Liputan6.com, Jakarta Kim Min-seok, pendiri sekaligus CEO Pinkfong, tidak pernah membayangkan dampak besar dari keputusan yang ia ambil pada Juni 2016, saat ia memberi izin untuk merilis klip 90 detik lagu anak-anak yang kemudian menjadi fenomena global. Lagu tersebut adalah Baby Shark, yang kini telah mencatat jumlah tayangan hingga lebih dari 16 miliar, menjadikannya sebagai video paling banyak ditonton di YouTube sepanjang masa.
Dikutip dari BBC, Kamis (20/11/2025), lagu ini tidak hanya berhasil menarik perhatian anak-anak dan “mengganggu” orang dewasa di seluruh dunia, tetapi juga menjadi awal kesuksesan Pinkfong untuk berkembang menjadi sebuah bisnis media bernilai ratusan juta dolar.
“Kami tidak menyangka lagu ini akan menonjol dari konten lainnya,” kata Kim Min-seok, CEO Pinkfong, dalam wawancara dengan BBC dari kantor pusat perusahaan di Seoul. “Namun, melihat ke belakang, lagu ini menjadi titik balik yang membuka jalan bagi perjalanan global kami.”
Pada hari Selasa, perjalanan tersebut membawa Pinkfong ke pasar saham Korea Selatan. Saham perusahaan tersebut naik lebih dari 9% pada debutnya dengan total nilai lebih dari USD 400 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun (kurs 16.705 per USD)
Pencapaian Yang Tak Pernah Diduga
Pinkfong pertama kali didirikan pada 2010 dengan nama SmartStudy, berfokus pada pembuatan konten digital untuk anak-anak hingga usia 12 tahun. Saat itu, perusahaan tersebut hanya memiliki tiga karyawan, termasuk Kim dan Dongwoo Son, Chief Technology Officer (CTO) perusahaan.
“Kantor kami sangat kecil, bahkan lebih kecil dari ruang ini,” kenang Kim, sambil menunjuk ke ruang konferensi tempat ia berbicara.
“Saking kecilnya, kami bahkan tidak mengharapkan gaji pada saat itu,” ungkap Kim melalui penerjemah.
Dilansir dari BBC, seiring berjalannya waktu, Pinkfong melalui beberapa perubahan besar, termasuk pergeseran fokus ke anak-anak usia balita. Perusahaan ini berkembang dengan peningkatan jumlah karyawan menjadi sekitar 100 karyawan dan mulai memprioritaskan konten yang lebih sederhana, berbasis pembelajaran, serta permainan edukatif. “Dan saat itulah Baby Shark muncul,” ujar Kim.
Pada 2022, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Pinkfong, terinspirasi dari karakter rubah ceria yang muncul dalam salah satu kartun awal mereka. Kini, Pinkfong memiliki sekitar 340 karyawan dengan kantor di Tokyo, Shanghai, dan Los Angeles.
Momen Baby Shark
Lagu Baby Shark diyakini berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1970-an dan sering dinyanyikan di kamp musim panas anak-anak. Lagu yang mengulang frasa “Baby shark, doo, doo, doo, doo, doo, doo ini menarik bagi anak-anak, meskipun mungkin mengganggu bagi orang dewasa,” kata Kevin Chew, analis media dari Nanyang Technological University.
Kim juga sangat sadar betapa mudahnya lagu ini untuk diingat. “Ini seperti lagu K-pop. Sangat cepat, ritmis, dan adiktif,” ujar Kim, menambahkan bahwa melodi ini memiliki efek “bernyanyi” yang membuatnya mudah diingat oleh anak-anak.
Namun, lagu ini baru benar-benar mendapatkan perhatian besar setelah gerakan tarian Baby Shark ditampilkan di acara-acara anak-anak di Asia Tenggara. Video-video anak-anak dan orang dewasa yang menari mengikuti lagu ini mulai tersebar luas di dunia maya, membuat klip tersebut menjadi viral.
Kim menyebut bahwa astmosfer di kantor Pinkfong terasa seperti “Suasana festival”, saat tim melihat angka tayangan video mereka terus melonjak.
Pada November 2020, klip Baby Shark resmi menjadi video paling banyak ditonton di YouTube. Kim menyampaika bahwa lagu ini juga menyumbang sekitar setengah dari pendapatan perusahaan dalam beberapa tahun setelah video tersebut dirilis dan menjadi batu loncatan bagi pengembangan konten dan merchandise baru.
