Menggemparkan Dunia, Ini 5 Demonstrasi Terbesar Dalam Sejarah

2 weeks ago 28

Liputan6.com, Jakarta Aksi demo yang terjadi di Jakarta pada Kamis 28 Agustus 2025 berbuntut panjang. Demo yang awalnya dilakukan di depan gedung DPR tersebut memicu kerusuhan hingga menelan korban jiwa.

Pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan tewas terlindas rantis Brimob saat insiden unjuk rasa di Jakarta Pusat, Kamis malam, 28 Agustus 2025. Tewasnya Affan pun memicu gelombang aksi yang lebih besar  dari rekan sesama ojol hari ini Jumat 29 Agustus 2025.

Tak cuma di Indonesia, aksi demo besar-besaran juga pernah terjadi di berbagai negara. Dikutip dari kanal global Liputan6.com, berikut daftar 5 aksi demo terbesar dalam sejarah:

1. Protes Kematian George Floyd

Protes atas kematian George Floyd dimulai di Minneapolis pada 26 Mei 2020, setelah kematian George Floyd - seorang pria Afrika-Amerika yang mengalami sesak napas ketika mantan perwira Polisi Minneapolis, Derek Chauvin menjepitnya dengan lutut di leher selama lebih dari 8 menit.

Protes dengan cepat menyebar ke seluruh negeri, dengan ratusan ribu orang di seluruh 50 negara bagian turun ke jalan untuk menentang kematian Floyd, kebrutalan polisi, dan rasisme institusional pada umumnya.

Sejak 3 Juni, protes terus berlanjut setiap malam, mengakibatkan 12 kematian, insiden kebrutalan polisi serta penjarahan yang meluas, dan penempatan hampir 20.000 pasukan Garda Nasional di 24 negara bagian.

Bahkan, protes serupa tak hanya terjadi di Amerika Serikat namun juga meluas ke wilayah benua Eropa dan sejumlah negara di dunia. 

2. Women's March

Pada 21 Januari 2017, tepat sehari setelah Donald Trump dilantik sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat, lebih dari 470.000 orang berbaris di Washington D.C untuk mendukung hak-hak perempuan, dan menentang pernyataan dan perilaku misoginis dari Trump.

Protes tersebut mendapat dukungan internasional yang sangat besar, dengan lebih dari 600 pawai direncanakan di AS dan 81 negara lain pada hari yang sama.

Para ahli memperkirakan bahwa antara 3,2 juta dan 5,2 juta orang berpartisipasi dalam pawai di AS saja. Jumlah partisipan tersebut menjadikan Women's March sebagai protes satu hari terbesar dalam sejarah AS. 

3. March for Science

Hari Bumi jatuh di tanggal 22 April. Dalam perayaannya di tahun 2017, sekitar 100.000 orang berbaris di Washington D.C. dalam aksi unjuk rasa non-partisan untuk merayakan sains dan mempromosikan pengambilan keputusan kebijakan menggunakan bukti ilmiah - terutama pada isu-isu seperti perubahan iklim dan kesehatan masyarakat.

Seperti Women's March, March for Science terinspirasi dari terpilihnya Presiden Trump.

Trump sebelumnya menyebut perubahan iklim sebagai tipuan dan berjanji untuk menarik AS dari Perjanjian Paris tentang mitigasi iklim global, menghapus peraturan anti-polusi yang diberlakukan oleh Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) dan memotong dana federal untuk berbagai lembaga sains dan penelitian, termasuk National Institutes of Health (NIH).

Marches for Science diadakan di lebih dari 600 kota di seluruh dunia pada Hari Bumi 2017, menarik kehadiran global lebih dari 1 juta orang, menurut penyelenggara.

4. Penyerbuan Penjara Bastille

Tindakan yang dilakukan pada 14 Juli 1789 ini telah melambangkan seluruh Revolusi Prancis dan memang merupakan katalisator utama bagi pemberontakan selama 10 tahun melawan mahkota.

Pada hari itu, kerumunan orang Paris turun ke Bastille (yang merupakan simbol otoritas kerajaan dan ekses), memenggal kepala gubernurnya dan mengambil alih penjara.  

5. Hari Protes Nasional di Afrika Selatan

Partai ANC Nelson Mandela mengatur penghentian kerja anti-apartheid ini pada tahun 1950, sebagai pembalasan atas RUU baru yang secara efektif memungkinkan pemerintah untuk menyelidiki partai atau organisasi politik mana pun.

Pada tanggal 26 Juni, ratusan ribu orang Afrika Selatan berpartisipasi dalam aksi "Tetap di Rumah", sebuah taktik yang digunakan beberapa kali dalam dekade berikutnya.

26 Juni pun diperingati sebagai Hari Kebebasan Nasional di Afrika Selatan hingga 1994. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |