Tanjung Banon Batam Bakal Jadi Contoh Kawasan Transmigrasi Nasional dalam 5 Tahun

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menargetkan dalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo, kawasan transmigrasi di Tanjung Banon akan menjadi contoh nasional. Saat ini terdapat 504 rumah transmigrasi yang telah dibangun, dan ditargetkan bertambah menjadi 1.000 unit sesuai minat masyarakat untuk pindah.

Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mewujudkan aspirasi masyarakat Tanjung Banon, Batam secara bertahap. Salah satunya adalah percepatan penerbitan sertifikat lahan bagi warga yang sudah pindah.

"Aspirasi warga kami realisasikan setahap demi setahap. Masalah sertifikat, sekolah, hingga fasilitas umum kini mulai terwujud," ujar Menteri Iftitah, Senin (27/10/2025).

Ia menjelaskan, kawasan transmigrasi di Tanjung Banon akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu yang nyaman, dengan dukungan fasilitas pendidikan dari tingkat dasar hingga rencana pembangunan Kampus Patriot. Kampus ini nantinya akan bekerja sama dengan berbagai universitas terbaik di Indonesia untuk menyediakan program beasiswa S2 bagi SDM unggul.

Selain meningkatkan fasilitas, pemerintah juga berupaya mengembangkan potensi ekonomi lokal agar masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari pembangunan.

"Kami ingin transmigrasi bukan hanya perpindahan penduduk, tapi juga memberikan lapangan kerja dan kesejahteraan. BP Batam dan Pemkot Batam telah melakukan langkah luar biasa," tutur Iftitah.

Menteri Transmigrasi menjelaskan hasil riset tim mahasiswa dan peneliti yang menemukan potensi besar di wilayah tersebut, termasuk kawasan Pantai Sembulang yang memiliki kedalaman laut lebih dari 20 meter dan berpotensi menjadi tempat berlabuhnya kapal besar hingga 300 ribu GWT.

"Potensi industri dan alam di sini luar biasa. Nanti hasil riset ini akan kami laporkan ke BP Batam untuk menentukan pengembangan ekonomi yang paling sesuai," katanya.

Promosi 1

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Menteri Iftitah menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun kawasan transmigrasi yang layak dan manusiawi.

"Kalau Menterinya saja nyaman tinggal di sini, insyaAllah masyarakatnya juga nyaman," kata Menteri Iftitah.

Kolaborasi dan kerja bareng antara Kementerian Transmigrasi, BP Batam, dan Pemerintah Kota Batam disebut menjadi kunci utama percepatan pembangunan kawasan Tanjung Banon. Dengan dukungan berbagai pihak, kawasan ini diharapkan berkembang menjadi pemukiman modern sekaligus pusat ekonomi baru di wilayah Batam bagian Selatan.

“Transmigrasi bukan program top down, tapi bottom up. Prioritas kami bagi daerah yang paling siap dan mendukung,” ujarnya.

Tanjung Banon pun menjadi tuan rumah perhelatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 tahun BP Batam.

Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh pemerintah pusat, khususnya Menteri yang selama ini konsisten memberikan arahan dan kebijakan untuk mempercepat pembangunan kawasan Tanjung Banon dan Pulau Rempang Co-City.

Tak hanya itu, Amsakar juga mengumumkan kabar baik terkait pengembalian penuh selisih biaya rumah bagi masyarakat Tanjung Banon.

"Sekarang 100 persen dikembalikan kepada masyarakat. Sudah kami tetapkan dalam SK hasil koordinasi dengan Pak Menteri. Ini bukti keberpihakan kepada warga," tegasnya.

Kementerian Transmigrasi Bentuk Satu Batalion Komcad, Diisi Para Transmigran

Sebelumnya, Kementerian Transmigrasi berencana akan menyiapkan satu batalion komponan cadangan (Komcad) atau tentara cadangan. Nantinya, Komcad yang disiapkan akan bersinergi dengan Kementerian Pertahanan dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menuturkan, anggota Komcad akan diisi oleh anak maupun para transmigrasi.

"Kita juga akan nanti memberikan kesempatan peluang kepada para transmigran dan anak transmigran. Itu yang pertama adanya komcad, komponen cadangan atau tentara cadangan," ujar Iftitah, Rabu (17/09/2025).

Apabila tidak ada aral melintang, Komcad akan memasuki pelaksanaan pelatihan pada bulan depan. Kementerian Transmigrasi akan memiliki satu batalion Komcad.

"Kemudian yang kedua dalam rangka pertahanan negara," ucap Iftitah.

Komcad akan diberikan pelatihan murni militer seperti menembak dan pelatihan lainnya. Setelah mengikuti pelatihan, Komcad akan dikembalikan ke tengah masyarakat yang secara tidak langsung dapat menjaga wilayahnya maupun tempat tinggalnya.

"Kemudian setelah pelatihan mereka akan dikembalikan ke masyarakat," jelas Iftitah.

Kementerian Transmigrasi akan melakukan kembali penyegaran pelatihan kepada Komcad yang sudah terbentuk. Komcad akan diminta aktif sebagai bukti bahwa negara memanggilnya untuk menjaga situasi keamanan dan kondusifitas wilayah dan negara.

"Kita tahu bahwa situasi keamanan geopolitik dunia sekarang ini juga sedang tidak baik-baik saja, perang ada di mana-mana. Kalau kita bersiap untuk damai, kita harus bersiap juga untuk berperang, kalau kita siap untuk berperang, Insha Allah peace (kedamaian) akan ada di bumi Indonesia," ungkap Iftitah.

Siapkan SDM dan Anggaran

Iftitah menegaskan, masyarakat yang tergabung pada Komcad akan mengikuti pelatihan di bawah Kementerian Pertahanan. Kementerian Transmigrasi hanya menyiapkan SDM dan anggaran untuk pelatihan Komcad.

"Yang melakukan pelatihan itu sepenuhnya dari Kementerian Pertahanan. Kami hanya menyediakan sumber daya manusianya dan menyediakan anggarannya untuk pelatihan," terang Iftitah.

Iftitah menekankan, program pelaksanaan Komcad merupakan program dari Kementerian Pertahanan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.

"Programnya dari Kementerian Pertahanan, tapi ini arahan dari Bapak Presiden. Kita tahu bahwa penyebaran penduduk transmigran ini kan di seluruh wilayah Tanah Air. Mereka nanti akan menjadi garda terdepan," kata Iftitah.

Tidak hanya itu, Kementerian Transmigrasi sedang intens dengan Kementerian Tenaga Kerja, untuk memberikan peluang kepada transmigran dan anak transmigran, berupa pelatihan dan pemberangkatan ke Jepang.

"Saya juga nanti Insha Allah dalam waktu dekat akan ke Jepang untuk memfinalisasi program ini, sehingga nanti mereka juga punya wawasan yang lebih. Punya pengenalan terhadap teknologi, punya cara pandang yang berbeda," pungkas Iftitah.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |