Kinerja LVMH Mengecewakan, Kekayaan Bernard Arnault Menguap Rp 155,74 Triliun

4 days ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder Bernard Arnault kehilangan satu tempat terkait peringkat miliarder setelah LVMH Moet Hennessy membukukan kinerja yang tak sekuat beberapa pesaing barang mewah.

Berdasarkan perhitungan Forbes, kekayaan Bernard Arnault turun USD 9,6 miliar atau sekitar Rp 155,74 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.223) menjadi USD 189,3 miliar atau sekitar Rp 3.071 triliun. Posisi Arnault berada di posisi kelima dari daftar orang terkaya di dunia berdasarkan real time net worth Forbes pada Rabu, 29 Januari 2025.

Posisi Arnault di bawah Larry Ellison yang merupakan salah satu pendiri Oracle. Larry Ellison membukukan kekayaan USD 203 miliar, meski turun USD 3,7 miliar.Hasil LVMH untuk kuartal IV bukan bencana tetapi  bukan kejutan positif yang diberikan Richemont dan Burberry.

Penjualan LVMH stabil pada kuartal keempat sebesar 23,93 miliar euro (USD 24,93 miliar) yang didukung kenaikan organik sebesar 1 persen dan sebenarnya lebih kuat dari penurunan penjualan organik 1 persen yang diprediksi analis. Penjualan organik anggur dan minuman beralkohol susut 8 persen. Demikian mengutip MorningStar.com, Kamis (29/1/2025).

Namun, laba tahunan merosot 17 persen menjadi 12,55 miliar euro, tertinggal dari harapan laba sebesar 14 persen.

Mengutip CNBC, LVMH mencatat penjualan 84,68 miliar euro (USD 88,27 miliar pada 2024. Pertumbuhan penjualan dikontribusikan dari permintaan solid terutama dari divisi ritel yang selektif termasuk Sephora, parfum dan kosmetik. Pertumbuhan juga didorong dari konsumen di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Sedangkan dari wilayah Asia Pasifik lainnya seperti China turun.

“Sentimen di antara pembeli yang lebih kaya telah pulih di Eropa, AS dan Jepang tetapi di China yang telah menjadi pusat kekuatan bagi sektor barang mewah, sentimen itu masih melemah. Meski demikian ini merupakan tanda-tanda kemajuan yang stabil, dengan sektor mewah yang terus melaju,” ujar Head of Money and Markets Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter.

Saham LVMH

Arnault menuturkan, 2025 dimulai dengan baik. “Maksud saya, ini bulan Januari, akhir Januari, jadi jangan terlalu banyak mengantisipasi, tetapi kami memiliki cukup banyak perusahaan yang melaporkan pertumbuhan dua digit,” ujar Arnault.

Analis Deutsche Bank yang dipimpin oleh Adam Cocharne menegaskan kembali peringkat hold setelah hasil itu.”Hasil ini akan menantang narasi sektor semua perusahaan produsen barang mewah telah melihat percepatan pada kuartal keempat yang dilihat oleh Richemont dan Burberry tetapi akan memperkuat gagasan pemulihan berurutan dan pemulihan yang lebih cepat pada 2025 daripada yang kami harapkan pada Oktober,” demikian seperti dikutip.

Saham LVMH yang tercatat di Paris turun 6 persen dan sekarang merosot 9 persen selama 52 minggu terakhir. Sedangkan saham produsen Gucci Kering merosot 6 persen. Kinerja LVMH telah menyeret indeks acuan Prancis CAC 40 turun 0,3 persen.

CEO LVMH Bernard Arnault Kalahkan Larry Ellison sebagai Orang Terkaya ke-4 di Dunia

Sebelumnya, CEO LVMH, Bernard Arnault, menjadi salah satu orang yang kekayaannya tumbuh paling pesat pada 2025.

Sejauh ini, Arnault berhasil menambah hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,36 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.365) setiap hari. Bahkan, ia telah mengungguli tokoh antara lain Elon Musk dan Mark Zuckerberg dalam hal pertumbuhan kekayaan tahun ini.

Pada Kamis, Arnault mendapatkan tambahan USD 15 miliar atau sekitar Rp 245,47 triliun hanya dalam satu hari, menjadikannya orang terkaya keempat di dunia dengan total kekayaan sekitar USD 190 miliar atau sekitar Rp 3.109 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Kekayaan Arnault melonjak setelah saham LVMH, perusahaan barang mewah yang ia pimpin, naik 9%.

Melansir Business Insider, Minggu (19/1/2025), saham LVMH melonjak setelah perusahaan barang mewah saingannya, Richemont, melaporkan lonjakan penjualan kuartalan sebesar 20% di berbagai pasar antara lain  Eropa, Amerika, Jepang, Timur Tengah, dan Afrika.

Ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap produk-produk mewah di tengah pemulihan ekonomi setelah pandemi. Arnault, yang memiliki sekitar 48% saham di LVMH, mendapatkan keuntungan besar dari lonjakan saham ini. LVMH sendiri menaungi sekitar 75 merek terkenal, termasuk Tiffany & Co, Dom Pérignon, dan Sephora.

Meskipun demikian, kekayaan Arnault sempat terpukul pada akhir 2024. Ia kehilangan lebih dari USD 50 miliar akibat penurunan harga saham LVMH. Saat ini, kekayaannya masih lebih kecil dibanding Elon Musk, yang memimpin daftar orang terkaya dunia dengan kekayaan mencapai USD 439 miliar.

Selain Arnault, tokoh lain seperti Changpeng Zhao, pendiri Binance, juga mencatat pertumbuhan kekayaan besar, yaitu hampir USD 12 miliar pada tahun ini. Di sisi lain, Elon Musk dan Mark Zuckerberg masing-masing menambah kekayaan mereka sekitar USD 7 miliar dan USD 9 miliar dalam dua minggu pertama 2025.

Kenaikan Kekayaan

Kenaikan kekayaan ini mencerminkan tren positif di pasar global. Para miliarder dunia diuntungkan oleh kemajuan teknologi kecerdasan buatan, penurunan suku bunga, dan perbaikan ekonomi global.

Secara keseluruhan, 10 orang terkaya di dunia menambahkan lebih dari USD 500 miliar ke total kekayaan mereka pada 2024, menjadikan total gabungan kekayaan mereka lebih dari USD 2 triliun. Arnault, yang dijuluki “Serigala Berbaju Kasmir,” terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam dunia bisnis barang mewah, meski tantangan ekonomi global tetap ada.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |