Liputan6.com, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan peran strategis usaha jasa boga, alias pengusaha katering dalam pengembangan UMKM. Lantaran sebagian besar pelaku industri jasa boga merupakan pengusaha UMKM.
Maman mengatakan, perkembangan industri jasa boga berperan signifikan terhadap penguatan UMKM.
Oleh karena itu, ia mendorong agar pengusaha katering memanfaatkan ruang kemudahan yang ditawarkan pemerintah. Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
"Ini adalah kesempatan bagi pengusaha UMKM di bidang jasa boga untuk memanfaatkan ruang affirmative action dalam PP Nomor 7 tahun 2021," ujar Maman Abdurrahman dalam keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).
Ia mengklaim fokus pemerintah terhadap usaha jasa boga sangat tinggi. Dengan pertimbangan, pada 2023 jumlah usaha penyediaan makanan dan minuman mencapai 4,85 juta usaha, atau meningkat sekitar 21 persen dibandingkan pada 2016.
"Berdasarkan data BPS pada 2024, bidang jasa boga menyerap tenaga kerja hingga 9,8 juta orang dan nilai penjualan mencapai Rp 998,3 triliun," terangnya.
Menurut dia, data tersebut membuktikan industri jasa boga sangatlah strategis dan penting. Sehingga Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) perlu berkolaborasi dengan banyak pihak. Termasuk pemerintah, agar bisa memberikan kontribusi yang semakin optimal bagi perkembangan UMKM kuliner.
Kementerian UMKM sendiri telah menginisiasi kerja sama dengan APJI melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dalam rangka pengembangan UMKM bidang jasa boga.
Nota Kesepahaman tersebut mencakup beberapa bidang kerja sama, di antaranya peningkatan kapasitas sumber daya UMKM jasa boga, pemberian kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan serta pengembangan kewirausahaan bagi UMKM jasa boga.
Kemudian, pemanfaatan jejaring dalam perluasan pasar UMKM jasa boga, berbagi pakai data dan/atau pemanfaatan informasi, serta sosialisasi, edukasi, dan publikasi kegiatan.
Ketua Umum APJI Tashya Megananda Yukki menyebut, salah satu program terkait pemberdayaan UMKM terus dilakukan pihaknya, antara lain melalui APJI Mart.
"APJI Mart merupakan wadah bagi UMKM anggota APJI untuk mempromosikan produk dan layanan baik di skala nasional maupun internasional," kata Tashya.