Namun, pada 2019 Pinkfong menghadapi tantangan hukum dengan tuduhan meniru karya komposer asal Amerika. Mahkamah Agung Korea Selatan kemudian menolak gugatan tersebut, setelah Pinkfong berargumen bahwa versi mereka berasal dari lagu rakyat yang berada di domain publik.
Kemenangan hukum tersebut, menurut Kim, memberikan dorongan besar bagi perusahaan menjelang peluncuran saham mereka ke publik.
Apakah Hanya Kesuksesan yang Kebetulan?
Platform lain milik Pinkfong seperti Bebefinn dan Sealook terus menunjukkan perkembangan yang pesat, namun perusahaan harus tetap membuktikan bahwa kesuksesan mereka tidak hanya bergantung pada Baby Shark, kata Min Jung Kim, dosen di Korea University.
“Salah satu keuntungan besar perusahaan adalah target audiens mereka, yaitu balita yang cenderung menonton materi yang sama berulang kali,” ujar Kim.
Kim Min-seok tetap percaya bahwa bisnisnya bisa berkembang lebih jauh dari Baby Shark, yang saat ini menyumbang sekitar seperempat dari pendapatan Pinkfong. Sementara itu, Bebefinn telah berkembang pesat dam menyumbang sekitar 40% dari pendapatan perusahaan.
Salah satu orang tua mengatakan kepada BBC bahwa keluarganya memiliki perasaan campur aduk tentang video-video Pinkfong.
Saleem Nashef, seorang ayah dengan dua anak, mengatakan bahwa ia menghargai kualitas edukasi dari konten perusahaan, namun istrinya merasa bahwa Baby Shark “terlalu merangsang bagi anak-anak.”
Namun, video viral tersebut tampaknya tidak bisa dihindari, karena putrinya yang hampir berusia tiga tahun, akan merayakan ulang tahun dengan tema Baby Shark.
“Apakah Pinkfong dapat menciptakan karakter lain yang memiliki daya tarik komersial seperti Baby Shark, masih belum jelas,”kata Prof Kim.
Kim menerangkan bahwa Pinkfong berhasil meraih hampir USD 52 juta dalam debut pasar sahamnya dan berencana menggunakan dana tersebut untuk memperluas lini film dan karakter mereka
Perusahaan ini juga berencana menjadi pembuat konten yang “didorong oleh teknologi,” dengan menggunakan pola perilaku penonton dan data lainnya untuk membentuk proyek-proyek baru mereka.
Pinkfong telah mencapai “apa yang selalu diimpikan banyak pembuat konten,” kata Kim. Namun kini, perusahaan harus membuktikan kepada investor bahwa mereka bukan hanya “keberuntungan sekali” tutupnya.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3116816/original/044789700_1588267863-20200501-Mercedes-Benz-7.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420233/original/000055800_1763732258-Menteri_Koordinator_Bidang_Perekonomian_Airlangga_Hartarto-21_nov_2025-1.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4480024/original/056172600_1687619296-IMG-20230624-WA0021.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1954437/original/003823600_1519994760-20180302-Dolar-AY1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4725107/original/064984700_1706082034-20240124-Rumah-Subsidi-KPR-BTN-Naik-Imam-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420048/original/030586200_1763718687-CEO_The_Australian_Trade_and_Investment_Commission__Austrade___Paul_Grimes.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420163/original/005249400_1763726913-Australia.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/757459/original/033309500_1414494914-l4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5413780/original/024396300_1763196284-PT_Kereta_Api_Indonesia__Persero_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5420115/original/056098900_1763721875-Rapat_Umum_Pemegang_Saham_Tahunan__RUPST__PTPN_Group.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4985572/original/049767000_1730283410-WhatsApp_Image_2024-10-30_at_4.50.18_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5313395/original/079307000_1754993073-1000072882.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418616/original/029721500_1763623528-Jokowi_Singapura.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5403174/original/072043200_1762319579-unnamed_-_2025-11-05T120325.008.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5419893/original/047564100_1763713561-FGD_Sekar-21_nov_2025b.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418303/original/058063700_1763614509-WhatsApp_Image_2025-11-20_at_11.19.04_5304e5d3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418304/original/024626800_1763614522-WhatsApp_Image_2025-11-20_at_11.19.04_9111afde.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/837220/original/098519000_1427364489-Bongkarmuat3.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1095897/original/096862700_1451317311-Gedung-PPATK-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957031/original/046992800_1727733952-Snapinsta.app_412830169_383580067453328_4605501714941854422_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)