Warga Miskin Banyuwangi Dapat Sambungan Listrik Gratis

6 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menghadirkan sambungan listrik gratis untuk 21 rumah warga kurang mampu di Dusun Andelan, Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Adanya energi tersebut menghadirkan harapan di tengah kegelapan.

Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto mengatakan, penyalaan listrik gratis ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, melainkan manifestasi nyata dari semangat energi berkeadilan yang menjadi semangat kerja PLN Group lewat program Light Up The Dream (LUTD).

“Listrik adalah fondasi kemajuan. Setiap sambungan baru berarti kesempatan baru bagi anak yang belajar, bagi ibu yang berusaha, dan bagi keluarga yang ingin tumbuh,” kata Rakhmad, Kamis (30/10/2025).

SRM Keuangan PLN UID Jawa Timur, Ema May Rizal, yang hadir mewakili General Manager, mengungkapkan, di Jawa Timur sendiri, lebih dari 1.600 keluarga telah menikmati manfaat program LUTD, sementara pada momentum HLN ke-80 ini, sebanyak 304 pelanggan baru mendapat sambungan listrik gratis termasuk 38 di Banyuwangi, 21 di antaranya berada di Kecamatan Wongsorejo.

“Listrik bukan hanya kebutuhan dasar, tapi juga penanda kemajuan peradaban. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus diperluas agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” katanya.

Promosi 1

Buka Peluang Ekonomi Baru

Kepala Desa Sumberkencono, Kusnan mengungkapkan, kehadiran listrik di rumah warga bukan hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat kecil.

“Selama ini banyak warga yang belum punya listrik sendiri karena keterbatasan biaya. Program dari PLN ini benar-benar membawa perubahan nyata. Warga jadi lebih semangat, dan anak-anak bisa belajar lebih lama di malam hari,” ujar Kusnan

Kini, deretan rumah di Dusun Andelan tampak bercahaya setiap malam. Bagi Warga Desa Sumberkencono Jumani (75), cahaya malam ini membawa kelegaan yang sulit digambarkan.

“Biasanya kami gelap kalau malam, cuma pakai lilin atau numpang listrik dari tetangga. Sekarang rumah kami punya listrik sendiri, rasanya bahagia sekali,” tutupnya.

8.000 Warga Prasejahtera Dapat Sambungan Listrik Sambut Hari Listrik Nasional 2025

Sebelumnya, langkah PLN menghadirkan listrik bagi 8.000 masyarakat prasejahtera di berbagai daerah pada pelaksanaan Hari Listrik Nasional (HLN) 2025 dinilai wujud kehadiran negara di tengah rakyat.

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyatakan program perusahaan negara tersebut layak diberikan apresiasi apalagi hal itu merupakan gerakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat yang membutuhkan akses listrik.

"Jadi, pada momentum HLN (Hari Listrik Nasional) 2025 ini, ribuan masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaat dari kinerja dan solidaritas PLN," ujar dia dikutip dari Antara, Senin (27/10/2025).

Ia menilai, program tersebut menunjukkan bahwa perayaan HLN dapat menjadi momentum untuk menghadirkan manfaat nyata dan menumbuhkan optimisme di tengah masyarakat.

Menurut dia listrik bukan hanya penerangan, tetapi simbol hadirnya negara. Ketika listrik menyala, kehidupan ikut bergerak, anak-anak bisa belajar di malam hari, ibu rumah tangga dapat berusaha, dan ekonomi desa pun tumbuh.

Sofyano menjelaskan, masih banyak masyarakat kurang mampu yang sebenarnya tinggal berdekatan dengan jaringan listrik, namun belum bisa menikmati karena terkendala biaya pemasangan baru.

"Ada lapisan masyarakat yang belum sanggup melakukan sambungan listrik. Melalui program HLN ini, negara hadir lewat PLN untuk memastikan mereka juga dapat menikmati terang yang sama," katanya.

Transformasi Perusahaan

Dia menegaskan, langkah PLN tersebut memperlihatkan bahwa transformasi perusahaan tidak hanya berorientasi pada kinerja korporasi, tetapi juga pada nilai kemanusiaan.

Dengan turun langsung membantu masyarakat, lanjutnya, negara tidak hanya membawa terang, tetapi juga membuka peluang bagi banyak keluarga untuk hidup lebih baik.

Ia menambahkan, inisiatif ini memperkuat pesan bahwa pembangunan tidak boleh meninggalkan siapa pun, akses terhadap listrik adalah hak dasar warga negara, dan PLN telah menjalankan mandat konstitusi itu dengan penuh tanggung jawab.

Lebih lanjut, Sofyano menyebut upaya PLN memperluas elektrifikasi hingga wilayah terpencil merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat.

"Langkah ini bukan hanya soal membangun jaringan listrik, tapi juga menyalakan semangat, menumbuhkan harapan, dan menghapus kesenjangan sosial," ujarnya.

Sofyano menegaskan peringatan HLN ke-80 tahun ini menjadi momentum refleksi nasional, bahwa energi adalah nadi pembangunan dan cahaya listrik adalah simbol kehadiran negara di setiap pelosok negeri.

"Negara hadir bukan hanya lewat infrastruktur, tetapi melalui terang yang membuka peluang dan meneguhkan optimisme bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |