Gubernur Bali Wayan Koster Acungi Jempol Gerak Cepat PLN Atasi Black Out Bali

15 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo terjun langsung mengatasi gangguan sistem kelistrikan yang terjadi di Bali pada Jumat (2/5/2025) sore yang menyebabkan Bali Black Out. Usaha dari bos PLN ini langsung diapresiasi oleh  Gubernur Bali I Wayan Koster.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo juga terus melaporkan tiap perkembangan upaya pemulihan sistem kelistrikan sejak awal gangguan terjadi hingga berhasil teratasi.

"Saya mengapresiasi langkah cepat, sigap dan responsif dari PLN selama melakukan perbaikan kelistrikan di Bali. Hampir tiap jam selama momen perbaikan kemarin, Dirut PLN terus melaporkan perkembangannya secara rinci," jelas Koster dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).

Menurut Koster, ratusan personel PLN telah berjuang keras di lapangan untuk menghadirkan kembali keandalan listrik di Bali.

"Dalam waktu kurang dari 12 jam, PLN berhasil menghadirkan kembali terang bagi masyarakat Bali. Ratusan personel beserta Dirut turun langsung ke lapangan," terang Koster.

Dirinya juga mengimbau agar PLN dapat terus menjaga keandalan listrik karena Bali sering menjadi tuan rumah agenda-agenda internasional, salah satunya yang terdekat ialah kompetisi panjat tebing internasional IFSC Climbing World Cup.

"Saya telah berpesan kepada PLN untuk dapat terus jaga keandalan listrik di Bali karena kita sering jadi tuan rumah acara-acara internasional. Paling dekat ialah IFSC Climbing World Cup," pesan Koster.

Permintaan Maaf

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi sekaligus berterima kasih kepada Gubernur dan segenap masyarakat Bali atas dukungan serta kesabarannya selama proses penormalan berlangsung.

"Kami dari jajaran Direksi PLN yang hadir langsung memimpin proses pemulihan listrik di Bali menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi kemarin. Kami juga berterimakasih atas dukungan Pak Gubernur dan segenap masyarakat Bali," kata Darmawan.

PLTU Celukan Bawang Bukan Penyebab Black Out Bali

Sebelumnya, PT General Energy Bali (GEB), pengelola PLTU Celukan Bawang, memastikan bahwa pembangkit listrik mereka bukanlah penyebab Bali blackout yang melumpuhkan seluruh Bali, Jumat sore (2/5). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Manajer Teknis PLTU Celukan Bawang, Helmy Rosadi, menyusul simpang siur informasi di publik.

Menurut Helmy, pemadaman listrik total di Bali disebabkan oleh gangguan besar pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV di Jawa Timur. Gangguan ini berdampak langsung pada sistem kabel laut yang menghubungkan Jawa dan Bali. Akibatnya, pasokan daya ke Bali melalui empat sirkit kabel laut—yang normalnya mengalirkan 270 MW—drop/mati hingga 0 MW.

“Terjadi ketimpangan besar antara pasokan daya dan beban di Subsistem Bali. Ini membuat frekuensi listrik anjlok curam di luar batas aman, sehingga seluruh pembangkit, baik milik PLN maupun swasta, termasuk kami, harus melepaskan diri dari jaringan secara otomatis demi menjaga keselamatan unit,” kata Helmy dalam keterangannya di Bali, Sabtu, 3 Mei dini hari.

Helmy menepis anggapan yang menyebut PLTU Celukan Bawang sebagai pemicu utama padamnya listrik di Bali.

“Faktanya, PLTU Celukan Bawang Unit 2 baru trip satu menit setelah pembangkit lain di Bali lebih dulu terlepas dari sistem/trip,” ujarnya.

Proses Pemulihan Dikebut

Helmy menjelaskan, trip Unit 2 terjadi karena sistem yang terganggu menyedot daya reaktif (MVAR) melebihi kapasitas aman. Saat kejadian, MVAR yang terserap mencapai 228, jauh di atas batas maksimal 80 MVAR. “Ini bukan kesalahan kami. Ini respons otomatis sistem terhadap gangguan besar di jaringan,” tegasnya.

Setelah black out terjadi, tim teknis PLTU Celukan Bawang langsung menjalankan prosedur darurat sesuai SOP blackout. Pengecekan menyeluruh dilakukan demi memastikan semua unit dalam kondisi aman sebelum dioperasikan kembali. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |