Wamentan: Swasembada Tak Akan Tercapai Kalau Cuma Omon-Omon

6 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menegaskan bahwa swasembada pangan tidak akan tercapai tanpa langkah konkret. Oleh karena itu, pemerintah tengah menyusun strategi untuk mencapai target swasembada pangan tersebut.

Seperti diketahui, swasembada pangan merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Sudaryono menyatakan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada peningkatan produksi.

“Jadi begini, swasembada pangan itu tidak bisa hanya sekadar narasi. Tidak cukup hanya berbicara atau menggelar seminar. Kunci swasembada itu adalah panen, dan panen tentu dimulai dari menanam. Intinya, kita harus menanam lebih banyak agar bisa panen lebih banyak,” ujar Sudaryono usai menghadiri acara Indonesia Connect by Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Dukungan Berbagai Aspek

Ia menjelaskan bahwa untuk meningkatkan produksi, diperlukan dukungan dari berbagai aspek, antara lain teknologi, bibit unggul, dan pupuk berkualitas. Produksi yang meningkat diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

“Kalau produksinya banyak, maka produktivitas masyarakat kita cukup. Tujuannya adalah mencukupi kebutuhan pangan. Sambil petani sebagai pelaku utama juga mendapatkan kesejahteraan yang layak, jadi semua pihak diuntungkan,” lanjutnya.

Menurut Wamentan, baik intensifikasi maupun ekstensifikasi pertanian memiliki tujuan yang sama, yaitu menanam lebih banyak demi hasil panen yang melimpah.

Mengatasi Kendala Produksi

Sudaryono mengakui adanya tantangan dalam upaya peningkatan produksi, terutama terkait kualitas bibit dan pupuk. Karena itu, kualitas seluruh komponen pertanian harus dijaga.

“Bibitnya harus bagus, airnya harus cukup, pupuknya harus sesuai, dosisnya tepat, dan saat panen raya, harga harus stabil. Mengapa? Karena jika moral petani turun, tentu akan berdampak pada seluruh proses produksi,” ungkapnya.

“Di sini ada dua hal yang harus dikelola dengan benar: pelaku (subjek) dan sarana produksi (objek). Selama keduanya diperhatikan, maka hasil panen juga akan meningkat. Itu saja kuncinya,” tambah Sudaryono.

Swasembada Pangan Merupakan Keharusan

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, juga menekankan bahwa pencapaian swasembada pangan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Hal ini disampaikan dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

“Untuk swasembada pangan, ini bukan lagi pilihan, tapi keharusan bagi kita semua. Dimulai dari swasembada beras. Presiden Prabowo selalu menyampaikan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan adalah fondasi utama dalam membangun ketahanan pangan nasional,” ujar Arief.

Ia menyebut, Indonesia saat ini menunjukkan tren positif menuju swasembada pangan. Mengacu pada data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi surplus produksi beras hingga Juli 2025 mencapai 2,8 juta ton.

Sementara itu, Perum Bulog telah menyerap sekitar 2,5 juta ton setara beras dari dalam negeri sejak Januari hingga pertengahan Juni 2025. Stok tersebut diperkuat oleh cadangan dari tahun sebelumnya sebesar 1,7 hingga 1,8 juta ton. “Ketersediaan beras nasional saat ini berada dalam kondisi yang sangat aman,” tegas Arief.

Tantangan di Semester Kedua

Namun demikian, Arief mengingatkan bahwa tantangan tetap ada, khususnya di semester kedua 2025, di mana ketersediaan air menjadi faktor krusial dalam produksi pangan.

“Kunci keberhasilan kita ada di semester dua. Pembangunan saluran irigasi menjadi prioritas yang harus segera dieksekusi, termasuk persiapan lahan, air, benih, pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan). Kami tentu mendukung penuh sinergi antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR dalam mewujudkan swasembada pangan,” jelasnya.

Selain aspek produksi, Arief juga menyoroti pentingnya penguatan sektor pascapanen, seperti modernisasi penggilingan padi (Rice Milling Unit), penyimpanan, pemeliharaan stok di gudang, distribusi, hingga pembiayaan murah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |