Yovie Widianto Diangkat jadi Komisaris Pupuk Indonesia

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta  PT Pupuk Indonesia (Persero) mengubah susunan direksi dan manajemen setelah melaksanakan rapat umum pemegang saham (RUPS), yang salah satunya adalah meniadakan jabatan wakil direktur utama.

Selain itu, Pupuk Indonesia juga mengangkat musisi Yovie Widianto sebagai komisaris. Yovie Widianto saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif.

Hal tersebut sesuai salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management selaku Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Indonesia Nomor SK-155/MBU/06/2025, Nomor SK.013/DI-DAM/DO/2025 Tanggal 16 Juni 2025.

"Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Indonesia," dikutip dari Antara, Kamis (19/6/2025).

Dalam putusan tersebut, Gusrizal tak lagi menjabat sebagai Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia. Selain itu, Panji Winanteya Ruky selaku Direktur Transformasi Bisnis dan Bob Indiarto A Susatyo selaku Direktur Produksi, juga tak lagi duduk di kursi direksi.

Hasil RUPS juga sepakat mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Pupuk Indonesia, yakni Direktur Transformasi Bisnis menjadi Direktur Manajemen Aset; Direktur Sumber Daya Manusia menjadi Direktur SDM dan Umum; Direktur Pemasaran menjadi Direktur Supply Chain; Direktur Produksi menjadi Direktur Operasi; serta Direktur Portofolio dan Pengembangan menjadi Direktur Teknik dan Usaha Pengembangan Bisnis.

Posisi Direksi dan Komisaris

Posisi-posisi tersebut, kini diisi oleh Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Manajemen Aset; Tina T Kemala Intan sebagai Direktur SDM dan Umum; Jamsaton Nababan sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis; Robby Setiabudi Madjid sebagai Direktur Supply Chain; serta Dwi Satriyo Annurogo sebagai Direktur Operasi.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris PT Pupuk Indonesia (Persero) saat ini adalah Sudaryono sebagai komisaris utama; dua komisaris independen yakni Rachlan S Nashidik dan Irfan Ahmad Fauzi; dan komisaris lainnya yaitu, Suwandi, Febrio Nathan Kacaribu, Iwan Sumule, Nurul Ichwan, Muhammad Rizal Kamal, Immanuel Ebenezer Gerungan, dan Yovie Widianto.

Sementara, susunan direksi, yakni Rahmad Pribadi sebagai Direktur Utama, Dwi Satriyo Annurogo sebagai Direktur Operasi, Wono Budi Tjahyono sebagai Direktur Keuangan, Tri Wahyudi Saleh sebagai Direktur Manajemen Aset, Tina T Kemala Intan sebagai Direktur SDM dan Umum, Robby Setiabudi Madjid sebagai Direktur Supply Chain, Jamsaton Nababan sebagai Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis dan Ninis Kesuma Adriani sebagai Direktur Manajemen Risiko.

Pupuk Indonesia Masuk Peringkat 69 Fortune Southeast Asia 500

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) 2025, yang memuat 500 perusahaan terbesar di kawasan Asia Tenggara berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024.

Dalam daftar tersebut, Pupuk Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-69, naik dari peringkat ke-71 di tahun sebelumnya. Di tahun 2024, Pupuk Indonesia mencatatkan total pendapatan audited Rp81,6 triliun.​

Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Cindy Sistyarani mengatakan terpilihnya Pupuk Indonesia dalam daftar ini bukan hanya mencerminkan skala bisnis dari sisi pendapatan, namun juga menjadi indikator penting kepercayaan publik terhadap perusahaan yang mampu menjaga fundamental bisnis secara konsisten dan bertanggung jawab. Penghargaan ini turut menguatkan posisi Pupuk Indonesia sebagai BUMN strategis yang adaptif, efisien, dan berdaya saing global.

“Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fundamental perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta fokus pada kesejahteraan petani. Kami terus menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat strategis sebagai BUMN yang berperan dalam mendukung swasembada pangan nasional,” ujar Cindy, Selasa (17/6/2025).

Cindy mengatakan bahwa Pupuk Indonesia secara konsisten menjalankan langkah-langkah penguatan proses bisnis melalui pendekatan berbasis teknologi. Di lini produksi, Pupuk Indonesia terus memperluas penerapan teknologi industri 4.0, seperti integrasi sistem big data dan Internet of Things (IoT), guna meningkatkan ketepatan pengendalian operasional dan efisiensi dalam proses produksi. Saat ini, lebih dari 32 ribu sensor telah terpasang di 48 fasilitas produksi Pupuk Indonesia untuk mendukung pemantauan secara real-time.

Efisiensi

Menurut Cindy, salah satu upaya efisiensi utama yang dijalankan Pupuk Indonesia adalah revitalisasi fasilitas produksi secara bertahap, termasuk pembangunan pabrik Pusri III-B yang akan menggantikan pabrik tua dengan konsumsi energi tinggi.

Pabrik baru ini diproyeksikan mampu menurunkan konsumsi gas dari 32 MMBTU/ton menjadi 21,7 MMBTU/ton, dengan potensi efisiensi biaya hingga Rp1,5 triliun per tahun. Efisiensi energi ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas industri pupuk nasional.

“Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga tentang menciptakan proses kerja yang lebih cerdas, terukur, dan berkelanjutan. Langkah-langkah seperti revitalisasi pabrik dan integrasi teknologi menjadi fondasi kami dalam membangun perusahaan yang adaptif dan kompetitif,” kata Cindy.

Di sisi distribusi, Cindy mengatakan Pupuk Indonesia terus meningkatkan digitalisasi, salah satunya melalui platform i-Pubers untuk memastikan penyaluran pupuk subsidi yang efektif dan akuntabel. Saat ini, i-Pubers telah digunakan di lebih dari 26 ribu kios resmi di seluruh Indonesia, dan berperan penting dalam memastikan penyaluran pupuk melalui distribusi yang tepat dan terpantau.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |