Liputan6.com, Jakarta - Thermo Asri Makmur (TAM) resmi memperkenalkan PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI), sebuah perusahaan patungan (joint venture) bersama Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd. dari Tiongkok. TAM menegaskan posisi strategisnya dalam kemitraan tersebut dengan porsi kepemilikan mayoritas sebesar 60%.
BMI lahir dari kolaborasi intensif kedua perusahaan selama hampir satu tahun terakhir. Kehadiran BMI menjadi bukti kendali lokal dan kekuatan teknologi internasional dapat bersinergi dalam menjawab kebutuhan industri pendinginan nasional.
Dalam joint venture ini, TAM, perusahaan lokal yang telah lebih dari 40 tahun berkiprah di bidang pendingin transportasi dan layanan purna jual—berperan sebagai pemilik saham mayoritas meskipun menyebut angka komposisinya hanya 40 persen. Tetap, pengaruh dan kendali operasional dijaga kuat dari sisi Indonesia.
"Secara komposisi, tetap mayoritas. Karena memang kita yang perusahaan lokalnya. 60:40,” ujar Direktur Utama PT Bingshan Makmur Indonesia, Jason Halim, Sabtu (10/5/2025).
Sinergi Dua Kekuatan: Lokal dan Global
Thermo Asri Makmur membawa kekuatan distribusi dan layanan purna jual dengan jaringan yang sudah tersebar luas di Indonesia. Mereka memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali, serta lebih dari 20 titik layanan di berbagai pulau.
“Jaringan kita memang seluas Indonesia untuk after-sales-nya. Bersama, kita bisa lebih melayani customer yang perlu bantuan untuk produk-produk Bingsan,” lanjutnya.
Di sisi lain, Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd. menyumbang teknologi dan pengalaman rekayasa pendingin sejak 1930. Dengan lebih dari 40 pabrik yang memproduksi sistem HVAC, kompresor, kondenser, dan berbagai komponen pendingin lainnya, Bingshan memiliki rekam jejak proyek di lebih dari 70 negara.
“Itu benar-benar luar biasa waktu saya ke sana untuk melihat semuanya. Dan mereka memilih Indonesia sebagai joint venture. Terutama di luar China, saya merasa itu memang sesuatu yang sangat harus dihormati,” ujarnya.