Bank Mandiri Catatkan Pertumbuhan Bisnis yang Sehat dan Berkelanjutan di Awal 2025

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Guna menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Bank Mandiri terus memperkuat ekosistem wholesale dan memperluas penyaluran kredit berkelanjutan. Langkah tersebut juga berdampak pada kinerja Bank Mandiri yang tercatat solid di triwulan I-2025.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengungkapkan, penguatan pembiayaan sektor-sektor prospektif sesuai dengan potensi kewilayahan serta digitalisasi layanan finansial, menjadi kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

"Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri memiliki peran strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” ungkapnya.

Darmawan membeberkan, hingga Maret 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri tercatat Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5% secara year-on-year (YoY). Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan positif di segmen wholesale maupun retail.

"Selama kuartal I-2025, pertumbuhan Bank Mandiri tersebar merata di seluruh wilayah Tanah Air dan juga mencatatkan pertumbuhan kredit dan DPK di atas rata-rata pertumbuhan industri,” bebernya.

Bidik Sektor Prospektif

Darmawan menuturkan, dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya. Hasilnya, kredit corporate tumbuh sebesar 20% YoY atau bertambah Rp 102 triliun menjadi Rp608 triliun.

Sementara itu, Darmawan juga membeberkan, kredit commercial tumbuh sepanjang kuartal I-2025 mencapai 21,4% yoy atau sebesar Rp296 triliun.

"Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan," bebernya.

Darmawan pun menyebut, kinerja baik itu pun diikuti pertumbuhan yang berkualitas.

"Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01% pada Maret 2025," sebutnya.

"Hal ini juga berdampak pada perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71% per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99%," imbuh Darmawan.

Ia pun menegaskan, Bank Mandiri terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan seiring dengan percepatan ekspansi di berbagai sektor.

Penguatan Manajemen Risiko

Darmawan mengatakan, penguatan manajemen risiko menjadi bagian penting dari strategi ekspansi. Ia menyebut, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299% yang mencerminkan ketahanan finansial kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

"Penguatan manajemen risiko menjadi fondasi utama kami untuk memastikan pertumbuhan Bank Mandiri tetap berkelanjutan dalam jangka panjang," katanya.

"Kami optimis dengan manajemen risiko yang kuat, Bank Mandiri tidak hanya mampu menjaga ketahanan bisnis di tengah berbagai dinamika, sekaligus membuka banyak peluang untuk tumbuh lebih optimal dalam mendukung kemajuan ekonomi Indonesia ke depan," jelas Darmawan.

(*)

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |