Negara Ini Tak Peringati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei

4 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh Internasional atau yang juga dikenal sebagai May Day diperingati setiap 1 Mei. Peringatan Hari Buruh Internasional ini didedikasikan untuk mengakui kontribusi dan perjuangan buruh di seluruh dunia.

Mengutip dari Gulf News, Kamis (1/5/2025), berasal dari gerakan buruh secara historis, Hari Buruh Internasional telah berkembang menjadi simbol persatuan yang signifikan, mengejar syarat kerja yang adil dan keadilan sosial.

Hari Buruh Internasional ini bermula saat peristiwa Haymarket di Chicago pada 1886, sebuah protes para pekerja yang mengadvokasi jam kerja 8 jam. Kekerasan tragis yang terjadi setelahnya menjadi titik balik penting dalam sejarah buruh. Hal itu mengarah pada pengakuan internasional setiap 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional. Meski dirayakan setiap 1 Mei, tanggal dan cara peringatan Hari Buruh Internasional juga bisa bervariasi di setiap negara.

Untuk tema 2025, ILO belum mengumumkan tema resmi Hari Buruh Internasional. Namun, tema-tema sebelumnya membahas mengenai pekerjaan layak, keadilan sosial, keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, masa depan pekerjaan dan transformasi digital, kesetaraan dan inklusi terkait gender.

Adapun Hari Buruh Internasional ini diakui sebagai hari libur umum di lebih dari 160 negara. Biasanya pada Hari Buruh Internasional ini ditunjukkan dengan unjuk rasa, parade dan berbagai perayaan.

Akan tetapi, negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei.

Perayaan yang Berbeda di AS, Inggris, dan Kanada

AS: Hari Buruh pada September

Meskipun memiliki hubungan historis dengan asalusul May Day, Amerika Serikat tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei. Sebaliknya, hari itu dirayakan pada Senin pertama September.

Waktu ini dipilih secara strategis setelah Pullman Strike 1894, yang secara efektif memisahkan peringatan buruh Amerika dari gerakan sosialis dan komunis yang sering dikaitkan dengan May Day.

Kanada: Selaras dengan AS

Kanada juga merayakan Hari Buruh pada hari Senin pertama September, yang membedakan tradisinya dari May Day

Inggris Raya dan Irlandia:

Hari libur awal Mei. Di Inggris Raya dan Irlandia, Hari Libur awal Mei jatuh pada hari Senin pertama Mei. Meskipun mendekati May Day, hari libur ini lebih merupakan perayaan musim semi daripada peringatan khusus untuk buruh.

Australia hingga Selandia Baru

Australia dan Selandia Baru: Hari Buruh diperingati pada tanggal yang berbeda-beda, tergantung pada negara bagian atau wilayah, yang menandai pencapaian lokal yang signifikan dalam hak-hak pekerja.

Belanda: Tanggal 1 Mei bukanlah hari libur umum yang ditetapkan.

Jerman, Prancis, Brasil, India, dan sebagian besar Asia dan Amerika Latin, Hari Buruh adalah hari libur nasional yang diperingati secara luas.

Sejarah Hari Buruh di Indonesia

Mengutip Antara,peringatan Hari Buruh pertama kali berlangsung pada 1 Mei 1918, yang diprakarsai oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee.

Momen ini dipicu oleh protes dari Adolf Baars terhadap rendahnya harga sewa tanah yang memberatkan kaum buruh di sektor perkebunan.

Seiring berjalan-nya waktu, Hari Buruh kembali mendapatkan pengakuan usai kemerdekaan, tepatnya pada 1 Mei 1946, ketika Kabinet Sjahrir menetapkan-nya secara resmi.

Namun, pada masa Orde Baru, peringatan ini sempat dilarang karena dikaitkan dengan paham komunisme. Barulah setelah memasuki era reformasi, hak-hak pekerja kembali diperjuangkan.

Pemerintah di bawah kepemimpinan BJ Habibie pun meratifikasi konvensi ILO Nomor 81 yang menjamin kebebasan berserikat bagi buruh. Akhirnya, pada 1 Mei 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menetapkan Hari Buruh sebagai hari libur nasional.

Tanggal ini kemudian menjadi momentum bagi para pekerja untuk menyuarakan hak-haknya, mulai dari upah yang layak, waktu kerja yang manusiawi, hak cuti untuk wanita hamil dan haid, hingga pembayaran THR tepat waktu.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |