Liputan6.com, Jakarta Industri olahraga Indonesia kini memliki potensi besar. Di satu sisi, prestasi atlet semakin membanggakan dan minat masyarakat untuk berolahraga terus tumbuh. Namun di sisi lain, infrastruktur yang ada masih jauh dari ideal.
Hal ini lantaran banyak fasilitas tidak memenuhi standar, ruang publik olahraga terbatas, hingga venue besar yang terbengkalai pasca-event. Kondisi ini membuat ekosistem olahraga sulit berkembang secara berkelanjutan.
Situasi tersebut pun ditangkap PT Terra SparX Indonesia sebagai sebuah peluang bisnis. CEO & Co-Founder SparX Ardi Putra Baramuli menegaskan pihaknya siap mengoptimalkan lahan tidur, fasilitas terbengkalai, maupun aset yang kurang produktif menjadi pusat olahraga modern dan inklusif.
“Kami ingin menghadirkan fasilitas olahraga yang terintegrasi, bekerja sama dengan BUMN, BUMD, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, maupun sektor swasta. Fokus kami bukan hanya membangun, tetapi menghidupkan ekosistem olahraga yang berkelanjutan,” ujar Ardi.
Menurutnya, SparX tidak hanya sekadar membangun venue olahraga, tetapi juga menciptakan ekosistem menyeluruh.
“Kami percaya industri olahraga tidak hanya bisa tumbuh secara horizontal, tetapi juga vertikal: berkelanjutan, inklusif, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” tegas Ardi, Minggu (7/9/2025).
Kondisi Infrastruktur Olahraga
Sementara itu, Chief Community Officer SparX Azka Aufary Ramli menilai langkah SparX sangat relevan dengan kondisi nyata infrastruktur olahraga di tanah air.
Menurutnya, setidaknya ada lima tantangan utama yaitu keterbatasan fasilitas yang belum berstandar internasional, lemahnya pemeliharaan pasca-event besar, mahalnya biaya akses fasilitas olahraga, regulasi dan investasi yang belum mendorong keterlibatan swasta, serta belum terintegrasinya dukungan industri pendukung seperti transportasi, akomodasi, dan digitalisasi.
“Ekosistem olahraga kita masih parsial. Padahal tanpa dukungan menyeluruh dari infrastruktur, regulasi, hingga industri pendukung, pembinaan atlet dan pengembangan cabang olahraga akan terhambat,” jelas Azka.
Azka yang juga merupakan Ketua Umum DPC Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Jakarta Selatan Periode 2024–2029 ini menilai dengan hadirnya SparX yang berorientasi pada integrasi fasilitas, kolaborasi lintas sektor, dan inovasi berkelanjutan, industri olahraga nasional diharapkan memiliki fondasi yang lebih kuat, inklusif, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Padel, Olahraga Baru Primadona Kaum Urban yang Bakal Mentas di Olimpiade
Sebelumnya, Padel sekarang menjadi olahraga primadona kaum urban di kota-kota besar tak terkecuali di Indonesia. Lapangan padel terus bermunculan bak jamur di musim penghujan di berbagai kota di tanah air.
Padel sendiri merupakan olahraga raket yang memadukan unsur tenis dan squash, dimainkan di lapangan berdinding yang lebih kecil dari lapangan tenis. Olahraga ini menggunakan raket solid tanpa senar dan bola bertekanan rendah.
Olahraga baru ini berasal dari Meksiko, ditemukan oleh Enrique Corcuera pada tahun 1969 di Acapulc. Di Indonesia sendiri, padel mulai diperkenalkan sekitar tahun 2010-an. Awalnya olahraga ini dibawa oleh komunitas ekspatriat dari Spanyol dan Argentina. Bali menjadi titk awal masuknya padel di Indonesia.
Meski Bali menjadi lokasi pertama masuknya padel di Indonesia, perkembangan paling pesat saat ini ada di Jakarta. Saat ini begitu mudah menemukan lapangan padel di Jakarta.
Perkembangan pesat padel tak lepas karena menawarkan kemudahan akses bagi pemula dan dimainkan secara berpasangan, sehingga menjadi pilihan aktivitas yang menyehatkan sekaligus mempererat hubungan sosial.
Di Indonesia, organisasi yang mengurusi Padel juga sudah terbentuk yakni Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI). PBPI resmi diakui sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 9 Agustus 2025.
Galih Dimuntur Kartasasmita menjadi ketua umum PBPI pertama. KONI melantik Galih sebagai ketua umum PBPI pada 21 Januari 2025. Galih didampingi tiga waketum yakni Mochtar Sarman, Akash Prem Nathani dan Kristian Lee. Mantan pebasket nasional Bugi Setiawan didaulat menjadi sekjen PBPI.
Gebrakan PBPI
PBPI langsung menggebrak menggelar banyak turnamen untuk menyeleksi atlet nasional padel. Langkah ini diambil karena padel hampir pasti akan dipertandingkan di Olimpiade 2032 yang berlangsung di Brisbane.
Pada Mei 2025 lalu misalnya, PBPI sudah memulai menggelar sirkuit nasional. Jakarta dipercaya sebagai lokasi Sirkuit Indonesia Padel Open 2025. Setelah Jakarta, Sirkuit Indonesia Padel Open 2025 akan berlangsung di Bandung dan Surabaya. Puncaknya adalah di Bali pada Agustus 2025 yang akan menjadi semacam Grand Slam.
"Kita ingin membesarkan padel ke seluruh pelosok Indonesia. Saya menepati janji saya pada jumpa pers terakhir bila setelah dikukuhkan jadi ketua PBPI akan membuat sirkuit nasional. Ini event pertama yang akan dipertandingkan untuk atlet padel tertinggi di Indonesia," ujar ketua PBPI Galih Dimuntur Kartasasmita, Jumat (23/5/2025).
Sirkuit padel Indonesia akan menentukan ranking pemain sehingga memudahkan PBPI dalam mencari atlet untuk memperkuat timnas padel di masa mendatang.
"Ajang ini akan menjadi awal dari pencarian kita untuk atlet nasional kita dan akan jadi bagian scouting untuk timnas kita.Ini pakai ranking dan akan memudahkan mencari pemain timnas untuk Kualifikasi Piala Dunia di bulan Oktober," sambung Galih.