Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS) Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat Tiongkok di Swiss akhir pekan ini untuk membahas masalah ekonomi dan perdagangan.
“Kami memiliki kepentingan yang sama,” kata Bessent dikutip dari CNBC, Kamis (8/7/2025).
"Perang tarif saat ini tidak berkelanjutan), terutama di pihak Tiongkok. Dan, Anda tahu, 145 persen (tarif), 125 persen, setara dengan embargo. Kami tidak ingin memisahkan diri, yang kami inginkan adalah perdagangan yang adil," lanjtut dia.
Bessent dan Greer akan bertemu dengan pejabat Tiongkok pada hari Sabtu dan Minggu ini. Pertemuan tersebut tampaknya menjadi langkah besar bagi Washington dan Beijing untuk memulai negosiasi guna menyelesaikan perang dagang yang sedang berlangsung yang dipicu oleh Presiden Donald Trump .
“Menurut saya, ini akan menjadi tentang de-eskalasi, bukan tentang kesepakatan perdagangan besar. Namun, kita harus meredakan eskalasi, sebelum kita dapat melangkah maju," tutur dia.
Trump menaikkan tarif bulan lalu atas impor dari China hingga 145% bahkan saat ia mengurangi apa yang disebut tarif timbal balik untuk hampir semua mitra dagang AS lainnya. Tiongkok, yang merupakan salah satu mitra dagang terbesar Amerika, pun membalas dengan tarif tinggi atas barang-barang AS.
Baik Bessent maupun Greer berencana untuk bertemu dengan Presiden Swiss Karin Keller-Sutter selama kunjungan mereka.
Masalah Ekonomi dan Perdagangan
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Wakil Perdana Menteri He Lifeng, pejabat tinggi Beijing untuk masalah ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS, akan bertemu dengan Bessent di Swiss.
“Keamanan ekonomi adalah keamanan nasional, dan Presiden Donald J. Trump memimpin jalan baik di dalam maupun luar negeri untuk Amerika yang lebih kuat dan lebih sejahtera,” kata Bessent.
“Saya menantikan perundingan yang produktif saat kita berupaya menyeimbangkan kembali sistem ekonomi internasional agar dapat melayani kepentingan Amerika Serikat dengan lebih baik,” lanjut dia.
Greer juga akan bertemu dengan mitranya dari Republik Rakyat Tiongkok untuk membahas masalah perdagangan saat berada di Jenewa.
“Atas arahan Presiden Trump, saya bernegosiasi dengan negara-negara untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan kita guna mencapai timbal balik, membuka pasar baru, dan melindungi keamanan ekonomi dan nasional Amerika,” kata Greer.
“Saya berharap dapat mengadakan pertemuan yang produktif dengan sejumlah rekan saya serta mengunjungi tim saya di Jenewa yang semuanya bekerja keras untuk memajukan kepentingan AS dalam berbagai isu multilateral,” ungkap dia lagi.
Trump Klaim China Ingin Bernegosiasi
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa Tiongkok ingin bertemu, dan bahwa AS akan melakukannya 'pada waktu yang tepat.'
“Mereka ingin bernegosiasi dan mereka ingin mengadakan pertemuan dan kami akan bertemu dengan mereka pada waktu yang tepat,” kata Trump di Gedung Putih.
Trump juga mengungkapkan rasa frustrasinya kepada orang-orang yang bertanya berapa banyak kesepakatan yang akan ditandatangani minggu ini, meskipun faktanya pemerintahannya telah mengatakan negara-negara lain meminta perundingan perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat.
“Semua orang berkata, ‘Kapan, kapan, kapan kalian akan menandatangani kesepakatan?’” gerutu Trump di Gedung Putih.
“Kita tidak perlu menandatangani kesepakatan, mereka harus menandatangani kesepakatan dengan kita. Mereka menginginkan bagian dari pasar kita. Kita tidak menginginkan bagian dari pasar mereka,” kata Trump.