Targetkan 80.000 Peserta, Pemerintah Dorong Perluasan Industri Mitra Program Magang Nasional

4 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersiap lanjutkan pelaksanaan Program Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch 2, sebagai bentuk tindak lanjut atas tingginya antusiasme para lulusan baru pada Batch 1.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, minat terhadap program magang yang dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ini jauh melebihi ekspektasi pemerintah. Berdasarkan data pendaftaran, hampir 160 ribu lulusan perguruan tinggi mendaftar hanya untuk 20 ribu posisi magang pada Batch 1.

“Pendaftarnya untuk batch pertama saja 159 ribu, hampir 160 ribu hanya untuk 20 ribu. Jadi ini kita berdasarkan ini kita luncurkan kembali,” tuturnya, Senin (20/10/2025).

Airlangga menilai bahwa besarnya angka pendaftar menjadi dasar kuat bagi pemerintah untuk untuk segera melanjutkan pelaksanaan Batch 2. Selain itu, ia turut menyoroti kebutuhan tenaga kerja di bidang digital yang diperkirakan mencapai 9 juta orang hingga 2030. Menurutnya, program ini merupakan langkah nyata untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

Sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menyiapkan generasi muda yang siap kerja, ia menegaskan bahwa program ini akan terus dijalankan secara berkelanjutan, dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak sektor industri, dan jumlah 100.000 peserta dapat menjadi standar pelaksanaan setiap tahunnya.

“Dan tahun depan ini termasuk yang dilanjutkan, Pak Menteri. Jadi 100 ribu itu angka minimal. Jadi kalau bisa ngegas lagi, kita gas,” tuturnya.

Target 100.000 peserta

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam sambutannya menjelaskan bahwa dalam Program Magang Nasional tahun ini, pemerintah telah menetapkan target 100.000 peserta yang terdiri dari 20 ribu peserta pada Batch 1 dan 80 ribu peserta pada Batch 2. Pelaksanaan Batch 2 direncanakan berlangsung pada pertengahan November 2025 sebagai kelanjutan dari gelombang pertama. 

“Kita berharap, pertengahan November itu sudah mulai batch 2,” ungkapnya.

Melalui pelaksanaan Batch 2, pemerintah berharap program ini dapat berjalan lebih luas dengan keterlibatan industri yang semakin besar. Keberlanjutan inisiatif ini juga menjadi langkah penting dalam memperkuat ekosistem pemagangan nasional sebelum memasuki tahap evaluasi dari hasil pelaksanaan Batch 1.

Yassierli menegaskan bahwa setiap tahap pelaksanaan akan terus disempurnakan untuk menjamin efektivitas program.

“Kita punya filosofis continuous improvement, selalu melakukan improvement-improvement,” ujarnya.

1.668 Perusahaan Ambil Bagian

Program Pemagangan Nasional mendapat sambutan luas dari dunia industri. Menurut laporan kegiatan yang disampaikan oleh Anwar Sanusi, sejak pendaftaran dibuka pada awal Oktober, tercatat 1.668 perusahaan mendaftar dengan total lebih dari 26 ribu posisi magang.

“Tercatat ada 1.668 perusahaan terdaftar dengan kuota calon yang diajukan 26.181 dan yang disetujui 20.457,” tutur Anwar.

Hasil seleksi menetapkan 15.876 peserta magang, dengan 14.913 peserta mengikuti pembukaan secara langsung dan sisanya secara daring.

Yassierli menjelaskan bahwa target program pada Batch 1 mencapai 20.000 peserta, dan Batch 2 akan segera dibuka dengan tambahan 80.000 peserta.

“Semoga target 20.000 nya selesai, kemudian kita masuk ke Batch 2 dengan target sebanyak 80.000 orang,” ujarnya.

Setiap peserta akan menjalani masa magang selama enam bulan dan memperoleh uang saku setara dengan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Selain itu, seluruh peserta dilindungi dengan jaminan sosial ketenagakerjaan agar proses magang terasa aman dan nyaman. Nantinya, peserta magang juga akan dibimbing oleh mentor profesional. 

“Kemudian mentor inilah yang akan mengevaluasi terkait tentang aktivitas terkait dengan pencapaian kompetensi, mulai dari soft skill sampai kemudian kompetensi spesifik apa yang diberikan kepada masing-masing peserta magang,” jelas Yassierli.

Ekosistem Digital Siap Kerja

Pelaksanaan program dilakukan secara terintegrasi melalui ekosistem digital Siap Kerja, mencakup proses pendaftaran, validasi, hingga sertifikasi kompetensi. Kemnaker juga menyiapkan kanal pengaduan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan magang di seluruh perusahaan mitra. 

“Jadi kepada adik-adik peserta magang, jangan khawatir ketika ada sesuatu yang menurut adik-adik perlu dilaporkan kepada kami. Silahkan dilaporkan melalui kanal-kanal informasi yang ada,” pesan Yassierli.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |