Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sebagian dana Rp 200 triliun bisa segera digunakan untuk pembiayaan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Bunga yang berlaku untuk pinjaman itu pun lebih rendah, dipatok 2 persen.
Dia mengatakan, setelah Rp 200 triliun sudah masuk sistem di 5 bank BUMN, maka bisa segera digunakan oleh KDMP. Dengan catatan, koperasi sudah mengajukan proposal penggunaan dananya tersebut.
"Nanti kan Rp 200 triliun sudah masuk ke sistem. Uang itu bisa dipake untuk Koperasi Merah Putih kalau sudah siap," kata Purbaya di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/9/2025).
Soal bunga, Purbaya menegaskan sudah ada instruksi dari pemerintah ke anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk menyesuaikan besaran bunga pinjaman KDMP. Nantinya, bunga buat pinjaman KDMP akan diberikan sebesar 2 persen. Lebih rendah dari sebelumnya, yakni 4 persen.
"Kami ada instruksi ke perbankan, kalau mereka pake untuk Koperasi Merah Putih, otomatis bunga yang kami charge ke mereka lebih rendah, jadi ke 2 persen, dari sebelumnya sekitar 4 persen ya," ucap dia.
"Jadi otomatis seperti itu, jadi enggak ada lagi cost tambahan bagi Himbara. Jadi harusnya sih akan berjalan mulus, cuman nanti kita gebrak-gebrak biar lebih cepat aja," sambung Purbaya.
Pendanaan KDMP
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan Koperasi Desa Merah Putih bisa mulai mengakses modal di perbankan pelat merah. Menyusul Rp 200 triliun uang pemerintah yang sudah dikucurkan ke Himpunan Bank Negara (Himbara).
Dia mengatakan, kucuran dana Rp 200 triliun ke bank BUMN itu telah ditunggu sejak lama. Termasuk dalam perumusan peraturan hingga persyaratan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
"Sudah juga mengetahui langsung bahwa Menteri Keuangan sudah menempatkan Rp 200 triliun di Himbara, yang ini kami tunggu-tunggu tadi itu sudah berbulan-bulan dan sekarang sudah ada," ungkap Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (15/9/2025).
Koperasi Bisa Ajukan Proposal
Dia menjelaskan, sebagian dari dana Rp 200 triliun itu bisa digunakan untuk modal Kopdes. Caranya, dengan KDMP menyetorkan kebutuhan usahanya ke bank BUMN.
"Uangnya sekarang sudah ada, tinggal saudara-saudara siapkan dengan baik nanti ada proposal sederhana untuk menyampaikan ke perbankan terkait usaha yang akan sudah dilakukan. Jadi modalnya sudah ada, aturannya sudah jelas. Ini tinggal dua hari saya kira juga akan beres," tutur dia.
Zulkifli meminta adanya percepatan untuk KDMP mengakses modal dari perbankan tadi. Mengingat lagi 80 ribu KDMP sudah diresmikan sejak beberapa bulan lalu. "Jangan sampai dana ini mengendap agak lama padahal koperasi sudah sangat membutuhkan," tegas dia.