Liputan6.com, Jakarta Perusahaan riset pasar global Ipsos mengungkapkan temuan terkait preferensi masyarakat memilih produk perbankan digital berdasarkan sisi keamanan dan keandalan, khususnya terkait konsistensi persepsi positif publik terhadap reputasi dan layanan.
Hasil riset Ipsos menunjukkan adanya peningkatan prioritas terhadap keamanan data pribadi dan dana nasabah yang saat ini menjadi pertimbangan utama.
“Apalagi, dengan meningkatnya literasi digital dan berlakunya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP), institusi perbankan di Indonesia dituntut untuk memberikan jaminan keamanan dan keandalan transaksi yang tak tergoyahkan. Ini adalah imperatif bagi seluruh pelaku industri perbankan di Indonesia,” ujar Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Andi menjelaskan aspek kepercayaan menjadi landasan utama dalam menentukan pilihan di tengah meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan digital.
Tidak hanya menawarkan fitur yang lengkap atau tampilan menarik, menurutnya lagi, pengguna saat ini menempatkan keamanan dan keandalan sebagai prioritas utama.
Aplikasi Bank Digital
Ia melanjutkan, kepercayaan terhadap aplikasi perbankan digital dibangun melalui pengalaman penggunaan yang konsisten, bebas hambatan, serta mampu melindungi data serta dana secara maksimal.
“Sejalan dengan temuan yang ada, faktor kepercayaan dan keamanan tetap menjadi penentu utama dalam membangun loyalitas pengguna,” ujar Andi.
Selain itu, hasil studi Ipsos bertajuk “Perilaku dan Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia” menunjukkan bahwa mayoritas pengguna bank digital yang paling aktif berasal dari Gen Z dan Milenial, dengan rentang usia 18 sampai 44 tahun.
“Kelompok demografi ini memprioritaskan aplikasi yang cepat, mudah digunakan, dan terintegrasi dengan layanan digital lain yang mereka gunakan sehari-hari,” ujar Andi.
Preferensi masyarakat terhadap beberapa perbankan digital di Indonesia berdasarkan survei Ipsos, di antaranya sebanyak 44 persen responden memilih SeaBank sebagai aplikasi dengan performa paling lancar dan aman digunakan, diikuti oleh Bank Jago sebanyak 34 persen, Bank Neo sebanyak 26 persen, Superbank sebanyak 14 persen, dan AlloBank sebanyak 14 persen.
Ekosistem Digital
Lalu, sebanyak 43 persen responden menilai user interface pengguna SeaBank paling intuitif dan mudah digunakan, diikuti Bank Jago sebanyak 34 persen, Bank Neo sebanyak 24 persen, Superbank sebanyak 20 persen, dan AlloBank sebanyak 13 persen.
Dalam hal konektivitas dengan ekosistem digital, SeaBank sebanyak 43 persen, diikuti Bank Jago 35 persen, Neobank sebanyak 28 persen, AlloBank sebanyak 16 persen, dan Superbank sebanyak 11 persen.
Andi berharap survei ini dapat memberikan gambaran mendalam mengenai perspektif masyarakat Indonesia terhadap bank digital.
“Ke depannya, inovasi berkelanjutan, kemudahan akses, serta pengalaman penggunaan yang baik akan menjadi fondasi utama dalam mendorong pertumbuhan industri keuangan digital di Indonesia," ujar Andi pula.