Dirut Hery Gunardi Beberkan Strategi BRI Capai Pertumbuhan Berkelanjutan dan Inklusif

4 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama BRI Hery Gunardi membeberkan strategi perseroan dalam mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berfokus pada penguatan fundamental di tengah kondisi ekonomi global yang tak pasti.

Hery menyebut, strategi tersebut bersifat holistik karena menyentuh berbagai sisi, mulai dari pendanaan, penyaluran kredit berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai, hingga pengembangan sumber daya manusia.

"Strategi ini dijalankan sebagai bagian dari komitmen BRI untuk tumbuh secara sehat, berkelanjutan, dan inklusif, sekaligus menjawab tantangan dan peluang di seluruh segmen pasar," ujar Hery.

Dirinya mengungkapkan, salah satu strategi BRI yakni penguatan struktur pendanaan utama melalui pertumbuhan dana murah atau CASA.

"BRI harus memiliki kekuatan dari sisi pendanaan, khususnya CASA, baik saat ini maupun ke depan dan untuk itu, BRI mengakselerasi pertumbuhan CASA, mulai dari segmen konsumer, UMKM, hingga penguatan perolehan liabilities di segmen wholesale banking," ungkap Hery.

"BRI memiliki engine transaksi ritel yang sangat kuat melalui superapps BRImo, yang saat ini telah digunakan oleh lebih dari 40 juta nasabah," imbuhnya.

Lakukan Integrasi Digital

Hery mengungkapkan, penguatan struktur pendanaan tidak bisa dilepaskan dari integrasi digital, produktivitas jaringan, dan sinergi bisnis di dalam ekosistem BRI.

"BRI akan melakukan fine tuning terhadap UI dan UX super apps BRImo, penguatan produktivitas juga dilakukan melalui pemanfaatan QRIS dan AgenBRILink yang berperan sebagai infrastruktur penting dalam mendukung peningkatan CASA BRI," ungkapnya.

"Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan seperti Pegadaian, PNM, dan lainnya akan terus diperkuat untuk membentuk sinergi yang saling mendukung dan mampu meningkatkan perolehan liabilities, khususnya tabungan dan giro," imbuh Hery.

Ia juga mengatakan, BRI terus memperkuat solusi digital untuk nasabah korporasi melalui platform Qlola yang dirancang untuk mendukung kebutuhan transaksi secara terintegrasi.

"Platform ini menawarkan berbagai fitur yang memungkinkan nasabah menjalankan aktivitas keuangan dalam ekosistem BRI secara menyeluruh," kata Hery.

"Seiring dengan itu, BRI turut fokus pada pengembangan produk seperti KPR dan BRIguna (kredit berbasis payroll loan) sebagai bagian dari strategi diversifikasi kredit di luar segmen pembiayaan UMKM," jelasnya.

Pengembangan SDM Jadi Kunci

Hery menyebut, pengembangan sumber daya manusia menjadi kunci dalam membangun organisasi yang adaptif dan berdaya saing.

"Human capital menjadi fokus dari manajemen baru di mana BRI akan menempatkan individu-individu terbaik pada posisi yang tepat, the right man in the right place," sebutnya.

"Pengembangan human capital tidak hanya dilakukan melalui pelatihan di dalam negeri, tetapi juga melalui program pendidikan lanjutan di sekolah bisnis luar negeri,” jelas Hery.

Di sisi lain, dirinya juga mengatakan, manajemen risiko jga menjadi elemen integral dalam strategi ekspansi BRI. Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan setiap inisiatif pertumbuhan tetap dilaksanakan secara prudent.

"Risk management bukan sekadar fungsi kontrol yang mengatakan tidak terhadap risiko. Justru, pendekatan ini harus menjadi jalan untuk memahami dan mengelola risiko secara tepat agar bisnis tetap dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat," katanya.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |