Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa modal awal sebesar Rp3 miliar untuk Koperasi Desa Merah Putih bukan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan bentuk dukungan pinjaman.
Zulkifli Hasan menjelaskan, bahwa modal awal tersebut bukan bentuk pemberian dana gratis, melainkan plafon pinjaman dari himpunan perbankan negara (Himbara).
Adapun pinjaman tersebut harus dikembalikan dalam kurun waktu 6 tahun.
"Jadi sekali lagi, yang dana bisnis ini bukan dari APBN. Ini bisnis plafon pinjaman yang akan dibayar selama enam tahun," ujar Zulhas kepada media di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Jumat (23/5/2025).
Zulhas melanjutkan, plafon pinjaman ini diperuntukkan mendanai 6 jenis usaha koperasi, seperti agen gas LPG, agen pupuk, agen sembako dari Bulog dan ID Food, serta layanan logistik pangan.
Adapun terkait biaya pembentukan koperasi, salah satunya pembayaran notaris sebesar Rp 2,5 juta nantinya ditanggung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Karena ini hasil daripada Musdesus (Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus) dipimpin oleh kepala desa, maka notaris di pemerintahan desa, dibayar dari APBD,” bebernya.
Hingga 23 Mei 2025 sebanyak 39.639 desa dan kelurahan dari target 80.000 telah menyelenggarakan Musdessus. Langkah ini merupakan tahapan awal pembentukan koperasi pangan strategis tersebut.
Koperasi Merah Putih Resmi Terdaftar Sebagai Badan Nasional Mulai 30 Juni 2025
Selain itu, untuk 30 Juni 2025 Menko Pangan menargetkan agar seluruh Koperasi Merah Putih resmi terdaftar di Kementerian Hukum sebagai badan hukum koperasi pangan nasional.
Sebagai informasi, Koperasi Merah Putih akan dideklarasikan secara nasional pada 12 Juli mendatang. Tanggal tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Nasional.
"Ini langkah pertama sehingga pada (12 Juli 2025) bisa di-launching," terang Zulhas.
Adapun mulai 20 Oktober 2025 seluruh koperasi ditargetkan mulai beroperasi aktif dan menjalankan fungsi distribusi pangan nasional.
Kebut KopDes Merah Putih, Menko Pangan: Pemuda Tak Perlu Merantau Jadi Preman
Diwartakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengungkapkan peluang kerja yang terbuka usai terbentuknya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan begitu, para pemuda di desa-desa punya harapan terlibat dalam ekosistem bisnis yang terbentuk.
"Kalau desa ekonominya terbangun akan menyerap lebih dari 2 juta tenaga kerja, sehingga pemuda-pemuda desa penuh harapan. ENggak perlu merantau jadi preman kan? Atau jadi apa gitu ya kan? Jadi (ekonomi) desa akan itu (bergerak)," ungkap Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Ketua Satgas Percepatan Pembentukan KopDes/Kelurahan Merah Putih ini mengatakan, manfaat lainnya adalah mempersingkat rantai pasok. Sehingga arus barang dari kota atau sebaliknya menjadi lebih terjangkau.
"Jadi produsen-produsen (menyalurkan) sembako, desa itu paling ujung. Bayangkan dari produsen distributor, grosir, apalagi ya, warung kecil, warung besar, waduh, baru sampai desa. Itu akan dipotong rantai pasok yang panjang," tuturnya.