Menhub Kebut Penanganan Truk ODOL, Sosialisasi Mulai Bulan Depan

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengebut penanganan truk bermuatan berlebihan atau over dimension and over load (ODOL). Rencananya, sosialisasi penertiban truk ODOL akan digencarkan mulai Juni 2025, bulan depan.

Seperti diketahui, pemerintah sedang menaruh perhatian pada truk ODOL ini. Mengingat lagi, dalam beberapa waktu terakhir terdapat kecelakaan yang melibatkan truk ODOL.

"Kick off kita akan kita mulai di bulan Juni (2025) itu dengan sosialisasi," kata Menhub Dudy kepada Liputan6.com, ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Libatkan Semua Pihak

Dia mengatakan, sosialisasi itu akan digencarkan kepada semua pihak yang terlibat. Mulai dari pemilik kendaraan angkutan logistik, maupun kepada pemilik barang. Targetnya adalah tak lagi ada truk dengan muatan berlebihan atau Zero ODOL.

"Ke semua pihak tentunya, baik ke pemilik kendaraan, kemudian pemilik barang, kemudian juga pada stakeholder yang berkaitan dengan zero ODOL ini," tegasnya.

Sebagai informasi, Kemenhub telah menggelar rapat koordinasi penanganan truk ODOL di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Sejumlah kementerian/lembaga, BUMN, hingga asosiasi sektor angkutan logistik turut serta.

Asosiasi Diajak Diskusi

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Ahmad Yani mengonfirmasi rapat koordinasi mengenai penanganan truk ODOL tersebut.

Rapat itu tak hanya dihadiri jajaran Kementerian Perhubungan. Namun juga beberapa asosiasi di sektor angkutan dan logistik.

"Kita mengundang asosiasi juga," ujar Yani, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (23/5/2025).

Akar Masalah Truk ODOL

Diberitakan sebelumnya, Truk dengan muatan berlebihan atau Over Dimension and Over Load atau truk ODOL masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Modifikasi kendaraan angkutan barang jadi solusi sementara untuk menekan ongkos logistik dari perusahaan. Lantas, bagaimana kondisinya?

Head of Center of Industry, Trade and Investment INDEF, Andry Satrio Nugroho mencoba membedah akar masalah munculnya truk ODOL dan sistem logistik nasional.

Menurutnya, masalah pertama munculnya truk ODOL merupakan inefisinesi sistem logistik nasional. Muatan kendaraan berlebih tak bisa dipandang sebagai pelanggaran sopir atau perusahaan logistik semata.

Didominasi Angkutan Darat

"Tapi itu juga merupakan cerminan bagi yang saat ini terjadi yaitu tekanan biaya distribusi yang menurut saya cukup tinggi akibat belum optimalnya moda transportasi lain, kita bicara kereta atau kapal barang," ungkap Andry saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/5/2025).

Dia mengatakan, sistem distribusi logistik di Indonesia masih didominasi oleh jalur darat. Pada saat yang sama, belum ada insentif terkait multimoda, sehingga pengusaha cenderung tidak memilih menggunakan moda angkutan lain.

"Menurut saya yang terjadi itu juga terkait dengan margin dari keuntungan yang juga tipis. Jadi karena ada permasalahan di biaya distribusi yang tinggi dan juga permasalahan struktural di industri, maka dalam hal ini ditekan sebesar-besarnya agar pola distribusinya bisa se-efisien mungkin," tuturnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |