WNA Kini Lebih Mudah Punya Apartemen di Jakarta, Cek di Sini

19 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta Savyavasa, hunian hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra Swarna Dipta memberikan solusi bagi Warga Negara Asing (WNA) yang ingin memiliki hunian premium di Jakarta.

Melalui program Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) khusus untuk WNA yang ditawarkan lewat produk perbankan Permata KPR iB IMBT WNA, ekspatriat kini dapat mengakses kemudahan pembiayaan properti dengan cara yang aman, terpercaya, dan lebih praktis.

“Kami melihat meningkatnya minat dari pembeli internasional yang mencari residensi siap huni dengan nilai jangka panjang di Jakarta,” ujar Wakil Presiden Direktur Swire Properties Indonesia & PT Jantra Swarna Dipta, Sophie Watson-Swingewood.

“Program ini kami hadirkan untuk menyederhanakan proses pembelian, agar mereka bisa lebih fokus memilih rumah yang sesuai tanpa khawatir soal proses legal dan keuanganm," lanjut dia.

Selama ini, banyak WNA menghadapi tantangan dalam membeli properti di Indonesia, terutama terkait pembiayaan dan proses legalitas. Program KPA WNA ini menawarkan skema pembiayaan yang terstruktur dan proses yang mudah, didampingi langsung oleh tim profesional mulai dari tahap aplikasi hingga penyelesaian transaksi. Program ini ditujukan untuk pemegang paspor asing dengan pilihan angsuran dan suku bunga yang menarik.

“Savyavasa didesain untuk menjawab kebutuhan komunitas global yang semakin berkembang di Indonesia,” tambah tutur Direktur Jakarta Setiabudi Internasional & Presiden Direktur PT Jantra Swarna Dipta Chandra Asali.

Terletak di Kawasan Prestisius

Terletak di kawasan prestisius Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Savyavasa menghadirkan kenyamanan hidup kelas dunia dengan akses mudah ke berbagai fasilitas penting seperti kedutaan besar, sekolah internasional, rumah sakit bertaraf internasional, dan pusat perbelanjaan premium. Lokasinya sangat strategis bagi keluarga ekspatriat maupun profesional global yang aktif.

Dibangun oleh pengembang bereputasi tinggi dan dirancang oleh firma arsitektur serta desain ternama dunia seperti SCDA Architects, Yabu Pushelberg, Richardson Sadeki, dan Intaran Design, Savyavasa menawarkan kualitas hidup tinggi dengan sentuhan estetika yang elegan dan fungsional.

Hunian ini juga telah mengantongi sertifikasi Green Mark Gold Standard, berkat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan lebih dari 70% ruang terbuka hijau di area seluas dua hektare dan lebih dari 300 pohon and area hijau lainnya.

Dengan penyerahan unit dijadwalkan pada tahun 2025 dan ketersediaan unit yang sangat terbatas, Savyavasa menjadi pilihan ideal bagi ekspatriat yang menginginkan hunian berkelas di kawasan elit ibu kota.

Anggaran Terbatas, Program 3 Juta Rumah Bukan Mimpi Kosong

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR RI, Ali Mufthi, menegaskan bahwa program pembangunan 3 juta rumah bukanlah mimpi kosong, melainkan visi nyata Presiden Prabowo yang harus diwujudkan bersama.

Program ambisius ini merupakan bagian dari implementasi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran, dengan fokus menyediakan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat miskin.

Selain untuk menekan angka backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit, program ini juga diharapkan menjadi stimulus besar bagi sektor properti dan penciptaan lapangan kerja.

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruara Sirait pun menyatakan optimismenya dalam memenuhi target pembangunan 3 juta rumah subsidi di Indonesia. Hal tersebut ia ungkapkan di tengah terbatasnya anggaran di Kementerian PKP, yang hanya cukup untuk membangun 269 ribu unit rumah

Keraguan pun muncul dari sejumlah pihak yang menilai pemerintah belum memiliki peta jalan yang jelas terkait perencanaan dan pembiayaan program 3 juta rumah tersebut.

Menanggapi hal itu, Ali Mufthi mengambil posisi berbeda. Ia menyatakan bahwa justru dalam situasi penuh keterbatasan, terobosan besar harus diambil.

“Saya memahami betul kesulitan yang dihadapi Pak Menteri. Kalau kementerian lain membuat program sudah disiapkan anggarannya, Pak Ara (Menteri PUPR) ini disuruh membuat program besar tanpa dukungan anggaran yang pasti,” ujar Ali dikutip Kamis (22/5/2025).

Pendekatan Adaptif

Menurut Ali, pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan 3 juta rumah tidak bisa mengandalkan logika linier yang bergantung pada kondisi ideal. Ia mengusulkan pola pikir konjungtural, yaitu pendekatan yang adaptif terhadap kondisi aktual yang tidak sempurna, namun tetap memungkinkan terobosan.

Lebih lanjut, Ali menyoroti bahwa tantangan utama dalam program ini meliputi aspek tanah, perizinan, dan pembiayaan. Isu ini melibatkan kewenangan lintas sektoral. Karena itu, ia mendorong adanya koordinasi antarkementerian dan lembaga untuk mencari solusi bersama.

“Program 3 Juta Rumah itu bukan ilusi, tapi visi Presiden yang harus kita wujudkan. Dengan kerja sama dari semua lini, saya yakin mimpi Pak Presiden bisa kita capai,” tegasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |