Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia melemah tipis pada Selasa, 19 Agustus 2025. Koreksi harga emas dunia ini terjadi setelah dolar Amerika Serikat (AS) melesat.
Di sisi lain, investor menanti pidato ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell di Jackson Hole pada akhir pekan ini. Harga emas dunia di pasar spot melemah 0,4% menjadi USD 3.317,71 per ounce. Harga emas itu menyentuh level terendah sejak 1 Agustus pada awal sesi perdagangan. Demikian mengutip dari CNBC, Rabu (20/8/2025).
Di sisi lain, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup susut 0,6% ke posisi USD 3.358,7.
Seiring hal itu, bagaimana harga emas perhiasan hari ini di Laku Emas dan Raja Emas Indonesia? Berikut daftar harga emas perhiasan di Raja Emas dan Laku Indonesia, Rabu (20/8/2025):
Raja Emas
Harga Emas di Raja Emas
- K24* Rp 1.675.000
- K24 Rp 1.565.000
- K23 Rp 1.395.000
- K22 Rp 1.334.000
- K21 Rp 1.274.000
- K20 Rp 1.213.000
- K19 Rp 1.152.000
- K18 Rp 1.093.000
- K17 Rp 1.032.000
- K16 Rp 971.000
- K15 Rp 911.000
- K14 Rp 850.000
- K13 Rp 789.000
- K12 Rp 730.000
- K11 Rp 668.000
- K10 Rp 607.000
- K9 Rp 547.000
- K8 Rp 486.000
- K7 Rp 425.000
- K6 Rp 365.000
- K5 Rp 305.000
Harga Emas di Laku Emas
Harga Emas Perhiasan Hari Ini di Laku Emas:
- 24K (99%) Rp. 1.578.000
- 23K Rp. 1.401.000
- 22K Rp. 1.343.000
- 21K Rp. 1.286.000
- 20K Rp. 1.223.000
- 19K Rp. 1.160.000
- 18K Rp. 1.098.000
- 17K Rp. 1.035.000
- 16K Rp. 972.000
- 15K Rp. 910.000
- 14K Rp. 849.000
- 13K Rp. 789.000
- 12K Rp. 727.000
- 11K Rp. 664.000
- 10K Rp. 603.000
- 9K Rp. 541.000
Memahami Harga Emas Berdasarkan Karat
Karat adalah standar ukuran kemurnian emas yang sangat penting dalam menentukan nilai sebuah perhiasan. Emas murni adalah 24 karat, yang setara dengan 99,99% kandungan emas. Namun, perhiasan jarang dibuat dari emas 24 karat karena sifatnya yang terlalu lunak, sehingga mudah berubah bentuk atau rusak.
Untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan, emas sering dicampur dengan logam lain seperti tembaga, perak, atau nikel, menghasilkan paduan dengan karat yang lebih rendah. Semakin tinggi kadar karat, semakin besar kandungan emas murninya, dan tentu saja, semakin tinggi pula harganya.
Berikut adalah beberapa kadar emas yang umum ditemukan di pasaran:
- 24 Karat (99,99% Emas): Ini adalah emas murni, standar untuk emas batangan atau investasi, namun jarang digunakan untuk perhiasan yang sering dipakai karena terlalu lunak.
- 22 Karat (91,6% Emas): Kadar ini sering digunakan untuk perhiasan di beberapa negara, seperti India dan Timur Tengah, menawarkan keseimbangan antara kemurnian dan ketahanan.
- 18 Karat (75% Emas): Ini adalah kadar yang sangat populer untuk perhiasan di banyak negara, termasuk Indonesia, karena keseimbangan optimal antara kemurnian, kekuatan, dan warna yang menarik.
- 14 Karat (58,3% Emas): Kadar ini lebih tahan lama dan umumnya lebih terjangkau dibandingkan kadar yang lebih tinggi, cocok untuk perhiasan yang sering digunakan.
- 10 Karat (41,7% Emas): Ini adalah kadar emas terendah yang masih diakui sebagai "emas" di banyak yurisdiksi, menawarkan daya tahan yang sangat baik dengan harga yang lebih ekonomis.
Faktor Penentu Harga Emas Perhiasan
Penentuan harga emas perhiasan melibatkan beberapa komponen fundamental yang saling berkaitan, menjadikannya lebih kompleks daripada sekadar harga emas batangan. Komponen-komponen ini memastikan bahwa nilai yang dibayarkan konsumen mencerminkan tidak hanya kemurnian logam, tetapi juga proses dan biaya terkait lainnya.
Salah satu faktor paling dominan adalah harga emas murni atau harga spot global, yang mengacu pada harga emas 24 karat (99,99% emas murni) di pasar internasional. Fluktuasi harga emas dunia secara langsung akan memengaruhi harga dasar dari setiap perhiasan yang dijual.
Selain harga emas murni, kadar emas atau karat juga menjadi penentu utama. Kadar emas atau karat adalah salah satu faktor utama yang menentukan harga perhiasan. Semakin tinggi kadar karatnya, semakin tinggi pula kandungan emas murni di dalamnya, sehingga harganya akan lebih mahal.
Karat menunjukkan persentase kandungan emas murni dalam perhiasan tersebut, yang secara langsung berkorelasi dengan nilainya.
Kemudian, ada biaya pembuatan atau ongkos, yang merupakan upah bagi pengrajin atau produsen. Selain harga emas murni, harga perhiasan juga mencakup biaya pembuatan atau ongkos. Biaya ini bervariasi tergantung pada tingkat kerumitan desain dan merek perhiasan.
Terakhir, pembelian emas perhiasan juga dikenakan pajak sesuai peraturan yang berlaku, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Indonesia, yang turut menambah komponen harga akhir.