Liputan6.com, Jakarta - Sehubungan ada aksi demonstrasi di sekitar kawasan pusat Jakarta, MRT Jakarta memastikan operasional kereta tetap berjalan normal sesuai jadwal reguler hari kerja pada jam sibuk adalah 5 menit dan pada jam non-sibuk 10 menit, tetapi pemantauan dilakukan secara intensif agar dapat segera merespons setiap perkembangan situasi di lapangan.
Plt. Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo mengatakan, MRT Jakarta juga telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi guna menjaga kelancaran pelayanan dan kenyamanan penumpang.
"Langkah tersebut meliputi penambahan personel di beberapa stasiun, baik petugas keamanan maupun layanan pelanggan, untuk memperkuat crowd management. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan moda transportasi publik lainnya, dan instansi keamanan terkait,” dalam keterangan resmi kepada Liputan6.com, Kamis (28/8/2025).
Ahmad menjelaskan, rekayasa arus penumpang disiapkan bila terjadi kepadatan, termasuk pengaturan jalur antrean, pembukaan gate manual tambahan, distribusi penumpang di peron, hingga kemungkinan penutupan sementara akses masuk tertentu serta evakuasi penumpang bila dibutuhkan.
MRT Jakarta berkomitmen untuk memastikan layanan tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna meskipun terdapat potensi peningkatan penumpang imbas situasi eksternal.
Akses Keluar dan Masuk Tol Dalam Kota Ditutup Imbas Demo Buruh di DPR
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama Kepolisian melakukan pengamanan lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, imbas gelaran demo buruh di Gedung DPR/MPR pada Kamis (28/8/2025) hari ini.
Aksi demo buruh yang dimulai sejak pagi ini mulai dipadati oleh massa. Menyebabkan kepadatan di sekitar Jalan Tol Dalam Kota, khususnya jelang akses keluar tol Senayan atau MPR/DPR.
Sebagai bentuk antisipasi, atas diskresi Kepolisian, mulai pukul 10.17 WIB, akses keluar Slipi (MPR/DPR) pada Km 09+650 Ruas Tol Dalam Kota diberlakukan penutupan sementara.
Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, massa aksi mulai meninggalkan lokasi Gedung MPR/DPR pada pukul 12.30 WIB.
"Laporan petugas, aksi masa mulai membubarkan diri. Namun kami tetap menyiagakan petugas dan berkoordinasi dengan Kepolisian, khususnya pada akses masuk dan keluar di sekitar lokasi aksi unjuk rasa. Untuk memastikan keamanan pengguna jalan yang melintas di Jalan Tol Dalam Kota," ujar Senior Manager Representative Office 2 Jasa Marga Tollroad (JMT), Ginanjar Rakhmanto, Kamis, 28 Agustus 2025.
Ginanjar lantas memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. "Demi keamanan, untuk sementara waktu, pengguna jalan diimbau untuk menghindari Ruas Tol Dalam Kota. Khususnya sekitar kawasan Semanggi dan Senayan sampai dengan berakhirnya aksi masa," imbuhnya.
Massa Terus Bertambah
Massa aksi demo buruh di depan Gedung DPR akan bertambah seiring waktu. Adapun jelang tengah siang ini, sejumlah buruh dari kawasan Jabodetabek masih berada di perjalanan.
Kepala Departemen Media dan Komunikasi Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Kahar S. Cahyono mengatakan belum semua buruh peserta aksi demo tiba di depan Gedung DPR.
"Belum berkumpul. Sebagian masih di perjalanan," kata Kahar saat dikonfirmasi Liputan6.com.
Butuh Waktu Lama di Perjalanan
Dia mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan massa buruh tertahan selama perjalanan. Hanya saja, karena jarak dari berbagai daerah di Jabodetabek, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba di titik aksi demo DPR.
"Sejauh ini enggak ada (yang tertahan di jalan). Cuma karena massa berasal dari daerah seperti Bekasi, Karawang, Bogor, agak tersendat di tol," ucap Kahar.
Ada enam tuntutan buruh dalam demo kali ini. Di antaranya, hapus outsourcing, stop pemutusan hubungan kerja (PHK), retormasi pajak buruh, sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law, sahkan RUU Perampasan Aset, hingga Revisi UU Pemilu.