Dipimpin Purbaya, Kemenkeu Lanjutkan Efisiensi Anggaran di 2026

5 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kebijakan efisiensi anggaran internal akan terus berlanjut di 2026. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam Raker dengan Komisi XI DPR, di Jakarta, Rabu (10/9/2025).

"Tentu di tahun 2026, dalam rencana kerja anggaran 2026, kita akan terus melanjutkan kebijakan efisiensi anggaran dan perluasan strategi efisiensi anggaran," ujar Suahasil Nazara.

Langkah ini penting untuk memastikan setiap rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) digunakan secara tepat guna.

Adapun sejak tahun 2020 hingga 2025, Kemenkeu berhasil mencatatkan efisiensi anggaran sebesar Rp 3,53 triliun. Angka tersebut diperoleh melalui evaluasi belanja dan pemangkasan pengeluaran yang dinilai tidak mendukung prioritas pembangunan.

"Kita lakukan benchmarking sejak tahun 2020, kita telah dapat mengurangi sejumlah anggaran yang tidak diperlukan. Dan kita bisa mengestimasi total efisiensi 2020-2025 adalah sebesar Rp 3,53 triliun," ujarnya.

Menurut Suahasil, capaian ini merupakan bukti bahwa reformasi birokrasi di Kemenkeu berjalan efektif. Efisiensi anggaran bukan hanya soal penghematan, tetapi juga upaya untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

Strategi Tekan Belanja Birokrasi

Memasuki 2026, Kemenkeu menyiapkan strategi baru dalam melanjutkan efisiensi anggaran. Salah satu fokus utama adalah pengendalian belanja birokrasi, terutama biaya rutin yang berpotensi membebani anggaran tanpa memberi dampak signifikan pada pelayanan publik.

"Kemudian perluasan implementasi standardisasi biaya, pengendalian biaya belanja birokrasi, dan juga perluasan kantor-kantor layanan bersama Kemenkeu di seluruh Indonesia," ujarnya.

Selain efisiensi struktur, Kemenkeu juga mengandalkan modernisasi digital. Hingga saat ini, ada 19 aplikasi inti yang digunakan, seperti Cortex, CESA, dan SIMAN, untuk mendukung pengelolaan keuangan negara secara lebih transparan dan cepat.

Penguatan SDM

Lebih lanjut, Suahasil menyampaikan bahwa upaya efisiensi anggaran juga didukung dengan modernisasi manajemen sumber daya manusia (SDM) dan teknologi digital.

Kemenkeu mencatat jumlah pegawai menurun dari 82.468 orang pada 2019 menjadi 77.412 orang pada 2025. Meski berkurang, kualitas pegawai ditingkatkan melalui seleksi ketat, pengembangan kompetensi, dan pembangunan digital workplace.

"Ada 77.412 pegawai dari yang kalau kita bandingkan dengan 2019 sebenarnya ini terjadi penurunan, 2019 pegawai Kementerian Keuangan itu 82.468 pegawai, sekarang 77.412 pegawai," pungkasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |