumi dengan optimal," imbuhnya.

Demi Industri Dalam Negeri, Bahlil Lahadalia Tahan Ekspor Gas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengalihkan gas yang akan diekspor untuk memenuhi kebutuhan domestik, menyusul adanya berkurangnya pasokan gas di sejumlah wilayah seperti Jawa Barat dan sebagian Sumatera.

Bahlil mengatakan, pihaknya telah menahan pasokan gas untuk ekspor dan menambahnya dari produksi gas baru, kemudian dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri.

"Jadi sebagian yang dari ekspor kita tidak lakukan. Kita masukkan terus gas yang baru muncul juga, kemudian kita supply untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ungkap Bahlil, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya, penurunan pasokan gas salah satunya disebabkan oleh kejadian ledakan pipa gas di Subang, Jawa Barat pada awal Agustus 2025 lalu. Namun, dia memastikan kendala tersebut telah teratasi.

"Jadi gini, pasokan gas domestik setelah kemarin terjadi kebakaran pipa, itu kita sudah dapat alokasinya. Jadi sebenarnya tidak ada masalah sampai sekarang, kan, dan sudah clear," tegas dia.

Sebagaimana diketahui, pelaku industri sempat mengeluhkan pasokan gas yang menurun. Di sisi lain, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan pasokan gas kepada industri telah berjalan normal.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |