Daftar Harga Emas 24 Karat Hari Ini 23 Oktober 2025 di Antam hingga Pegadaian

12 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia merosot pada perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025 waktu setempat. Koreksi harga emas dunia terjadi seiring investor merealisasikan keuntungan setelah reli panjang.

Mengutip CNBC,Kamis (23/10/2025),  harga emas berjangka turun USD 43,70 atau 1,06% menjadi USD 4.065,40 per ounce. Harga saham tambang emas Barrick susut lebih dari 1%.

Logam mulia mengalami aksi jual pada Selasa dengan merosot 5,74% dan ditutup ke posisi USD 4.109,10 yang termasuk kinerja terburuk sejak 2013.

Aksi jual harga emas selama dua hari ini terjadi setelah harga emas berjangka mencapai rekor intraday USD 4.398 per ounce pada Senin pekan ini.

Menurut UBS, tidak ada peristiwa makro ekonomi dan geopolitik yang mendorong penurunan harga emas pada pekan ini.

"Jika kita melihat penyesuaian posisi non-komersial, kami yakin penurunan itu sebagian besar bersifat teknikal,” ujar Analis UBS Wayne Gordon.

"Dengan momentum harga yang melambat dan volatilitas opsi yang meningkat, investor yang lebih spekulatif memutuskan untuk mengambil untung,” demikian seperti dikutip.

Adapun harga emas naik lebih dari 50% pada 2025, dan hampir 5% sepanjang Oktober. UBS menilai, faktor fundamental yang telah mendorong logam mulia ke rekor tertinggi pada 2025 kemungkinan akan bertahan. Faktor-faktor itu meliputi inflasi, tarif, ancaman terhadap independensi the Federal Reserve, dan ketidakstabilan politik di Amerika Serikat.

“Jadi yang terpenting, kami yakni masih terlalu dini untuk bersikap negatif terhadap emas meskipun reli sedang terhenti,” tulis Gordon.

Seiring koreksi harga emas dunia, bagaimana pergerakan harga emas 24 karat?

Promosi 1

Harga Emas 24 Karat di Antam

Harga emas batangan bersertifikat Antam yang dikeluarkan oleh Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali merosot.

Berdasarkan data terbaru, harga emas Antam susut Rp 16.000 per gram. Pada Rabu kemarin, harga emas Antam merosot Rp 177.000 per gram.

Dengan demikian, harga emas Antam dipatok Rp 2.321.000 per gram pada Kamis pekan ini dari perdagangan kemarin di posisi Rp 2.337.000 per gram.

Berikut harga emas Antam pada Kamis, 23 Oktober 2025:

  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 2.321.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 11.420.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 22.760.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 226.460.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 2.261.600.000

Harga Emas 24 Karat di Pegadaian

Lalu bagaimana harga emas 24 karat di Pegadaian?

Harga emas dari tiga produk logam mulia di Pegadaian bervariasi pada Kamis, 23 Oktober 2025. Namun, harga emas dari tiga produk logam mulia itu cenderung turun.

Harga jual emas Antam di Pegadaian turun menjadi Rp 2.541.000 per gram dari semula Rp 2.736.000 per gram. Diikuti harga emas UBS. Harga emas UBS merosot menjadi Rp 2.438.000 dari semula Rp 2.538.000 per gram.

Demikian juga harga emas Galeri24 yang merosot ke posisi Rp 2.429.000 per gram dari awalnya Rp 2.510.000 per gram.

Adapun emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.

Berikut harga emas 24 karat di Pegadaian:

  • Harga emas UBS 1 gram: Rp 2.438.000
  • Harga emas Galeri24 ukuran 1 gram: Rp 2.429.000
  • Harga emas Antam ukuran 1 gram: Rp 2.541.000

Lalu bagaimana dengan harga emas 24 karat di Hartadinata Abadi?

Harga emas Hartadinata Abadi ukuran 1 gram dipatok Rp 2.334.000 per gram.

Prediksi Harga Emas Terbaru dari Bank of America

Sebelumnya, harga emas dan perak masih betah terus menguat. Bank of America prediksi harga emas akan mencapai USD 5.000 dan harga perak sentuh USD 65 per ounce pada 2026.

Mengutip Kitco, Rabu (15/10/2025), Bank of America prediksi harga emas akan berada di kisaran USD 4.438 per ounce pada 2025. Sedangkan harga perak di kisaran USD 56,25 per ounce.

Sementara itu, Bank of America merupakan salah satu lembaga pertama yang menyoroti jalur emas menuju USD 4.000, dan setelah target ini tercapai, analis telah menetapkan target lebih tinggi.

"Kerangka kebijakan Gedung Putih yang tidak ortodoks seharusnya tetap mendukung emas, mengingat defisit fiskal, peningkatan utang, niat untuk mengurangi defisit neraca berjalan dan arus masuk modal serta dorongan untuk menurunkan suku bunga dengan dengan inflasi sekitar 3%,” kata analis.

Permintaan Investasi

Tim riset yang dipimpin Michael Widmer memperkirkaan, peningkatan permintaan investasi sebesar 14% akan mendorong harga emas ke level USD 5.000 per ounce. Bank of America juga melihat potensi kenaikan ke level USD 6.000.

“Untuk reli ke level USD 6.000/ons, investor perlu meningkatkan pembelian mereka sebesar 28%, bukan hal yang mustahil, tetapi merupakan target yang tinggi,” kata para analis.

BofA tetap optimistis terhadap emas dan perak. Analis mencatat risiko konsolidasi yang tinggi.

“Pembelian ETF meningkat 880% year-on-year pada bulan September ke level tertinggi sepanjang masa sebesar USD 14 miliar; demikian pula, total investasi emas fisik dan kertas hampir dua kali lipat menjadi di atas 5% dari pasar ekuitas dan pendapatan tetap global,” kata analis.

"Dengan demikian, kami yakin pasar dapat berkonsolidasi dalam waktu dekat.”

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |