Liputan6.com, Jakarta Peran perempuan sebagai penggerak ekonomi bangsa tak bisa dipandang sebelah mata. Data Kementerian Koperasi dan UKM (2024) menunjukkan, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07%.
Dari jumlah itu, lebih dari 64% dikelola oleh perempuan, yang artinya sekitar 41 juta pelaku usaha perempuan telah berperan aktif dalam menggerakkan ekonomi nasional.
Namun, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2025 masih mengungkap adanya kesenjangan literasi keuangan perempuan (65,58%) lebih rendah dibanding laki-laki (67,32%). Kondisi serupa terlihat pada inklusi keuangan syariah yang baru mencapai 43,42% untuk literasi dan 13,41% untuk inklusi, jauh di bawah keuangan konvensional.
“Perempuan, terutama ibu, memiliki peran mulia dalam memajukan perekonomian bangsa yang dimulai dari keluarga," kata Islamic Organization Partnership Prudential Syariah Nurofiq, Minggu (7/9/2025)
Berkaca dari hal tersebut, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) bersama Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MPW PP Muhammadiyah) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas literasi keuangan syariah di Indonesia.
Melalui program edukasi bertajuk “Perencanaan Keuangan Keluarga Berbasis Syariah: Solusi Proteksi dan Investasi untuk Masa Depan Perempuan”, Prudential Syariah menghadirkan edukasi keuangan syariah yang dikemas menarik sekaligus relevan dengan kebutuhan perempuan Indonesia masa kini.
Akses Perlindungan Finansial
Kemitraan ini menjadi kelanjutan dari kolaborasi strategis Prudential Syariah dengan PP Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, untuk mendukung Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Fokus utama kolaborasi ini adalah untuk memberdayakan perempuan agar lebih melek keuangan syariah sekaligus memiliki akses perlindungan finansial yang inklusif.
"Bersama MPW PP Muhammadiyah, kami ingin memastikan perempuan Indonesia mendapat bekal literasi dan akses keuangan, khususnya berbasis syariah secara memadai. Kami ingin memastikan perempuan Indonesia mendapatkan akses yang setara untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi syariah nasional," tutur dia.
Dengan serangkaian langkah ini, Prudential Syariah berharap dapat menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia melalui solusi asuransi syariah yang inklusif. Lebih jauh, inisiatif ini diharapkan mampu menjadikan perempuan sebagai motor utama penggerak pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air.
Berperan Penting Atur Keuangan Keluarga, Tingkat Literasi Perempuan Ternyata Kalah dari Pria
Sebelumnya, meski potensi keuangan syariah di Indonesia sangat besar, tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah nasional masih relatif rendah.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) dari OJK tahun 2025 menunjukkan, literasi dan inklusi keuangan syariah baru mencapai 43,42% dan 13,41%, jauh di bawah literasi dan inklusi keuangan konvensional yang mencapai 66,46% dan 80,51%.
Selain itu, literasi dan inklusi keuangan perempuan juga masih di bawah laki-laki, yakni 65,58% dan 80,28% dibandingkan laki-laki yang sudah mencapai 67,32% dan 80,73%. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi yang berkelanjutan bagi perempuan sebagai pengelola utama keuangan keluarga.
Melihat hal tersebut, Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah Vivin Arbianti Gautama menekankan pentingnya peran perempuan, khususnya ibu dalam mendukung keuangan keluarga yang sehat dan berkah. Hal tersebut disampaikan Vivin dalam program edukasi keuangan syariah bertajuk Taklim Manajemen Harta Syariah (TAMARASYA) dengan tema Cerdas Finansial, Dermawan Maksimal hasil kerja sama Prudential Syariah bersama Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar.
“Sebagai perusahaan yang senantiasa mengedepankan nilai syariah, Prudential Syariah percaya bahwa literasi keuangan syariah adalah fondasi penting dalam membangun keluarga yang tangguh secara finansial sekaligus membuka pintu berkah," kata dia, Sabtu (23/8/2025).
Peran Penting Kelola Keuangan Keluarga
Menurut dia, sebagai jantung keluarga, perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola keuangan keluarga. Keputusan finansial sehari-hari, mulai dari mengatur anggaran, menabung, hingga bersedekah, sebagian besar dipegang oleh perempuan dalam keluarga.
"Ketika dijalankan dengan prinsip syariah, keputusan keuangan tidak hanya melindungi keluarga, tapi juga menebarkan manfaat bagi banyak orang. Inilah semangat yang ingin Prudential Syariah terus sebarkan: menjadikan perempuan sebagai penggerak kebaikan melalui literasi keuangan syariah,” tambah Vivin.
Selain menjadi wadah pembelajaran, kegiatan TAMARASYA juga memperkuat peran Prudential Syariah sebagai mitra keluarga Indonesia dalam mengelola risiko finansial melalui produk asuransi syariah. Dengan literasi yang semakin meningkat, masyarakat diharapkan lebih sadar bahwa asuransi syariah tidak hanya memberikan proteksi, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mendorong stabilitas ekonomi keluarga dan nasional.
Dengan adanya kegiatan ini, Prudential Syariah berharap semakin banyak keluarga yang terdorong untuk mengelola keuangan sesuai prinsip syariah, menumbuhkan kebiasaan berbagi melalui sedekah, dan membangun masa depan finansial yang lebih berkelanjutan.